Daftar isi
Indonesia merupakan negara dengan keseniannya yang sangat beragam sekali macamnya. Salah satunya yaitu seni tari. Di tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki jenis tarian yang berbeda-beda dan tentunya memiliki fungsi yang berbeda-beda pula.
Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai salah satu tari yang berasal dari Pulau Bali. Tari ini juga sangat terkenal di seluruh Indonesia dan juga beberapa negara yaitu tari Pendet.
Tari Pendet merupakan tarian khas dari Pulau Bali. Pulau Bali dikenal sebagai daerah yang memiliki kesenian yang beragam dan banyak juga wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali untuk melihat secara langsung keseniannya.
Tari Pendet merupakan tari pemujaan yang sering terdapat di setiap upacara keagamaan. Namun, lambat laun tari ini hanya menjadi suatu simbol ucapan selamat datang. Untuk pertama kalinya tari pendet diperkenalkan secara luas pada acara Asian Games tahun 1960 sebagai pembuka acara.
Meskipun saat ini semuanya telah mengandung unsur modern, tari pendet ini tetap menjunjung nilai religi dan kesakralannya. Pada umumnya, tari pendet ini melibatkan hampir seluruh bagian tubuh si penari.
Pada tahun 1950 seorang maestro bernama I Wayan Rindi menggubah tari Pendet dan tahun tersebut menjadi tahun lahirnya tari pendet. Gadis Bali tersebut lahir pada tahun 1917 dan sangat mahir dalam dunia tari. Banyak sekali tari tradisional yang ia kuasai, salah satunya yaitu tari Pendet ini.
Pada awalnya, sekitar tahun 1950 I Wayan Rindi dan temannya membuat sebuah tari yang saat ini disebut tari Pendet. Mereka mengambil pakem-pakem dari tari pendet wali mulai dari gerakan, kostum, aturan dan unsur lainnya.
Kemudian, mereka mengubah fungsi dari tari pendet yang awalnya hanya digunakan sebagai tari pemujaan untuk memuja turunnya para dewata ke dunia menjadi sebagai tari penyambutan tamu. Mereka juga menambahkan beberapa gerakan ke dalam tari pendet.
Pada tahun 1976 tari pendet sudah meluas dan terkenal, semua itu berkat I Wayan Rindi. Tari pendet sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat hindu yang berada di Bali.
Pada saat sebelum I Wayan Rindi meninggal ia berhasil mengajarkan tari pendet ke ratusan masyarakat Bali, mulai dari gerakan hingga makna yang terdapat pada tari pendet.
Fungsi dari tari pendet umumnya ada dua, yaitu:
Properti yang digunakan oleh penari pada tari pendet yaitu berupa bokor. Bokor terbuat dari tembikar yang memiliki bentuk menyerupai tempurung kelapa. Bokor ini biasanya digunakan untuk pemujaan.
Cara membawa bokor ini tidak hanya begitu saja, melainkan ditambahkan dengan roncean bunga pada bagian pinggir. Di dalam bokor juga ada isinya yaitu bunga-bunga yang akan disebar kepada penonton yang menonton tari pendet tersebut.
Namun, tidak hanya bunga-bunga saja, ada juga yang berisikan buah-buahan dan ada juga yang berisikan makanan tradisional khas Pulau Bali.
Selain bokor, ada properti yang digunakan oleh si penari pada tari pendet ini yaitu kipas besar. Kipas tersebut memiliki warna kuning keemasan dengan ada corak khas Bali.
Gerakan pada tari pendet identik dengan gerakan mata. Lirikan penari yang begitu tajam memberikan kesan tersendiri pada tari pendet.
Namun, tidak hanya gerakan mata saja, melainkan keliukan dari gerakan tubuh yang lainnya juga membuat tari pendet ini sangat indah.
Di dalam tari pendet, ada tujuh hal yang harus dikuasi oleh para penari, diantaranya:
Gerakan pada tarian pendet ini akan diulang-ulang pada beberapa bagian, namun hasilnya juga tidak monoton.
Setiap tari memiliki pola lantai yang berbeda-beda. Pola lantai pada seni tari memiliki fungsi yaitu untuk mengatur penampilannya. Pola lantai yang digunakan pada tari pendet ini yaitu pola lurus, pola V dan juga pola kanan kiri.
Biasanya pola lantai di atas digunakan secara bergantian atau kombinasi dan juga bisa digunakan salah satunya saja. Kebanyakan tari pendet hanya menggunakan pola lurus saja, namun juga menggunakan perpaduan dari pola V dan kanan kiri.
Pada umumnya, kostum atau busana yang digunakan oleh para penari pendet yaitu pakaian adat masyarakat Bali.
Pakaian adat yang digunakan oleh para penari tari pendet yaitu daro tapih yang berwarna hijau yang memiliki motif crapcap, kemben yang berwarna merah dengan motif emas, selendang merah polos yang diikatkan di pinggang dan juga angkin kuning bermotif tumpeng.
Pakaian adat tersebut sangat mendukung sekali dengan tari pendet yang lebih mengutamakan pada keliukan anggota tubuh si penari. Kain khas Bali yang digunakan oleh penari yaitu kain Songket. Selain kain songket, penari juga menggunakan anteng dan prada.
Ada beberapa keunikan dari tarian khas Bali ini, diantaranya:
Untuk dapat menarikan tarian pendet, tidak memandang batas usia. Semua masyarakat Bali bisa menarikan tari pendet ini. Biasanya gerakan penari yang lebih muda akan mengikuti gerakan penari yang lebih tua.
Tari pendet sendiri mengandung nilai-nilai yang religius dan sakral. Hal tersebut karena berkaitan dengan tarian pendet ini pada awalnya hanya dilakukan di pura Hindu di Bali.
Tarian ini yang semula hanya digunakan sebagai upacara keagamaan saja diubah menjadi seni tari yang ditujukan untuk umum, yaitu pada acara-acara, maupun upacara penyambutan para tamu yang datang dan berkunjung ke Pulau Bali.
Gerakan penari pada tari pendet ini dilakukan sesuai dengan tempo dan ritme musik gamelan. Bisa dibilang jika tarian ini ditentukan oleh alunan dari tabuhan gamelan yang mengiringi tari pendet.