Daftar isi
The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) adalah salah satu organisasi dunia yang didirikan oleh forum perdamaian dunia yakni PBB.
Tujuan dan tugas yang harus dilaksanakan oleh UNESCO yaitu untuk mempromosikan perdamaian, keadilan sosial, hak asasi manusia, serta keamanan nasional. Dalam bahasa Indonesia organisasi internasional ini dikenal sebagai Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB.
Latar Belakang Berdirinya UNESCO
Cikal bakal adanya UNESCO yaitu berasal dari Komite Internasional tentang Kerjasama Intelektual atau dikenal dengan nama ICIC yang dibentuk oleh Liga Bangsa-Bangsa pada 4 Januari 1922.
Tujuan dari ICIC ini sendiri serupa dengan UNESCO yakni menghadirkan sistem pendidikan serta dunia yang damai. Untuk melaksanakan tujuannya tersebut maka dibentuklah Lembaga Internasional untuk Kerjasama Intelektual atau dikenal sebagai IIIC.
Anggotanya merupakan perseorangan yang telah memenuhi syarat dan kualifikasi di bidangnya. Sayangnya program-program yang digalakkan tersebut terbentur dengan adanya perang dunia II. Semua program yang telah direncanakan sejak tahun 1925 pun harus dihentikan.
Sejarah Berdirinya UNESCO
Meskipun kondisi dunia pada saat itu sedang kacau bahkan terjadi peperangan dimana-mana nama bangsa Eropa tetap ingin menghadirkan sistem pendidikan yang lebih tertata. Sehingga diadakanlah pertemuan Conference of Allied Ministers of Education/CAME di Inggris pada tanggal 16 November 1942. Tujuannya yaitu untuk memperbaiki dan membangun kembali organisasi serupa ICIC yang lebih baik lagi.
Pertemuan yang dihadiri oleh 44 negara ini berakhir pada 5 Desember 1945 dengan dibentuknya UNESCO. Keputusan tersebut telah diratifikasi oleh 20 negara dan terapkan pada tahun berikutnya yakni 4 November 1946.
Dua puluh negara yang meratifikasi UNESCO antara lain Australia, Brazil, Canada, Cekoslowakia, China, Denmark, RD Dominika, Perancis, Mesir, Inggris, Yunani, Lebanon, Meksiko, India, Norwegia, New Zealand, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki dan Amerika Serikat.
Sedangkan Indonesia sebagai negara yang memiliki pandangan politik bebas aktif dan multikulturalisme bergabung dengan UNESCO pada 27 Mei 1950.
Organisasi ini kemudian membangun markasnya di Paris Perancis sekaligus menjadi lokasi rapat pertama yang diadakan pada tanggal 19 November sampai 10 Desember 1946. Hasil dari rapat pertama adalah terpilihnya Julian Huxley sebagai direktur utama pertama UNESCO.
UNESCO kini telah memiliki 50 kantor wilayah serta lembaga dan institusi yang tersebar di seluruh negara di dunia. Hingga Oktober 2011 jumlah negara yang telah bergabung dengan UNESCO sebanyak 195 negara dari seluruh benua.
Saat ini UNESCO berada di bawah kepemimpinan Audrey Azoulay dari Perancis yang sudah resmi diberi mandat sebagai direktur jenderal wanita kedua di UNESCO. Ia resmi menjabat sejak tanggal 15 November 2017.
Program Utama UNESCO
Adapun tema atau program utama UNESCO yakni ada lima diantaranya adalah program pendidikan, ilmu pengetahuan alam, ilmu sosial dan pembangunan manusia, kebudayaan serta komunikasi dan informasi.
Kelima program tersebut telah menjalankan langkah-langkahnya seperti berikut ini:
- Bidang Pendidikan
pendidikan menjadi fokus utama UNESCO lantaran melalui bidang ini diharapkan seluruh negara di dunia sanggup menghadapi tantangan global. Dengan sistem pendidikan yang baik maka kemiskinan akan musnah. Masyarakatnya pun dapat membangun negaranya sehingga tidak tertinggal.
Dalam bidang pendidikan UNESCO menerapkan program baca tulis, pelatihan guru, serta aturan pendidikan dasar gratis di negara-negara anggotanya. Proyek pertama UNESCO dalam bidang pendidikan dilakukan pada tahun 1947 yaitu pendidikan dasar di Haiti.
- Bidang Kebudayaan
Sedangkan dalam program bidang kebudayaan UNESCO melakukan kerjasama global untuk memperkenalkan budaya-budaya yang ada ke masyarakat dunia. Selain itu UNESCO juga akan menyelamatkan, merawat dan melindungi situs warisan budaya dan alam.
Salah satu contoh dari program ini adalah pemindahan candi di Nubia ke tempat yang lebih aman karena tempat asalnya kerap terkena banjir. Situs warisan dunia tersebut terdaftar dalam program UNESCO yaitu The World Heritage Committee yang berdiri pada tahun 1975.
- Bidang Komunikasi dan Informasi
UNESCO setelah perang dunia II usai segera memperbaiki dan mengidentifikasi kebutuhan sarana komunikasi di berbagai negara agar dapat diakses secara bebas yaitu dengan cara mengadakan pelatihan wartawan di tahun 1950. Langkah tersebut sebagai upaya UNESCO dalam melaksanakan program komunikasi dan informasi.
- Ilmu Sosial dan Pembangunan Manusia
Sedangkan dalam menjalankan misi ilmu sosial dan pembangunan manusia UNESCO membentuk UNESCO Man dan Program Biosfer. Hal tersebut lantaran manusia di dunia ini sangat beragam sehingga perlu adanya pembahasan untuk menciptakan lingkungan yang damai serta permasalahan dalam pembangunan.
