TI

Algoritma Pemrograman: Pengertian dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Di era modern saat ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin pesat. Diantara bentuk perkembangannya adalah dengan diciptakannya berbagai aplikasi  dan software yang memudahkan manusia dalam berbagai kegiatan digitalnya.

Untuk menciptakan berbagai aplikasi dan software itu diperlukan  serangkaian langkah-langkah  pemrograman yang terstruktur dan sistematis, atau disebut dengan algoritma pemrograman. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai algoritma pemrograman

Pengertian Algoritma Pemrograman

Algoritma pemrograman berasal dari dua kata yaitu algoritma dan pemrograman. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan pengertian dari kedua kata tersebut, yakni sebagai berikut:

Algoritma adalah sebuah prosedur sistematis untuk memecahkan masalah matematis dalam langkah-langkah terbatas. Atau bisa juga diartikan sebagai urutan logis pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Sementara pemrograman adalah proses atau cara membuat program.

Adapun definisi algoritma menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

  • Donald E. Knuth menyatakan bahwa algoritma merupakan sekumpulan aturan berhingga yang memberikan sederetan operasi untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.
  • Rinaldi Munir menyatakan algoritma sebagai urutan langkah-langkah logis dalam penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis.
  • David Bolton mendefinisikan algoritma sebagai suatu prosedur yang berakhir dengan sebuah hasil.

Selanjutnya kata pemrograman yang berasal dari kata program diartikan sebagai berikut oleh para ahli:

  • Binarto (2009:1) menyebutkan bahwa pemrograman adalah membuat program komputer. Pemrograman merpakan kumpulan urutan perintah ke komputer untuk mengerjakan sesuatu. Perintah-perintah tersebut membutuhkan suatu bahasa khusus yang dapat dimengerti oleh komputer.

Selain itu, pemrograman juga bisa dimaknai sebagai suatu proses menulis, menguji, memperbaiki, dan memelihara kolde yang membangun suatu program komputer.

Dari pengertian-pengertian yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa algoritma pemrograman adalah metode, langkah-langkah, atau prosedur sistematis yang dilakukan untuk memberikan sekumpulan perintah (input) kepada komputer dengan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh komputer (bahasa pemrograman) guna menghasilkan output berupa program yang diinginkan.

Sejarah Algoritma Pemrograman 

Berbicara mengenai sejarah algoritma pemrograman, maka tidak bisa lepas dari sejarah awal mula munculnya pemrograman itu sendiri.

Sebelum komputer pertama diciptakan, kerangka ide program komputer telah disusun oleh Ada Lovelace. Antara  tahun 1842 hingga 1843, Ada Lovelace menerjemahkan sebuah artikel karya matematikawan Italia bernama Luigi Menabrea tentang mesin. Dia juga melakukan kajian terhadap artikel tersebut yang mana kajiannya itu dianggap sebagai algoritme dan program pertama yang diinput atau dikodekan untuk diproses oleh sebuah mesin. Karyanya ini memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan awal teknologi komputer.

Ada Lovelace kemudian bertemu dengan Charles Babbage yang saat itu tengah menjalankan sebuah program yang diberi istilah Difference Engine. Ada Lovelace kemudian membantu Babbage dalam menulis program komputer pertama di dunia melalui mesin Analytical Engine ciptaan Babbage serta menambahkan catatan tentang metode kalkulasi nomor Bernoulli pada mesin tersebut. Karena inilah Ada Lovelace dikenal sebagai programmer pertama di dunia.

Ciri-Ciri Algoritma Pemrograman

Algoritma pemrograman, sebagaimana algoritma pada umumnya memiliki ciri-ciri tersendiri yang membedakannya dengan metode penyelesaian masalah lainnya.

Rintho Rante Rerung menyebutkan dalam salah satu bukunya yang berjudul Algoritma dan Struktur Data untuk Perguruan Tinggi (2020) bahwa Algoritma memiliki  empat ciri khusus, yaitu:

  1. Memiliki awalan dan akhiran
  2. Langkah-langkahnya terdefinisi dengan jelas  sehingga tidak menimbulkan multitafsir
  3. Minimal ada satu input algoritma
  4. Algoritma bersifat sederhana dan efektif.

Adapun sifat dari algortima pemrograman adalah sebagai berikut:

  1. Tidak menggunakan simbol atau sintaks dari suatu bahasa pemrograman
  2. Tidak tergantung pada bahasa pemrograman tertentu
  3. Notasi-notasinya bisa digunakan oleh seluruh bahasa pemrograman.

