Daftar isi
Pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk sosial. Yang mana tidak akan dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari manusia lainya. Setiap kegiatan yang dilakukan individu tentu membutuhkan bantuan individu lainnya. Entah bantuan yang diberikan itu sifatnya pamrih atau tidak.
Semua bergantung pada kepribadian dari individu masing masing. Namun, dalam hal ini, sebagian individu sudah menyadari hakikatnya sebagai makhluk sosial yang saling bantu. Untuk itu, kebanyakan dari mereka membantu yang lainnya atas dasar kesukarelaan. Hal ini dapat dikenal dengan altruisme.
Mungkin istilah ini masih sangat asing terdengar di telinga kalian karena tidak sering digunakan dalam kehidupan sehari hari. Secara umum, altruisme merupakan suatu kondisi dimana individu membantu individu lainnya tanpa mempertimbangkan keuntungan yang didapatkan. Lalu, apa saja sih faktor penyebabnya?
Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai altruisme.
Pengertian Secara Umum
Secara umum, altruisme merupakan suatu kondisi dimana seorang individu akan berupaya untuk membantu individu lainnya yang sedang dalam keadaan kesusahan.
Semua bantuan itu dilakukan tanpa mempertimbangkan sama sekali mengenai keuntungan yang akan didapatkan. Hal ini dikarenakan bantuan yang diberikan sifatnya tidak pamrih.
Namun, ada juga yang mengartikan altruisme sebagai sebuah tindakan yang dilakukan seorang individu untuk meningkatkan kesejahteraan individu lainnya.
Dengan menggunakan upaya membantu pastinya. Altruisme sendiri lebih disebabkan karena adanya dorongan dari individu untuk saling membantu sama lain.
Dorongan itu muncul saat seorang individu sudah menyadari hakikat dari manusia itu sendiri, yaitu makhluk sosial. Secara etimologis, istilah altruisme ini diambil dari bahasa Prancis yang telah diturunkan dari bahasa Italia dan Latin.
Dari bahasa Italia diambil kata altrui dan dari bahasa latin diambil kata alteri. Keduanya sama sama bermakna orang lain. Sehingga secara umum, dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang erat kaitanya dengan orang lain.
Pengertian Altruisme Menurut Para Ahli
Untuk menambah pengetahuan kita mengenai makna dari altruisme. Berikut ada beberapa pengertian dari altruisme yang dipaparkan oleh para ahli.
Altruisme tidak mungkin dapat berkembang diantara kehidupan masyarakat, apabila tidak dipengaruhi oleh berbagai faktor penyebab lainya. Berikut merupakan pemaparan mengenai faktor penyebab altruisme.
Berikut merupakan faktor penyebab altruisme yang berasal dari dorongan pribadi atau dari faktor internalnya.
Berikut merupakan faktor penyebab altruisme yang berasal dari pengaruh lingkunganya atau hal lain yang sifatnya eksternal.
Adapun beberapa karakteristik yang menggambarkan mengenai makna dari altruisme. Karakteristik tersebut yang nantinya mempermudah kita untuk mengklasifikasikan setiap tindakan yang erat hubunganya dengan altruisme.
Berikut merupakan karakteristik atau ciri ciri dari altruisme.
Tindakan altruisme ini dapat ditunjukan ketika seorang individu sudah memprioritaskan kepentingan dari orang lain. Tindakan memprioritaskan ini seringkali dilatarbelakangi oleh tumbuhnya sikap empati untuk membantu sesama.
Orang orang yang bersikap altruisme ini memiliki kecenderungan untuk selalu mempertimbangkan tindakan serta perilaku untuk orang lain.
Apakah hal ini lebih dibutuhkan olehnya? Nyatanya aku tidak sangat perlu untuk membeli hal ini. Berbagai pertimbangan pertimbangan seperti itulah yang menjadi prinsip untuk bertindak bijak terhadap orang lain.
Ketika ia merasa tidak terlalu membutuhkannya, ia akan memilih untuk menyerahkanya dan tidak terus mempertahankannya. Tindakan yang seperti itulah seringkali menimbulkan kesan mementingkan kepentingan orang lain.
