Daftar isi
Pengertian Alur Cerita
Alur cerita merupakan rangkaian cerita yang tersusun dari runtutan peristiwa pengalaman tokoh utama. Bisa juga dikatakan bahwa alur cerita merupakan plot dari runtutan sebuah peristiwa.
Peristiwa yang terjadi didalam alur mempunyai keterkaitan dari sebab akibat yang membuatnya menjadi sebuah cerita utuh. Sebagai contoh, dalam peristiwa 1 (kendala ekonomi keluarga) membuat peristiwa 2 terjadi (tokoh utama terpaksa berhenti sekolah). Hal inilah yang disebut sebagai alur atau plot cerita.
Biasanya, alur cerita mampu meningkatkan rasa penasaran pembacanya, sehingga para pembaca akan tertarik untuk terus membaca sampai selesai. Dengan adanya alur cerita, para pembaca akan lebih mendalami isi dari ceritanya.
Jenis Alur Cerita
Sebagai gambaran umum, alur cerita memiliki 3 jenis berdasarkan kronologi atau urutan waktunya. Sebagai pembaca, mengetahui alur cerita akan membuat Anda lebih mendalami ceritanya dan tidak akan merasa kebingungan. Berikut 3 jenis alur cerita yang perlu diketahui.
1. Alur Maju
Alur cerita maju sering juga disebut sebagai progresif, merupakan sebuah alur dengan klimaks yang diletakan pada akhir cerita. Biasanya peristiwa yang menggunakan alur maju akan dimulai dari peristiwa awal sampai dengan peristiwa akhir dengan rangkaian yang jelas, dan teratur.
2. Alur Mundur
Alur cerita mundur sering disebut juga regresi, merupakan sebuah alur yang dimulai dari masa lalu dengan klimaks yang berada pada awal cerita. Alur mundur biasanya di mulai dengan menceritakan masa lampau dan berakhir pada masa sekarang. Tentu saja alur cerita mundur memiliki urutan waktu yang terbalik dan tidak sesuai.
3. Alur Campuran
Alur campuran sering juga dikenal sebagai alur maju-mundur, alur cerita ini akan dimulai dari klimaks, yang diteruskan dengan cerita masa lalu, dan diakhiri dengan tahap penyelesaian.
Alur ini serinngkali memulainya dengan cerita masa lalu, dengan perkenalan tokoh tapi saat dipertengahan cerita, akan kembali ke awal dengan maksud memperkenalkan tokoh lain. Sehingga urutan waktu tidak runtut, dan seringkali menimbulkan kebingungan jika tidak memperhatikan dengan baik.
Tahapan Alur Cerita
Saat membuat alur cerita tentu membutuhkan tahapan-tahapan agar jelas. Sehingga para pembaca tidak akan memgalami kebingungan dan menjadi jenuh. Tahapan ini sangat dibutuhkan agar tokoh, konflik, klimaks, antiklimaks dan penyelesaiinnya berkesinambungan serta memudahkan pembaca memahami alur ceritanya.
1. Tahap Awal Cerita
Tahap ini merupakan tahap awal dari keseluruhan alur cerita, tahap awal cerita biasanya akan memperkenalkan tokoh utama dan pendukung. Serta memperlihatkan unsur dasar mulai dari waktu kejadian, tempat, serta suasana yang ingin diceritakan.
Sehingga para pembaca akan paham peran setiap tokoh dan siapa yang yang menjadi tokoh utama arau pendukung. Tahap ini membuat pembaca mengerti akan suasana dan tempat yang membuat cerita semakin menarik.
2. Tahap Awal Konflik
Tahap alur awal konflik tentu menjadi permulaan timbulnya konflik serta menceritakan penyebab konflik terjadi. Seringkali konflik terjadi diantara para tokoh, bisa seperti tokoh utama yang mengalami masalah dengan tokoh pendukung.
Awal konflik akan menimbulkan rasa penasaran pembaca serta ingin mengetahui penyelesaian konfliknya. Pembaca juga seringkali menunggu kkimaks dari konflik yang terjadi. Tahapan ini sangat penting karena mendorong pembaca melanjutkan bacaan hingga selesai.
3. Tahap Klimaks
Jika tahap sebelumnya menceritakan awal konflik, maka pada tahap klimaks akan menjadi punck dari alur cerita. Biasanya tahap klimaks akan menimbulkan ketegangan sehingga pembaca semakin penasaran akan penyelesaian dari konflik yang terjadi. Sehingga pada tahap ini, klimaks harus bisa meningkatkan emosi dan perasaan pembaca agar bisa mendalami cerita.
4. Tahap Antiklimaks
Saat puncak konflik telah terlewati maka tahapan selanjutnya adalah antiklimaks. Antiklimaks merupakan menurunnya konflik terjadi sebelum memasuki tahap penyelesaiam.
Tokoh utama akan berpikir dan menyusun rencana mengatasi konflik. Pada tahap ini, emosi dan ketegangan pembaca akan mereda. Seringkali pada tahap antiklimaks, pembaca akan merasa kagum akan perjuangan tokoh utama.
5. Tahap Konflik Berakhir
Tahap konflik berakhir akan menceritakan penyelesaian dari segala masalah serta rintangan yang dilalui tokoh utama. Saat penulis memutuskan konflik berakhir makan penulis cerita akan membuat tahapan ini.
Tahapan ini menentukan kesan pembaca mengenai ceritanya, bahkan seringkali mengandung pesan baik yang dapat menginspirasi pembacanya.
Contoh Alur Cerita
Untuk lebih memahami jenis-jenis alur cerita, berikut beberapa contohnya
- Contoh Alur Maju
Andi merupakan siswi berprestasi di SMP Negeri 1 Yogyakarta, bahkan dia berhasil masuk dalam peringkat 10 tertinggi saat Ujian Nasional. Tidak heran jika kini Andi bisa bersekolah di SMA favorit yang dia idamkan sejak laman. Itu semu merupakan hasil dari kerja kerasnya selama 3 tahun bersekolah.
- Contoh Alur Mundur
Ratna kini terbaring lemas di Rumah Sakit, menunggu kehadiran orangtuanya. Siapa sangka jika keinginan dia menjadi peringkat pertama membuat dia kini terbaring sakit.
Karena terlalu giat belajar, Ratna seringkali melewati jam istirahat dengan belajar hingga lupa makan. Hari ini Ratna pingsan saat mengikuti upacara, ini dikarenakan Ratna melewatkan sarapan karena terlalu fokus belajar untuk ujian.
- Contoh Alur Campuran
Hari ini aku datang ke acara ulang tahu temanku, sudah 3 tahun aku selalu melewatkan acara ulang tahun sahabatku ini. Dikarenakan Ayahku yang bertugas dan membuat kami sekeluarga pindah ke Semarang.
Hari ini Ayahku mengajak kami berlibur ke Yogyakarta karena sekolah sudah libur panjang. Tidak disangka jika kunjungan kami ke Yogyakarta bertepatan hari ulang tahun sahabatku.