Fungsi Algoritma Pemrograman

Algoritma pemrograman memiliki sejumlah fungsi dan manfaat yang signifikan, diantaranya adalah:

  1. Membantu dalam memecahkan masalah pemrograman yang sulit secara sistematis dan logis
  2. Menyederhanakan program yang rumit dan besar
  3. Memudahkan dalam membuat suatu program
  4. Meminimalisir penulisan program yang berulang-ulang
  5. Memudahkan kegiatan pemrograman karena bisa digunakan berulang kali
  6. Program yang tercipta menjadi terstruktur sehingga lebih mudah untuk dipahami dan dikembangkan
  7. Memudahkan dalam menelusuri kesalahan yang terjadi dalam pemrograman

Cara Kerja Algoritma Pemrograman

Kegiatan pemrograman atau programming melibatkan sejumlah komponen sebagai berikut:

  1. Orang yang menjalankan atau menginput algoirtma atau disebut programmer.
  2. Piranti komputer yang terdiri dari piranti masukan (input), piranti keluaran (output), unit pemroses utama (Central Processing Unit/CPU), dan piranti penyimpanan (memori)
  3. Instruksi atau langkah-langkah dalam sebuah program

Untuk memasukkan algoritma pemrograman untuk bisa diproses dalam piranti komputer, maka diperlukan bahasa pemrograman yang bisa “dipahami” oleh komputer. Bahasa pemrograman yang diinput oleh programmer kemudian akan dikonversi menjadi bahasa menggunakan penerjemah.

Penulisan algoritma pemrograman tidak tergantung pada spesifikasi bahasa pemrograman dan kemampuan komputer dalam mengeksekusinya. Notasi algoritma memang bukanlah notasi bahasa pemrograman, akan tetapi algoritma dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman.

Secara singkat cara kerja dari algoritma pemrograman adalah sebagai berikut:

  1. Programmer akan memasukkan instruksi program ke dalam memori komputer
  2. Saat program di eksekusi (execute), maka instruksi tadi akan dikirim ke CPU.
  3. CPU akan menjalankan operasi sesuai dengan instruksi yang telah dimasukkan.
  4. Hasil pemrosesan tadi kemudian akan dikeluarkan melalui piranti output (misalnya melalui layar monitor) dan dapat disimpan juga ke dalam memori

Contoh Algoritma Pemrograman

Beberapa jenis algoritma dalam pemrograman antara lain:

  1. Algoritma narasi
  2. Algoritma pseudo code
  3. Algoritma flowchart

Adapun contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

Masalah :

Dari data nama dan nilai siswa yang ada, ditentukan bahwa nila yang lebih besar atau sama dengan 70 dinyatakan lulus KKM. Sedangkan apabila nilainya lebih kecil dari 70 maka dinyatakan tidak lulus KKM.

Deklarasi dari tipe datanya akan seperti berikut:
Nama = string
Nilai = integer
Keterangan = string

Bentuk algoritma pemrogramannya dalam bentuk pseudo code adalah sebagai berikut:
read (nama, nilai)
if nilai >= 70 then
keterangan = ‘lulus KKM’ else
keterangan = ‘tidak lulus KKM’
write (nama, keterangan)

Kesimpulan Pembahasan

Secara umum, algoritma pemrograman metode, langkah-langkah, atau prosedur sistematis yang dilakukan untuk memberikan sekumpulan perintah (input) kepada komputer dengan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh komputer (bahasa pemrograman) guna menghasilkan output berupa program yang diinginkan.

Sebagaimana  penerapan algoritme secara umumnya, algoritme pemrograman  juga memiliki beberapa ciri tertentu, diantara adalah memiliki awalan dan akhiran (Finiteness), langkah-langkahnya terdefinisi dengan jelas  sehingga tidak menimbulkan multitafsir, minimal ada satu input algoritma, serta bersifat sederhana dan efektif.

Fungsi dari algoritma pemrograman sendiri adalah untuk memecahkan masalah dalam pembuatan suatu program secara sistematis dan logis. Selain itu, penggunaan algoritma pemrograman bisa membantu dalam menyederhanakan pemrograman yang rumit, memudahkan dalam membuat program, serta membantu meminimalisir penulisan program berulang kali sehingga akan lebih efisien dan efektif.