Seorang individu yang memegang prinsipnya untuk senantiasa bersikap altruisme seringkali lebih memperhatikan perasaan seseorang ketika ia melakukan sesuatu. Sehingga sebelum menentukan tindakan yang ia rasa tepat, ia akan terlebih dulu mempertimbangkan baik buruknya hal tersebut.
Dengan ini, mereka merasa akan dapat meminimalisir kekecewaan seseorang terhadap perbuatan atau tindakan yang dilakukannya. Maka tak jarang orang orang seperti ini lebih terlihat bijaksana.
Individu yang bersikap altruisme ini seringkali tindak bertindak egois, dengan mementingkan kepentingannya pribadi. Justru, mereka akan terus memiliki dorongan dan motivasi untuk membantu sesamanya.
Mereka beranggapan bahwa, kemampuan, harta, apapun yang mereka miliki saat ini tidak akan ada artinya, apabila mereka tidak berbuat apapun untuk orang lain.
Sebaliknya, mereka akan merasa hidupnya lebih baik, dan lebih bermakna ketika mereka dapat meningkatkan kesejahteraan individu lainya.
Individu dengan kepribadian altruisme tidak akan menunggu perintah saat mereka hendak melakukan sesuatu. Melainkan, mereka akan bergerak sesegera mungkin ketika mereka ingin. Dan hasil yang diperoleh dari tindakan ini seringkali diluar ekpektasi yang ada.
Karena segala sesuatunyadilakukan tanpa unsur keterpaksaan, melainkan sepenuhnya berasal dari hati dan keinginan untuk senantiasa berbuat baik.
Adapun aspek aspek yang terkadung dalam sebuah sikap altruisme ini. Berikut merupakan aspek aspek altruisme.
Individu dengan kepribadian altruisme lebih memiliki kecenderungan untuk menyukai hal hal yang erat kaitannya dengan kerjasama. Hal ini dikarenakan, rendahnya individualisme yang dimiliki oleh individu penganut altruisme ini.
Sehingga mereka lebih menekankan pengerjaan suatu hal pada kegiatan berbau kerja sama. Yang mana konteksnya masih berhubungan dengan saling membantu dan bahu membahu dalam menyelesaikan tugas yang ada.
Sifat altruisme ini lebih mendorong seseorang untuk senantiasa membantu sesama. Semua yang telah ia miliki selama ia hidup, tidak akan bermakna dan tidak akan ada artinya sama sekali apabila tidak digunakan untuk membantu orang lain. Prinsip yang dipegangnya hanya, bagaimana hidupnya dapat bermanfaat bagi orang lain.
Individu dengan sikap altruisme juga memiliki moral yang baik, ia akan menjunjung tinggi kejujuran dalam melakukan segala hal. Menurutnya hal yang penting dalam menjalin interaksi satu sama lain, adalah kejujuran.
Sudah tidak dapat dielakkan lagi, apabila individu dengan sikap altruisme ini memiliki tingkat kebaikan hati yang sudah tidak dapat diragukan kembali. Bahkan saat membantu seseorang, individu dengan tipikal altruisme ini tidak akan meminta imbalan atau hadiah sama sekali.
Berikut merupakan contoh dari sikap altruisme yang berkembang di masyarakat.
Sikap altruisme ini sendiri sudah terkenal dengan konotasinya yang bersifat positif. Dimana seseorang akan terdorong untuk melakukan sesuatu tanpa adanya unsur keterpaksaan sama sekali. Tindakan seperti inilah seringkali disalahgunakan orang untuk terus hidup dengan cara ketergantungan.
Kebaikan dan keterdemawanan seseorang, seringkali dimanfaatkan pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan berbagai keuntungan. Untuk itu, akankah lebih baik apabila individu dengan kecenderungan altruisme untuk berbuat baik sesuai dengan proporsinya masing masing. Atau dalam artian lain tidak berlebih.
Karena seperti yang kita tahu, sesuatu perbuatan, baik perbuatan baik sekalipun dapat menjadi perbuatan yang buruk apabila dilakukan berlebih.