Daftar isi
Dalam perdagangan internasional tentu kita akan menemukan istilah nilai tukar (kurs).
Setiap negara memiliki mata uang yang berbeda-beda dengan nilai mata uang masing-masing, sehingga diperlukan nilai tukar (kurs) untuk menentuan harga dalam kegiatan bisnis antar negara.
Pengertian Nilai Tukar (Kurs)
Menurut KBBI, nilai tukar atau sering dikenal dengan “kurs” adalah nilai mata uang suatu negara yang dapat dinyatakan dengan nilai mata uang negara lain.
Secara umum, nilai tukar (kurs) adalah nilai atau harga mata uang di suatu negara terhadap mata uang di negara lain untuk perdagangan antar negara tersebut.
Pengertian nilai tukar (kurs) menurut para ahli:
- Nazir (1998) mendefinisikan nilai tukar (kurs) adalah nilai satuan mata uang dalam negeri yang dapat ditukarkan dengan satuan mata uang asing.
- Abimanyu (2004) menjelaskan nilai tukar (kurs) adalah harga mata uang suatu negara yang dapat berubah terhadap mata uang negara lain sesuai dengan permintaan dan penawaran dari kedua mata uang tersebut.
- Mankiw (2007) mengartikan nilai tukar (kurs) adalah nilai atau harga mata uang yang digunakan oleh warga negara terkait untuk melakukan aktivitas jual-beli antar satu sama lain.
- Dominic Salvator (2013) menyatakan apabila nilai tukar (kurs) merupakan harga suatu mata uang negara asing yang dapat dinyatakan dalam harga mata uang domestik.
- Ekananda (2014) menjabarkan bahwa nilai tukar (kurs) adalah nilai mata uang yang dengan mudah menyesuaikan harga pada negara lain serta dapat menggambarkan keadaan suatu negara tersebut.
Teori dalam Nilai Tukar (Kurs)
Pendekatan Teori Nilai Tukar (Kurs) Tradisional
Pendekatan teori nilai tukar (kurs) ini juga sering disebut dengan pendekatan elastisitas dalam nilai tukar (kurs).
Hal tersebut karena pendekatan teori ini bertumpu pada arus perdagangan dan paritas daya beli dengan tujuan mengetahui jalur aliran nilai tukar (kurs) untuk jangka panjang.
Sementara itu, dalam pendekatan teori ini lebih menekan titik intensitas perdagangan barang dan jasa antara dua mata uang dari dua negara.
Pendekatan Teori Nilai Tukar (Kurs) Tradisional secara Absolut
Menjabarkan rumus nilai tukar (kurs) antara dua mata uang dengan rasio dari tingkat harga umum dua negara terkait. Sehingga menciptakan rumus:
Exy = Px/Py
Keterangan
Exy | Nilai tukar (kurs) antara mata uang negara X dengan negara Y |
Px | Tingkat harga umum di negara X |
Py | Tingkat harga umum di negara Y |
Pendekatan Teori Nilai Tukar (Kurs) Tradisional secara Relatif
Menjabarkan rumus nilai tukar (kurs) dengan perbandingan perubahan tingkat harga dua negara terkait. Sehingga menciptakan rumus:
Exy1 =[(Px1/Px0)/(Py1/Py0)] Exy0
Keterangan:
Exy1 | Perubahan nilai tukar (kurs) antara mata uang negara x dengan negara y pada periode 1 |
Px1 | Tingkat nilai tukar (kurs) negara x pada periode 1 |
Px0 | Tingkat nilai tukar (kurs) negara x pada periode dasar |
Py1 | Tingkat nilai tukar (kurs) negara y pada periode 1 |
Py0 | Tingkat nilai tukar (kurs) negara y pada periode dasar |
Exy0 | Perubahan nilai tukar (kurs) antara mata uang negara x dengan negara y pada periode dasar |
Pedekatan Teori Nilai Tukar (Kurs) Moneter
Pendekatan teori nilai tukar (kurs) ini menjelaskan perubahan yang terjadi pada nilai tukar (kurs) didasarkan pada arus modal da pasar modal dengan tujuan menganalisis aliran nilai tukar (kurs) untuk jangka pendek yang bersifat tidak terprediski.
Sementara itu, dalam pendekatan ini menjabarkan apabila terciptanya nilai tukar (kurs) mata uang dari proses penyeimbangan stok atau total permintaan maupun penawaran setiap negara.
Serta permintaan tersebut tersebut diasumsikan dengan tikat harga, pendapatan rill serta suku bunga. Sedangkan untuk penawaran diasumsikan dengan ketetapan atas otoritas moneter. Sehingga menciptakan rumus:
Exy = Px/Py = (Msx/Msy) x [L(Ry, Yy)/Rx, Yx)]
Keterangan
Exy | Nilai tukar (kurs) mata uang antara negara x dan negera y |
Px | Tingkat harga umum negara x |
Py | Tingkat harga umum negara y |
Msx | Tingkat penawaran negara x |
Msy | Tingkat penawaran negara y |
L [(Ry, Yy)/ (Rx, Yx)] | Tingkat permintaan negara x dan y yang menurunkan tingkat bunga (R) serta meningkatkan output (Y) |
Manfaat Nilai Tukar (Kurs)
- Memperlihatkan perbandingan nilai mata uang setiap negara.
- Menjadi alat tukar barang dan jasa dari satu negara ke negara lain (ekpor-impor).
- Mempermudah dalam pembuatan laporan keuangan apabila terdapat lebih dari satu mata uang.
- Menggambarkan keadaan perekonomian suatu negara, bilamana nilai mata uang pada negara terkait tinggi maka biasanya kondisi perekenomiannya juga mengalami pertumbuhan yang baik.