- Ilmu Pengetahuan Alam
Tema ilmu pengetahuan alam menjadi program utama UNESCO dengan tujuan untuk melindungi dan menjaga kualitas air dan laut di seluruh negara. Selain itu organisasi ini turut mempromosikan ilmu pengetahuan dan teknologi agar negara berkembang dapat menyusul negara maju.
Pilar Pembelajaran UNESCO
Selain memiliki lima buah program untuk menciptakan dunia yang lebih baik, UNESCO juga memiliki empat pilar yang dapat digunakan untuk menyesuaikan diri dalam mengikuti perkembangan dunia. Empat pilar yang dirumuskan pada tahun 2005 tersebut adalah:
- Learning to Know : Maksudnya adalah kita harus mempelajari segala sesuatu agar tidak tertinggal mengingat pada era digital informasi dan pengetahuan sangat mudah menyebar namun tetap mudah diakses. Caranya adalah dengan membaca, sekolah, maupun mencarinya secara mandiri di internet
- Learning to do : Selain mempelajari sesuatu kita juga bisa belajar untuk melakukan sesuatu hingga menghasilkan suatu karya. Contohnya adalah dengan bermusik, melakukan penelitian, mengikuti salah satu cabang olahraga dan lainnya.
- Learning to live together : Manusia hidup dalam berbagai macam kelompok, etnis maupun suku yang berbeda. Agar tetap bertahan dan menyesuaikan diri maka kita diharuskan mampu untuk berbaur dan hidup bersama dengan mereka yang berbeda dengan kita.
- Learning to be : Pada masa sekarang manusia dihadapkan dalam berbagai hal yang kompleks. Oleh sebab itu kita dituntut agar menjadi pribadi yang utuh secara fisik, mental, emosi, intelektual, moral, sosial serta menjadi sosok yang unggul.
Struktur Organisasi Sekretariat UNESCO
Suatu badan, lembaga maupun organisasi membutuhkan orang-orang di dalamnya yang akan menempati dalam jabatan tertentu. UNESCO memiliki setidaknya 2000 staff dari berbagai negara.
Berikut ini adalah struktur organisasi yang ada dalam UNESCO:
- Director-General
- Office of the Director-General (ODG)
- Programme Sectors:
- Education (ED)
- Natural Sciences (SC)
- Social and Human Sciences (SHS)
- Culture (CLT)
- Communication and Information (CI)
- Support Sectors:
- External Relations and Public Information (ERI)
- Administration (ADM)
- Central Services:
- Secretariat of the Governing Bodies (GBS)
- Office of International Standards and Legal Affairs (LA)
- Internal Oversight Service (IOS)
- Ethics Office (ETH)
- Bureau of Strategic Planning (BSP)
- Bureau of Human Resources Management (HRM)
- Africa Department (AFR)
- Secretariat of the Félix Houphouët-Boigny Peace Prize (CRP)
- Field Offices
- UNESCO Institutes and Centres
Daftar Direktur Jenderal UNESCO
Direktur Jenderal adalah orang yang bertugas mempersiapkan laporan periodik tentang aktivitas dalam sebuah organisasi. Berikut ini adalah daftar nama yang pernah menjabat sebagai direktur jenderal UNESCO:
- Julian Huxley yaitu Direktur Jenderal pertama UNESCO yang menjabat sejak tahun 1946 dan berakhir pada tahun 1948. Ia merupakan seorang ahli biologi yang berasal dari Perancis.
- Jaime Torres Bodet yang merupakan seorang politikus dari Meksiko. Ia dipercaya untuk memimpin UNESCO pada tahun 1948-1952.
- John Wilkinson Taylor yang merupakan seorang dosen sekaligus Presiden dari University of Louisville from serta politikus Amerika serikat yang dipercaya memimpin UNESCO pada periode 1952-1953.
- Luther H. Evans adalah seorang politikus dan ilmuwan asal Amerika Serikat yang menjabat sebagai dirjen UNESCO pada tahun 1953-1958.
- Vittorino Veronese ditunjuk sebagai Directur General Unesco untuk menggantikan Luther Evans hingga tahun 1961. Ia merupakan seorang aktivis dan juga aktivis sekaligus pengacara anti fasisme dari Italia.
- René Maheu adalah seorang profesor filsafat sekaligus dirjen ke-6 UNESCO yakni menjabat pada tahun 1961-1974.
- Amadou-Mahtar M’Bow adalah seorang pegawai negeri Senegal yang dipercaya untuk menjabat sebagai dirjen UNESCO pada tahun 1974-1987.
- Federico Mayor Zaragoza adalah seorang yang berkebangsaan Spanyol yang pernah menjadi anggota parlemen Eropa. Masa jabatannya sebagai dirjen UNESCO yaitu dari tahun 1987 hingga 1999.
- Koichiro Matsuura adalah diplomat Jepang yang menduduki jabatan sebagai dirjen UNESCO pada tahun 1999 sampai 2009.
- Irina Bokova adalah seorang politisi Bulgaria yang memimpin UNESCO sejak tahun 2009 hingga 2017. Ia adalah wanita pertama yang berhasil menduduki jabatan tersebut.
- Audrey Azoulay adalah wanita kedua yang menggantikan Irina Bokova sebagai dirjen UNESCO pada tahun 2017 dan masih menjabat hingga saat ini. Ia merupakan seorang pegawai sipil dan politisi dari Perancis.