Daftar isi
Logam alkali tanah terdiri dari enam macam, salah satunya yaitu berilium.
Berilium merupakan bagian dari logam alkali tanah yang berguna sebagai bahan penguat dalam tembaga berilium.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, berilium merupakan logam hitam abu-abu, keras, dan tidak mudah berkarat atau unsur dengan nomor atom 4, lambang Be, dan berbobot atom 9,0121.
Berilium memiliki warna seperti baja, yaitu keabu-abuan, ringan serta mudah pecah dan merupakan logam yang mahal.
Penemuan berilium pertama kali ditemukan oleh mineralogy bernama R.J. Hauy pada tahub 1798.
Pada tahun 1828, logam berilium pertama kali diisolasi oleh F.Wohler dan memberi nama mineral tersebut sebagai beryllus dalam bahasa latin.
Pada tahun 1932, A. Stock dan H. Goldschmidt memperkenalkan pertama kali proses pada elektrolisis campuran BeF2 dan BaF2.
Berilium memiliki beberapa ciri-ciri, diantaranya:
Berilium memiliki sifat, yaitu:
Kegunaan dari berilium, yaitu:
Di alam keberadaan berilium tidak dapat ditemukan sebagai unsur murni melainkan dalam bentuk senyawa.
Hal tersebut terjadi karena akibat dari kereaktifan berilium.
Berilium di alam dapat ditemukan keberadaannya sebagai beryl (Be3Al2Si6O18) dan harus diisolasi agar mendapatkan berilium. Berilium diisolasi menggunakan dua metode.
Metode pertama menggunakan metode reduksi dengan BeF2 dan logam Mg sehingga terjadi reaksi, yaitu:
BeF2(l) + Mg(l) → MgF2(l) + Be(s)
Metode kedua menggunakan metode elektrolisis pada berilium kolrida (BeCl2) dengan menambahkan natrium klorida (NaCl) sebagai daya hantar listrik bagi lelehan BeCl2 sehingga terjadi reaksi, yaitu:
Katoda : Be2+ + 2e– Be
Anoda : 2Cl– Cl2 + 2e–
Berilium merupakan salah satu bahan kimia yang beracun dan bukan termasuk unsur penting bagi tubuh manusia.
Efek dari berilium, yaitu dapat menyebabkan pneumonia dan rusaknya paru-paru ketika berilium dihirup atau biasa disebut dengan berylliosis.
Berylliosis dapat menyebabkan kematian dengan 20% dari total kasus yang ada.
Selain menyebabkan rusaknya paru-paru, berilium juga dapat memicu reaksi alergi atau yang dikenal dengan Chronic Beryllium Disease (CBD).
Gejala dari CBD yaitu kelemahan, kelelahan, dan masalah pernapasan. Pada beberapa orang, CBD dapat menyebabkan kebiruan pada tangan serta kaki dan membuat anoreksia berkembang.
Berilium juga dapat membuat kerusakaan pada DNA serta mempertinggi resiko terjadinya kanker.
Selain pada manusia, berilium juga dapat memasuki udara, air, dan tanah.
Hal tersebut terjadi akibat dari proses alami dan aktivitas manusia. Pada jenis buah-buahan dan sayuran, berilium dapat mengakumulasi dalam tingkat signifikan.
Bagi hewan yang memakan tumbuhan tersebut akan otomatis mengalami peningkatan berilium, namun segera keluar melalui urin dan feses. Dalam ikan, berilium tidak dapat mengalami akumulasi.