Daftar isi
Dalam mendidik para muridnya, seorang Guru wajib mengerti cara membangun karakter agar para murid menjadi generasi penerus bangsa yang bisa diandalkan. Dan berikut ini cara guru membangun karakter para siswa.
Saat di sekolah, Guru merupakan pengganti dari Orang tua yang ada di rumah. Seusai kepanjangannya “Guru” digugu lan ditiru. Yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia yang di junjung dan dicontoh.
Tentu saja hal ini menjadi hal yang krusial untuk menjalankan peranannya di sekolah. Sebagai contoh yang nantinya akan ditiru semua gerak gerik dan tutur bahasanya. Menjadi syuri tauladan yang baik adalah salah satu kewajiban dari Guru.
Maka dari itu seorang Guru wajib mempertimbangkan segala sesuatu yang akan dilakukan ataupun yang akan diajarkan.
Langkah kedua adalah menjadi seorang apresiator atau seorang pemuji sikap baik yang telah dilakukan seorang murid. Menjadi Guru tidak boleh ragu dalam memberi sebuah apresiasi kepada sikap baik seorang murid.
Baik dari murid yang berprestasi atau tidak. Sikap apresiator ini yang akan menumbuhkan semangat para murid dalam belajar memperbaiki diri dengan lebih baik dan menuntut ilmu dengan rajin.
Jika hanya mengajarkan seluruh materi pada seluruh murid itu adalah hal yang biasa dilakukan. Namun, tidak banyak yang belum paham akan arti mengajarkan itu sendiri.
Mengajar juga memberikan pengertian yang luhur terhadap seluruh murid yang ada. Memberikan pegangan secara moral, dan menyelipkan nilai kehidupan setiap mengajar pelajaran. Hal itu akan membuat murid menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Adapun ketika manusia pasti memilik kesalah, tidak terkecuali para guru. Hal ini lumrah adanya. Namun yang patut diketahu dan dipraktekkan adalah meminta maaf saat Guru melakukan kesalahan dan jujur atas apa yang telah sang Guru perbuat.
Disertai penjelasan dan permintaan maaf yang santun dipercaya akan membuat para murid bisa juga belajar dari sikap tersebut.
Hal yang sering luput diajarkan di sekolah adalah bagaimana cara bersikap sopan santun. Hal ini terlihat sepele, namun justru sangat krusial.
Kemungkinan mereka telah sering melihat dan mendengar dari orang yang disekitarnya sikap yang negatif dan tidak sopan. Hal itu bisa diajarkan di sekolah dengan dimulai dari sang Guru.
Menanamkan sikap santun dengan lawan bicara dan sopan terhadap orang lain. Guru menjadi salah satu kunci agar mereka lebih belajar sopan santun.
Saat ini, mempunyai karakter memimpin merupakan hal yang krusial untuk dimiliki. Menyadari hal ini, ada baiknya guru juga bisa membantu siswa untuk melatih jiwa kepemimpinan mereka.
Caranya mudah, bisa dengan menunjuk salah seorang siswa menjadi seorang ketua kelas dan bertanggung jawab atas kelas yang dipimpinnya. Atau membuat tugas kelompok yang nantinya akan ditunjuk siapa ketuanya dalam menyelesaikan tugas kelompok tersebut.
Sesekali saat mengajar, tidak ada salahnya untuk menceritakan sedikit kisah positif yang telah kita lakukan. Jadi tidak melulu pelajaran yang dibahas.
Hal ini dilakukan bertujuan untuk semakin mendekatkan diri kepada para murid, juga agar para murid merasa terinspirasi dan dapat belajar hal tersebut daru Gurunya.