Sistem Nilai Tukar (Kurs)
- Floating Exchange Rate
Clean Floating Exchane Rate, merupakan sistem nilai tukar (kurs) mata uang yang bebas sesuai dengan kondisi dan ketentuan pasar terkait serta tidak ada campur tangan pemerintah.
Managed Floating Exchange Rate, merupakan sistem nilai tukar (kurs) mata uang dimana pemerintah turut adil, sehingga otoritas moneter sangat berperan dalam menstabilkan nilai tukar (kurs) tertentu.
- Peged Exchange Rate
Merupakan sistem nilai tukar (kurs) mata uang mengkaitkan mata uangnya dengan mata uang negara lain atau kelompok negara lain.
Sederhanya apabila negara X mengaitkan mata uangnya dengan negara Y sebagai mitra dagang, sehingga ketika nilai mata uang negara X akan mengikuti negara Y.
- Crawling Pegs
Merupakan sistem nilai tukar (kurs) mata uang yang diubah oleh negara tertentu secara berkala, sehingga terhindar dari kerugian akibat revaluasi maupun devaluasi pada perekonomian. Pada sistem ini negara dapat menyesuaikan nilai tukar (kurs) mata uang mereka.
- Basket of Currencies
Merupakan sistem nilai tukar (kurs) mata uang yang mayoritas dianut oleh negara berkembang. Sistem ini negara menentukan nilai mata uangnya berdasarkan sekeranjang uang tertentu, serta pembobotan pada keranjang tersebut tergantung pada peranan negara dalam membiayai perdagangan negara tertentu.
- Fixed Exchange Rate
Merupakan sistem nilai tukar (kurs) mata uang yang ditetapkan oleh negara dalam melakukan perdagangan maupun pertukaran uang asing tanpa batas.
Jenis Nilai Tukar (Kurs)
- Selling Rate
Adalah nilai tukar (kurs) yang ditetapkan oleh Bank Central untuk penjualan pada perdagangan mata uang asing tertentu serta dalam waktu tertentu.
- Buying Rate
Adalah nilai tukar (kurs) yang ditetapkan oleh Bank Central untuk pembelian pada perdagangan mata uang asing tertentu serta dalam waktu tertentu.
- Middle Rate
Adalah nilai tukar (kurs) yang berada diantara Selling Rate dan Buying Rate terhadap mata uang nasional dengan ketentuan Bank Central.
- Flat Rate
Adalah nilai tukar (kurs) yang berlaku pada transaksi perbankan dan traveller chaque, karena nilai tukar (kurs) tersebut sudah ditentukan sebelumnya.
Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Terhadap Bisnis
- Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) terhadap Ekportir
Sebagai ekportir atau seorang yang menjual barang dan jasa ke luar negeri, tentu harus memahami serta mengetahui nilai tukar (kurs) pada negara pembeli. Hal tersebut demi menentukan harga jual yang harus ditawarkan agar memperoleh keuntungan
- Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) terhadap Importir
Sebagai importir atau seorang yang membeli barang dan jasa dari luar negeri, tentu harus memahami serta mengetahui nilai tukar (kurs) pada negara penjual.
Hal tersebut demi menentukan jumlah barang dan jasa serta waktu yang tepat untuk memutuskan pembelian mengingat harga beli yang harus dikeluarkan agar tidak mengalami kerugian.
- Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) terhadap Hutang Piutang
Pengusaha yang memiliki hutang dan piutang terhadap negara asing, sebaiknya harus memahami betul mengenai nilai tukar (kurs) dari masing-masing negara.
Hal tersebut agar dapat mengetahui kapan waktu terbaik untuk berhutang maupun melunasi hutang dan waktu yang tepat untuk memberi piutang maupun menagih piutang.
Dasar Perubahan Nilai Tukar (Kurs)
- Apresiasi
Merupakan perubahan nilai tukar (kurs) disebabkan oleh peningkatan atau menguatnya salah satu nilai mata uang suatu negara apabila dibandingkan dengan nilai mata uang dari negara lain.
Merupakan perubahan nilai tukar (kurs) disebabkan oleh penurunan atau melemahnya salah satu nilai mata uang suatu negara apabila dibandingkan dengan nilai mata uang dari negara lain.
Aspek Perubahan Nilai Tukar (Kurs)
- Kebijakan Pemerintah
Kebijakan yang ditetapkan pemerintah secara langsung akan mempengaruhi nilai tukar (kurs), tentu kebijakan tersebut ditujukan untuk melindungi warga negara dan menghindari hambatan-hambatan dalam melakukan perdagangan antar negara.
- Laju Inflasi
Perlu diketahui bahwa inflasi merupakan keadaan dimana harga-harga barang dan jasa di suatu negara relatif naik atau mahal. Hal tesebutlah yang mempengaruhi tingkat perubahan nilai tukar (kurs).
Secara sederhana apabila negara X bekerja sama sebagai mitra dagang dengan negara Y. Namun negara Y sedang mengalami inflasi tinggi, maka barang dari negara X di negara Y menjadi lebih mahal serta tentu menyebabkan permintaan turun.
- Neraca Pembayaran
Aktifnya neraca pembayaran akan meningkatkan nilai tukar mata uang domestik diikuti dengan meningkatnya debitur asing.
Namun sebaliknya apabila neraca pembayaran pasif maka akan menurunkan nilai tukar mata uang domestik dan membuat debitur asing menukarnya dengan mata uang asing demi memenuhi kewajiban.
- Tingkat Pertumbuhan Pendapatan
Nilai tukar mata uang asing akan menguat dan domestik melemah apabila tingkat pertumbuhan pendapatan relatif rendah. Sebaliknya, jika tingkat pertumbuhan pendapatan relatif tinggi maka nilai tukar mata uang asing akan melemah dan domestik menguat.