Seni

9 Tari Tradisional Papua dan Penjelasannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada zaman dahulu, Papua sering dikenal sebagai Irian Jaya. Namun pada tahun 2002 daerah tersebut terbagi menjadi 2 provinsi, Papua dan Irian Jaya.

Walaupun provinsi Papua terdapat di bagian timur dari Indonesia, akan tetapi kesenian yang terdapat di tanah Papua juga sangat beragam. Misalnya seni tari tradisional di Papua.

Tarian tradisional Papua terdapat beragam jenisnya, dan pastinya juga berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Berikut berbagai macam tari tradisional Papua:

1. Tari Sajojo

Tari yang satu ini dinamakan tari Sajojo, karena lagu yang digunakan untuk mengiringi tari ini yaitu lagu Sajojo. Tarian ini mengisahkan mengenai seorang bunga atau gadis desa yang menjadi idola di kampungnya.

Tari sajojo ini sudah ada semenjak tahun 1990-an. Tarian ini dibuat untuk mencerminkan suatu ciri khas warga atau masyarakat Papua yang senang dalam bergaul.

Tari Sajojo ini ditarikan dengan jumlah penari yang sangat banyak, baik itu oleh perempuan atau laki-laki dan juga dapat ditarikan oleh anak-anak hingga yang tua.

Tari sajojo ini memiliki gerakan yang sangat ceria, tarian ini terkenal di Papua dan juga seluruh Indonesia. Tari sajojo ini adalah tarian yang banyak dicari oleh wisatawan asing yang berkunjung ke tanah Papua. Kostum dari penari yaitu kostum adat Papua itu sendiri.

2. Tari Musyoh

Tarian tradisional satu ini merupakan tarian khas Papua yang sangat sakral. Tarian ini biasanya diadakan saat ada masyarakat yang sedang mengalami kecelakaan maut dan diperkirakan arwah orang yang kecelakaan tersebut tidak tenang.

Tari Musyoh biasanya ditarikan oleh sekelompok penari pria saja. Tari ini memiliki manfaat yaitu untuk mengusir arwah yang bergentayangan. Ada alat musik yang digunakan untuk mengiri tarian musyoh ini yaitu tifa.

Kostum yang digunakan oleh penari pria sendiri merupakan pakaian adat dari Papua yang terdiri dari beberapa bagian, yaitu rok rumbai, koteka dan juga mereka mengenakan peralatan perang seperti tombak dan tameng.

3. Tari Suanggi

Tari ini juga merupakan salah satu tarian tradisional papua yang berasal dari Papua Barat. Tari Suanggi ini menceritakan mengenai seorang suami yang ditinggal mati oleh istrinya.

Nama Suanggi sendiri memiliki arti yaitu roh jahat. Konon katanya, roh tersebut memiliki janji yang belum ditebus ketika ia masih hidup dahulu.

Tari ini jika dilihat seperti ritual karena memiliki nuansa yang magis. Gerakannya pun tampak sekali jika tarian ini bernuansa magis, yaitu gerakannya seperti seorang dukun yang menyembuhkan penyakit pada pasiennya.

4. Tari Yospan

Tari Yospan dikenal sebagai tari persahabatan atau tari pergaulan dari muda-mudi di Papua. Tarian ini tidak hanya tampil di Papua saja, melainkan juga sering tampil di berbagai negara.

Kata Yospan sendiri sebenarnya adalah singkatan dari kata Yosim dan Pancar. Yosim dan Pancar merupakan dua tarian khas dari Papua.

Tari Yosim berasal dari Sarmi yaitu kabupaten di daerah pesisir utara Papua. Sedangkan Pancar berkembang di Biak Numfor dan Manokwari, sudah ada sejak 1960-an.

Tarian yospan ditarikan lebih dari satu penari. Gerakan dari tarian ini juga sangat semangat dan juga menarik.

Tarian ini sering sekali digunakan untuk meramaikan acara adat, festival budaya dan juga acara penyambutan tamu.

5. Tari Wutukala

Tari Wutukala merupakan tarian tradisional dari Suku Moy yang bertempat tinggal di Sorong, Papua Barat. Tari ini menggambarkan rasa syukur terhadap berkat yang diberikan oleh Tuhan kepada suku Moy.

Berkat yang diberikan oleh Tuhan dihadirkan dalam bentuk inovasi perburuan ikan yang sebelumnya menggunakan tombak, maka sat ini mereka menggunakan akar tuba untuk berburu ikan di laut. Tari ini ditarikan dengan penuh samangat, dinamis dan juga menarik.

6. Tari Kafuk

Tari kafuk ini merupakan tari penyambutan dari masyarakat Papua. Tari ini berasal dari Papua Barat. Tari ini merupakan ungkapan penuh rasa suka cita.

Belasan penari dalam tari kafuk ini menggunakan pakaian adat yang senada.

Para penari perempuan mengayunkan tangan seolah mereka mengajak bermain. Sedangkan, penari laki-laki meregangkan barisan agar tamu nya berada diantara mereka.

7. Tari Perang Papua

Tarian Perang Papua ini merupakan tarian klasik yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Tarian ini menggambarkan betapa kuat dan gagahnya orang Papua.

Tari ini pada zaman dahulu merupakan bagian dari upacara adat apabila hendak melangsungkan perang antar suku.

Tari ini dibawakan oleh sekelompok pria, dan gerakannya penuh dengan semangat karena akan menuju ke medang perang. Mereka menari diiringi dengan suara genderang dan juga lantunan lagu perang.

8. Tari Magasa

Tari ini berasal dari suku Arfak, yaitu suku asli yang bertempat tinggal dan mendiami pegunungan Arfak Manokwari. Tari ini ditarikan oleh sekumpulan muda-mudi dan memanjang menyerupai ular.

Tari ini juga berfungsi untuk penyambutan. Setiap gerakan pada tari Magasa ini melambangkan persatuan dan juga saling menghormati antar perbedaan yang ada. Tarian ini ditarikan dengan posisi berseling antara pria dengan wanita.

Tari ini diiringi hanya dengan lagu saja, tidak dengan musik. Gerakannya pun sederhana dan berulang. Penari menari dengan aling bergandengan tangan dan saling berhimpitan.

9. Tari Seka

Tari Seka berasal dari selatan Papua, yaitu wilayah Timika, Fakfak dan juga Kaimana. Tarian ini menggambarkan rasa syukur kepada Tuhan Sang Pencipta karena berlimpahnya hasil panen.

Tidak hanya untuk rasa syukur, tari ini juga banyak digunakan di berbagai acara. Misalnya saja untuk mengantarkan gadis ke calon mempelai laki-laki dan juga penyambutan para tamu.