Daftar isi
Awan Cumulonimbus adalah awan yang ada di Bumi termasuk kedalam kelompok awan rendah. Awan ini memiliki bentuk yang besar dan menyerupai bunga kol. Awan yang menggulung-gulung sehingga terlihat sangat besar ini harus di hindari oleh pilot yang sedang melakukan penerbangan.
Awan ini memiliki efek buruk bagi penerbangan bahkan beberapa kasus pesawat hilang disebabkan oleh awan ini. Contoh kasus pesawat hilang oleh awan cumulonimbus adalah pesawat Air Asia pada tahun 2014. Berikut Alasan Awan Cumulonimbus Berbahaya Untuk Penerbangan.
Awan cumUlonimbus merupakan awan vertikal yang sangat tinggi antara 2000 hingga 16000 meter. Awan sangat padat dan mengandung badai petir dan cuaca dingin di dalamnya. Petir-petir tersebut paling banyak berada di bagian tengah awan. Petir ini juga berpotensi untuk menghasilkan hujan.
Sebenarnya setelah 20 menit petir tersebut akan lenyap namun akan bertambah banyak dan durasinya semakin lama hingga hitungan jam jika ada energi Matahari di atmosfer. Petir tersebut akan menyambar apa saja yang melintasi awan cumulonimbus tak terkecuali pesawat.
Tidak hanya memiliki banyak petir, awan cumulonimbus juga memiliki angin yang kencang dan berpotensi menjadi badai. Badai ini bisa menyebabkan pesawat mengalami turbulensi hingga gangguan listips. Akibat dari gangguan ini pesawat bisa saja terombang-ambing naik turun secara cepat.
Kabut di awan cumolonimbus ini sangat tebal. Kabut tersebut datang bersama dengan badai. Tentu saja kabut tersebut mengganggu pandangan pilot dan sangat membahayakan.
Hujan es akan terjadi di awan cumolonimbus jika terjadi pertemuan suhu udara yang saling berlawanan. Butiran-butiran es ini bisa saja masuk ke dalam mesin pesawat dan menganggu pesawat sehingga menyebabkan kecelakaan.