Daftar isi
Kebudayaan yang terdapat di setiap negara mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakatnya. Salah satu aspek yang kental akan budaya ini adalah dalam bidang kesenian. Seni tersebut dapat berupa karya seni, seni tari, seni, peran hingga seni musik.
Dalam seni musik, peran alat musik menjadi hal yang krusial karena dapat semakin ‘menghidupkan’ seni yang disampaikan. Beberapa alat musik tersebut sudah ada sejak zaman dahulu atau disebut dengan alat musik tradisional. Berikut adalah nama-nama alat musik tradisional mancanegara
Orgel merupakan alat musik tradisional asal Belanda yang berbentuk mirip dengan piano. Meskipun demikian, orgel memiliki banyak pipa sebagai sumber suara. Alat musik ini kini banyak digunakan di dalam gereja yang bergaya klasik sebagai pengiring kegiatan peribadatan.
Gitar flamenco asal Spanyol ini terkenal karena bentuknya yang menarik. Tidak hanya itu, suara yang dihasilkan oleh gitar flamenco juga terdengar lembut karena bahan pembuatannya adalah kayu sycamore atau rosewood dengan kain cypyp. Gitar ini memang didesain lebih ringan dan banyak dipilih oleh pemain gitar yang preferensinya adalah notes dengan variasi panjang.
Aulos adalah alat musik asal Yunani-Romawi yang dapat dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik ini berbahan dasar kayu dengan bentuk menyerupai dua tabung yang salah satu ujungnya direkatkan. Tabung tersebut merupakan seruling dengan empat atau lima lubang. Keunikan dari aulos adalah memainkannya harus memperhatikan kedua buluh yang disatukan.
Terdapat alat musik yang unik dari negara Brazil yang dinamakan dengan berimbau. Alat musik ini berbentuk seperti busur terbuat dari batok kelapa yang dipasangkan dengan kayu biriba dengan senar dari logam. Cara memainkannya adalah digesekkan dengan menggunakan tongkat kecil bernama baqueta sambil memegang caxixi yang berbunyi seperti kecrekan. Berimbau biasanya digunakan untuk mengiringi tarian capoeira.
Alat musik asal Afrika Selatan bernama vuvuzela ini sempat menjadi perhatian masyarakat dunia ketika penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2010 silam di Afrika Selatan. Vuvuzela merupakan alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik ini memiliki bentuk seperti tanduk dengan bahan dasar plastik yang berukuran kurang lebih 90 cm.
Rusia memiliki alat musik tradisional yang sudah ada selama 350 tahun lamanya, yaitu Balalaika. Alat musik ini memiliki bentuk segi tiga dengan jumlah senar dawai tiga sampai empat buah sesuai dengan ukurannya. Balalaika sendiri memang memiliki enam ukuran berbeda. Cara memainkan Balalaika adalah dengan dipetik, mirip seperti bermain gitar.
Qanun dikenal sebagai alat musik tradisional dari negara Arab. Alat musik ini mirip kecapi berbentuk setengah trapesium dan terdiri atas 81 buah senar dawai. Oleh sebab itu, cara menggunakan qanun ini adalah dengan dipetik menggunakan empat jari dan memerlukan kepiawaian yang mumpuni.
Shamisen adalah salah satu alat musik tradisional asal Jepang yang populer. Alat musik ini mempunyai tiga buah senar dawai yang dimainkan dengan cara dipetik menggunakan alat yang disebut dengan bachi. Bentuk dari Shamisen ini adalah lehernya yang panjang dengan bagian badan berbentuk kotak.
Di Jepang juga terdapat alat musik yang menyerupai kecapi bernama koto. Bagi masyarakat Jepang, koto diibaratkan sebagai naga atau ryu yang memiliki bagian tanduk, mulut, dan ekor. Alat musik ini terbuat dari kayu paulownia yang bagian dalamnya diberi lubang serta ditambahkan senar dawai berjumlah 13 buah.
Erhu merupakan salah satu alat musik tradisional asal Tiongkok yang populer. Alat musik ini memiliki nama lain, yakni huqin yang artinya alat musik orang barbar sesuai dengan asalnya. Cara memainkan erhu adalah dengan digesek menggunakan busur berbahan dasar bambu dan rambut ekor kuda. Sedangkan erhu terbuat dari kulit ular piton atau bahan serupa dan senarnya terbuat dari logam.
Tumpong dikenal sebagai alat musik tradisional yang berasal dari Filipina. Alat musik ini secara bentuk mempunyai kemiripan dengan seruling yang ada di Indonesia. Bahan dasar pembuatan tumpong adalah batang bambu yang dilubangi sebanyak 5 buah, yakni satu lubang di atas dan empat lubang lainnya.
Alat musik tradisional angklung ini sudah resmi diakui oleh UNESCO sejak tahun 2010 sebagai warisan budaya takbenda. Alat musik ini terbuat dari dua hingga empat bambu yang disusun sedemikian rupa dengan ukuran yang berbeda-beda. Cara memainkan angklung adalah dengan digoyangkan baik dengan dua tangan maupun satu tangan untuk angklung yang digantung.
Di Thailand juga terdapat alat musik tradisional yang bentuknya mirip dengan kecapi, yakni grajabpi. Alat musik ini hanya menggunakan tiga senar dawai sehingga lebih mudah dimainkan. Pada umumnya, grajabpi digunakan sebagai bagian dari perayaan acara tradisional di Thailand.
Alat musik satu ini sangat umum muncul dalam drama Korea dengan tema kerajaan (sageuk) karena memang merupakan alat musik tradisional khas. Bentuk jaggu sekilas seperti gendang berbentuk mirip jam pasir. Cara memainkan janggu adalah dengan dipukul dengan tongkat khusus dan biasanya digunakan dalam acara kebudayaan, seperti upacara atau pertunjukkan.
Tabla terkenal sebagai alat musik yang memberikan suara kencang khas. Bentuk alat musik tradisional India ini terlihat seperti sepasang gendang bernama sidda (gendang kecil) dan dagga (gendang besar) yang dibuat dari kayu jati, rosewood, dan jackwood, serta kulit kambing. Cara memainkan tabla adalah dengan dipukul sehingga menghasilkan irama.
Demikianlah nama-nama alat musik tradisional mancanegara. Kesimpulannya, kebudayaan yang beragam menghasilkan berbagai jenis karya seni, termasuk salah satunya adalah seni musik. Alat musik tradisional adalah bagian dari seni musik yang menunjukkan perbedaan budaya di setiap negara.
Di antara berbagai macam alat musik tradisional, terdapat beberapa yang dikenal bahkan hingga ke tingkat mancanegara karena keunikan dan kekhasannya. Alat musik tersebut, yakni orgel, gitar flamenco, aulos, berimbau, vuvuzela, balalaika, qanun, shamisen, koto, erhu, tumpong, angklung, grajabpi, jaggu, dan tabla.