Dalam salah satu cabang olahraga atletik yaitu Lari Estafet, ada beberapa tahapan atau cara dalam melakukan lari estafet atau lari sambung. Dalam melakukan lari estafet ada cara yang bertahap untuk melakukannya. Lalu bagaimana cara melakukannya? Bagaimana tahapan yang harus dilakukan dalam lari estafet? Berikut ulasannya.
Dalam setiap perlombaan lari selalu ada awalan untuk memulai perlombaan, yaitu garis start. Begitupun pada Lari Estafet.
Dalam hal ini, start yang digunakan adalah start jongkok. Atlet yang berperan di garis ini harus menentukan posisi start jongkok apa yang cocok mereka gunakan. Seperti, start pendek, start menengah, dan start panjang.
Biasanya para atlet lebih memilih start pendek agar membuat kecepatan mereka dalam berlari sangat tinggi. Cara melakukannya adalah dengan berdiri di belakang garis start. Posisikan kaki kanan di belakang kaki kiki. Turunkan badan dan atur posisi kembali agar lutut kaki kanan berada sejajar dengan jari-jari kaki depan.
Ketika aba-aba ‘siap’ diucapkan, maka angkat pinggul agar posisinya lebih tinggi dari kepala. Dan saat aba-aba ‘ya’ berbunyi, maka segera lari dengan mencondongkan badan ke depan.
Dalam memegang tongkat tidak bisa disepelekan. Sangat penting untuk diperhatikan karena tongkat akan dipegang secara bergantian selama pertandingan berlangsung.
Lalu bagaiman cara memegang tongkat yang benar? Pertama, pada saat melakukan start, tongkat harus dipegang dengan pangkal ibu jari dan keempat jari lainnya.
Untuk kemudian pada saat sedang berlari, tongkat harus dipegang dengan batas setengah dari panjang tongkat dan sisa bagian lainnya digunakan untuk dipegang oleh pelari berikutnya yang akan menerima tongkat.
Pada saat ini juga tidak kalah pentingnya, dan tidak bisa dilakukan di sembarang tempat. Tempat untuk melakukan pemindah tanganan tongkat ini disebut wissel.
Daerah wissel ini memiliki panjang 20 meter, dan baik pelari pemberi maupun penerima tongkat harus berlari secara perlahan untuk melakukan penyerahan tongkat. Penerima tongkat dapat melakukan pergantian tongkat dengan cara visual maupun non visual.
Pergantian tongkat dengan cara visual adalah dengan cara berlari sambil tetap melihat ke belakang ketika menerima tongkat. Sedangkan cara non visual adalah dengan berlari tanpa melihat ke belakang namun tangan tetap terjulur untuk bersiap menerima tongkat.