Daftar isi
Uang merupakan unsur penting yang harus dimiliki dalam melakukan proses interaksi jual beli. Selain menjadi unsur yang sangat penting, nyatanya uang menjadi media pembayaran yang sering digunakan oleh banyak orang sejak zaman dulu. Namun, keberadaan uang ini bukan serta merta tiba tiba muncul dalam proses interaksi jual beli yang ada.
Melainkan harus melewati berbagai proses. Seperti yang kita tahu, sebelum ditemukannya uang sebagai metode pembayaran. Masyarakat pernah menggunakann metode lainnya.
Salah satunya adalah sistem barter. Dalam hal ini masyarakat akan melakukan penukaran barang, satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya. Tentunya kalian juga tidak asing lagi dengan istilaj barter ini.
Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai barter yang telah berkembang di masyarakat sejak dulu.
Secara umum, barter merupakan suatu kegiatan yang identik dengan tindakan tukar menukar barang. Kegiatan ini seringkali dilakukan oleh masyarakat dulu.
Kegiatan tukar menukar barang tersebut dilakukan atas dasar persetujuan dan kesepakatan yang telah ditetapkan oleh kedua pihak yang bersangkutan. Hal itu dilakukan tidak lain dan tidak bukan untuk memenuhi kebutuhan masing masing.
Kegiatan barter atau tukar menukar barang ini sejatinya telah dilakukan pada awal masa perdagangan muncul. Yang mana sistem barter ini digunakan sebagai sistem yang memfasilitasi berbagai kebutuhan barang dan juga jasa yang diperlukan manusia.
Terlebih saat itu belum ditemukannya uang. Apabila ditelisik lebih lanjut, sejarah dari barter ini ditemukan sejak awal tahun 6000 SM.
Kegiatan tukar menukar barang ini pertama kali ditemukan dan diperkenalkan oleh suku Mesopotamia. Mekanisme pelaksanaan dari sistem ini didasarkan oleh orang Fenisia.
Mereka telah menerapkan sistem penukaran barang dan jasa ini kepada orang orang di kota lain. Yang letaknya di seberang lautan. Seiring dengan perkembanganya, sistem inilebih dikembangkan lebih baik lagi oleh orang orang yang berada di Babilonia.
Agar tidak menimbulkan kekurangan pada pihak pihak tertentu, masyarakat Babilonia menerapkan standar diberlakukannya barter. Hal itu dikarenakan kekurangan dari barter sendiri yang seringkali menciptakan berbagai kerugian terhadap pihak pihak yang berkaitan secara langsung.
Kerugian tersebut lebih dikarenakan, kuantitas dan kualitas dari barang atau jasa yang ditukarkan tidaklah sebanding.
Adapun beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan proses barter atau tukar menukar barang ini. Sehingga dapat menciptakan keuntungan serta meminimalisir adanya kerugian diantara kedua belah pihak yang bersangkutan secara langsung.
Berikut merupakan syarat syarat barter.
Adapun beberapa jenis dari barter yang telah diklasifikasikan berdasarkan jenis barang beserta dengan mekanisme penukarannya. Berikut merupakan jenis jenis barter yang telah ada dalam perkembangan interaksi jual beli masyarakat.
Adapun beberapa kelebihan serta kekurangan dari pelaksanaan sistem barter ini. Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan sistem barter atau tukar menukar barang.
Kelebihan Barter
Berikut merupakan pemaparan mengenai penerapan sistem barter dalam interaksi yang dilakukan oleh masyarakat guna menunjang kebutuhan hidupnya.
Kekurangan Barter
Berikut merupakan pemaparan yang berkaitan denan kekurangan dari pelaksanaan sistem barter.
Berikut merupakan contoh kegiatan yang menggambarkan penerapan dari sistem barter.
“ Mawar memiliki satu kilogram gula yang tidak digunakan, sedangkan di sisi lain dia sedang kekurangan beras untuk makannya sehari sehari. Melati adalah teman dekat dari mawar. Melati memiliki kelimpahan beras untuk persediaan bulan ini, tapi ia lupa untuk membeli gula. Maka dari itu, sebenarnya Mawar dan Melati dapat melakukan barter satu sama lain untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka sama sama membutuhkan barang yang mana satu dari mereka memiliki ketersediaan akan barang tersebut.”