Daftar isi
Peralatan elektronik yang kita gunakan tidak mungkin berfungsi tanpa adanya arus listrik, tanpa ada muatan listrik yang melewati rangkaian, komputer, AC, televisi, laptop dan mobil kalian tidak dapat memberikan manfaatnya.
Berikut kita akan membahas tentang arus litrik, pengertiannya apa, karakteristiknya dan rumus untuk menghitung arus listrik.
Arus listrik adalah aliran elektron yang bergerak dari atom ke atom, gerakan elektron ini terjadi di sebuah penghantar dan terjadi pada kecepatan dan waktu tertentu. Arus listrik bisa terjadi karena ada beda potensial di ke dua ujung penghantar, hal ini terjadi karena adanya tenaga yang membuat elektron-elektron tersebut berpindah-pindah tempat.
Arus listrik memiliki satuan internasional yaitu A (ampere), sedangkan lambangnya adalah I (Current), arus listrik selalu mengalir dari arah positif ke arah yang bermuatan negatif. Satuan arus listrik internasional adalah ampere (A), sedangkan arus listrik memiliki lambang I (current).
Arus listrik memilii sifat dan karakteristiknya antara lain:
Muatan listrik terdiri dari muatan positif dan muatan negatif, hal ini terjadi karena fenomena tarik menarik dan tolak menolak antara dua partikel yang bermuatan listrik.
Arus listrik positif disebut juga dengan istilah arus konvensional, arus listrik positifdibawa oleh partikel yang bermuatan positif. Ciri-cirinya yaitu keluar dari kutub yang positif dan masuk ke kutub negatif (potensial tiggi ke potensial rendah)
Aliran arus listrik negatif atau aliran elektron memiliki ciri-ciri keluar dari kutub negatif, masuk ke kutub yang positif. Fakta yang terjadi pada aliran ini tidak sama dengan pengertian arus listrik, yaitu listrik mengarah dari potensial tinggi (+) ke potensial rendah (-).
Penting untuk diingat jika menyebut istilah “arus listrik”, maka yang dimaksud adalah arus listrik positif. Jika membahas aliran listrik negatif, maka kita menyebutnya dengan ”arus elektron”.
Jenis arus listrik ada dua yaitu arus searah (DC) dan arus AC (bolak-balik), berikut penjelasan tentang dua jenis arus listrik tersebut.
DC adalah singkatan dari Direct Current atau arus listrik searah, arus DC mengalir secara konstan atau tetap, baik besarnya dan juga arahnya. Arus DC bekerja pada rangkaian arsu tertutup dari arah yang selalu sama serta juga menghasilkan aliran arus listrik yang memiliki arah sama yaitu dari kutub positif ke kutub negatif.
Arus DC memiliki sumber listrik dari alat atau komponen yang menjadi sumber listrik arus searah dan menghasilkan arus searah secara tetap. Sumber arus listrik DC yang paling umum adalah sumber arus yang membangkitkan listrik secara kimia dan juga mekanik, contohnya Elemen elektro kimia, Elemen Volta, Accumulator (aki).
AC adalah singkatan dari Alternating Current atau arus bolak-balik. Arus Ac merupakan arus listrik yang besar dan arahnya bisa berganti-ganti secara periodik pada waktu tertentu. Pada arus Ac tegangan dan arahnya berubah-ubah dengan ritme tertentu, hal ini membuat tidak dapat menentukan letak kutub positif dan negatifnya, meskipun memiliki dua ujung penghantar.
Arus ini merupakan jenis arus yang digunakan untuk kelistrikan di rumah tempat tinggal kita, sumber arus listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik AC dari PT. PLN.
Yang dimaksud dengan hambatan listrik adalah sebuah perbandingan antara tegangan listrik pada komponen elektronik dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik disebut juga dengan resistansi, merupakan kemampuan untuk menghambat aliran arus listrik.
Satuan hambatan listrik adalah ohm dengan simbol Ω, hambatan disebut juga dengan resistansi listrik, yaitu besaran listrik yang mengukur sejauh mana sebuah perangkat dapat mengurangi aliran arus listrik yang melewati.
Rumus Hambatan Listrik: R = V/I
Keterangan:
V= tegangan
I=arus.
Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (Ω)
Berikut adalah rumus untuk menghitung arus listrik
I = q/t
Imasuk = Ikeluar
Keterangan satuan:
I = arus listrik (A)
q = muatan listrik yang mengalir (C)
t = waktu yang diperlukan (t).
1. Sebuah penghantar dialiri muatan listrik sebesar 6 C dalam waktu 3 detik. Berapakah kuat arus listrik kawat tersebut?
Jawaban:
Diketahui:
Q = 6 C
t = 3 s
Ditanyakan:
I…?
Penyelesaian:
I = Q/t
= 6/3
= 2 A
Jadi, kuat arus listrik kawat tersebut adalah 2 A.
2. Apabila telah diketahui bahwa kuat arus sebuah sumber arus listrik ialah 5 A, maka hitunglah muatan yang mengalir selama 1 menit!
Penyelesaian:
Diketahui
I = 5 A
t = 1 menit = 60 detik
Ditanya Q = …. ???
Jawab
I = Q/t
Q = Ixt
= 5 A x 60 s
= 300 C
Jadi, banyaknya muatan yang mengalir adalah 300 C.
Arus listrik merupakan aliran yang bermuatan listrik yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah atau dari kutub positif ke kutub negatif.
Arus listrik dikenal ada dua jenis yaitu arus searah atau DC dan arus bolak-balik atau AC, pada umumnya arsu AC adalah jenis arus listrik yang banyak digunakan sehari-hari misalnya saja aliran listrik di tempat tinggal kita yang listriknya bersumber dari pembangkit listrik milik PLN dan juga generator yang banyak dipakai oleh perkantoran atau pabrik.