Seni

6 Teknik Menggambar Bentuk dan Penjelasannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Gambar merupakan hasil karya yang pada umumnya dituangkan dalam sebuah bidang datar seperti kertas atau kanvas.

Hasil karya melibatkan titik, garis, bentuk, tekstur, bidang dan juga gelap terang yang dalam pembuatannya memerhatikan perspektif, ketepatan, komposisi, dan porposi hingga menghasilkan karya yang indah. Berikut teknik dalam menggambar bentuk.

1. Teknik Linier

Salah satu teknik menggambar objek gambar dengan garis sebagai unsur yang paling menentukan baik garis lurus maupun lengkung.

Untuk memberikan efek kedalaman dalam sebuah gambar, dapat dilakukan dengan merapatkan garis atau menambah kumpulan garis.

Contoh penggunaan teknik linier yaitu dalam menggambar bulu, mata, rambut, alis, atau bulu hewan. Media yang dapat digunakan yaitu kertas gambar, kertas kalkir, atau kertas duplex.

2. Teknik Blok

Teknik blok atau siluet yang juga dikenal sebagai teknik menggambar bayangan. Teknik ini menggunakan satu warna untuk menutup objek gambar sehingga terbentuklah perwujudan karakter pada objek.

Menggunakan teknik ini, seakan-akan kita sedang menggambar bayang-bayang.

Dalam menerapkan teknik ini, kita wajib mengguanakan dua warna, yaitu warna pertama sebagai background dan warna kedua debagai warna gambar yang akan diblok. Beberapa jenis teknik menggambar blok (siluet) yaitu:

  • Siluet positif yaitu memberikan warna atau blok pada bentuk yang diinginkan.
  • Siluet negatif yaitu teknik menggambar ini memberikan warna di sekitar bentuk atau daerah sekeliling objek yang kita inginkan.
  • Siluet campuran yaitu perpaduan dari gambar siluet positif dan negatif yang mana warna hitam dan putih melebur dan saling menutup.

3. Teknik Arsir

Teknik arsir adalah cara menggambar dengan garis saling menyilang atau sejajar untuk menentukan gelap terang objek gambar sehingga tampak tiga dimensi.

Teknik ini menitikberatkan pada kekuatan garis dengan menggunakan pensil, spidol, tinta, atau alat gambar lainnya.

Goresan dari alat-alat tersebut dapat membuat perbedaan pada kekuatan garis sehingga akan terbentuk kesan gelap terang, gradasi, atau kesan dimensi pada gambar. Terdapat beberapa macam teknik arsiran:

  • Arsiran satu arah (hatching), yaitu teknik dengan menggoreskan pena pada arah yang sama sehingga terlihat barisan garis sejajar dan searah.
  • Arsiran silang (cross hatching), merupakan teknik yang mirip dengan teknik arsiran satu arah namun terjadi persilangan arah dari goresan pena tersebut.
  • Arsiran searah kontur (contour hatching), yaitu goresan arsir pada pena mengikuti bentuk kontur bidang yang ingin diarsir sehingga akan terlihat volume benda tersebut.
  • Arsiran coretan bebas (scumbling), adalah teknik dengan arsiran berbentuk corat-coret bebas yang biasanya goresan tidak berupa garis melainkan coretan bebas.

4. Teknik Pointilis

Teknik yang menggunakan titik-titik untuk menentukan gelap terang. Teknik ini dikembangkan oleh Georges Seurat tahun 1886.

Teknik pointilis dapat dikatakan teknik yang unik karena dapat memberikan kedalaman sebuah gambar hanya dengan menyusun titik-titik dengan ukuran dan ketebalan yang berbeda.

5. Teknik Dussel

Teknik dalam menggambar dengan cara menggoreskan pensil secara horizontal ke atas kemudian digosok dengan kapas atau jari telunjuk agar arah goresan tidak terlihat.

Menggambar dengan teknik dussel memerlukan bantuan kapas atau alat-alat khusus berupa gulungan kertas atau jari untuk menggosok gambar yang telah diciptakan.

6. Teknik Aquarel

Teknik yang menggunakan media basah agar menghasilkan warna yang transparan atau tembus pandang dan biasanya menggunakan alat-alat seperti kuas dan cat berbasis air seperti cat air, tinta, dan cat akrilik.

Media yang digunakan dalam menggambar dengan teknik aquarel adalah media datar seperti kanvas atau kertas tebal, dan kain lap.