Tak hanya Taekwondo, Hapkido yang juga merupakan bela diri berasal dari Korea ini mulai berkembang di Indonesia. Hapkido adalah seni bela diri yang dinamis, pertahanan diri Hapkido menggunakan beberapa teknik.
Teknik pertahanan diri Hapkido antara lain teknik kuncian, bergulat, tendangan, pukulan, lemaparan serta serangan sabetan dan tusukan. Senjata tradisional juga digunakan di bela diri ini, namun dalam hal ini hanya digunakan sesuai kepentingan seperti untuk ujian kenaikan tingkat.
Pada prinsipnya bela diri Hapkido menggunakan gerakan melingkar dan memiliki 3 prinsip yaitu :
Teknik dasar gerakan Hapkido antara lain :
Yaitu teknik dasar untuk melepaskan diri dari kuncian lawan dengan cara mendekat ke pusat kuncian. Salah satu contoh yaitu melepaskan kuncian pada tangan dengan memutar pergelangan tangan ke arah terbuka ke atas, karena lawan mengunci tangan dari arah bawah.
Chagi adalah teknik tendangan, mirip dengan taekwondo, tendangan diarahkan ke bagian atas tubuh lawan. Teknik ini digunakan untuk menjatuhkan lawan, teknik ini juga memberikan poin tinggi pada pertandingan.
Teknik yang ketiga adalah pukulan, yaitu dengan mengarahkan pukulan lurus ke arah dada lawan atau bagian perut lawan. Posisi kepalan yaitu ibu jari mengarah ke atas, tangan lainnya ditekuk di samping badan dengan posisi agak ke belakang. Kaki satu depan ditekuk dan kaki satunya lurus ke belaknag agar badan tetap seimbang.
Teknik kawi makki adalah teknik pertahanan dari serangan lawan dengan cara mengarahkan tangan kanan ke atas dan tangan satunya ke bawah dengan mengepalkan keduanya.
Posisi kaki depan sedikit ditekuk dan kaki belakang diluruskan agar badan memiliki keseimbangan saat lawan menyerang.
Teknik ini dapat dikatakan teknik kuncian, yaitu dengan menangkap tangan lawan lalu memutarnya ke belakang lalu menguncinya dengan menjepit tangan lawan dengan ketiak. Setelah itu genggaman yang kuat akan membuat lawan tidak isa bergerak lagi karena posisi tangan dikunci mati.