Daftar isi
Cermin adalah salah satu benda yang umum ditemukan di sekitar kehidupan kita. Dalam pembelajaran tingkat SMP, ada salah satu bab yang membahas mengenai cermin. Ada tiga jenis cermin yang dijabarkan secara teori yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung.
Setiap jenis cermin ini mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakan satu sama lain. Dalam pembahasan kali ini akan difokuskan mengenai cermin cekung.
Cermin cekung merupakan jenis cermin yang permukaannya berbentuk lengkungan dan memantulkan cahaya yang mengarah melengkung ke belakang.
Cara mudah mengenali cermin cekung ini adalah dengan melihat bentuk cermin ini yang melengkung ke dalam. Cermin cekung disebut juga cermin positif, atau juga dikenal dengan nama konkaf.
Bayangan pada cermin diakibatkan dari pantulan cahaya yang mengenai cermin tersebut. Cermin cekung adalah salah satu jenis cermin yang banyak sekali dimanfaatkan di kehidupan sehari-hari.
Kita bisa menemukan aplikasi cermin cekung diantaranya pada lampu mobil (sebagai pemantul), antena radio, senter (sebagai pemantul), alat dokter gigi untuk periksa lubang gigi.
Karakteristik cermin cekung terlihat dari jalannya sinar pada cermin cekung dan bayangan yang terbentuk.
Berikut adalah beberapa sinar istimewa yang berlaku pada cermin cekung:
Sifat-sifat sinar datang pada cermin cekung nantinya digunakan untuk menentukan bayangan benda.
Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung akan berbeda dengan bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung. Bahkan, bayangan pada cermin cekung juga akan berbeda sesuai dengan posisi benda.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan jenis bayangan pada cermin cekung, yaitu:
Untuk mengetahui jenis dan jarak bayangan, maka perlu diketahui terlebih dahulu jarak benda (dinotasikan dengan s) dan juga panjang fokus (dinotasikan dengan f). Berikut adalah beberapa sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung:
Cermin cekung merupakan cermin positif, hal ini dikaitkan dengan fokusnya yang bernilai positif. Ada beberapa rumus yang berlaku pada cermin cekung dan digunakan untuk mencari jarak bayangan.
Hubungan antara jarak fokus (f) dan jari-jari cermin (R) ditunjukkan dalam rumus berikut:
Berikut adalah rumus yang digunakan untuk jarak fokus, jarak benda, dan jarak bayangan:
f adalah fokus cermin, s adalah jarak benda dari cermin, dan s’ adalah jarak bayangan. Jika dalam perhitungan dihasilkan s’ bernilai (+) maka sifat bayangannya adalah nyata dan terbalik. Jika s’ bernilai (-) maka sifat bayangannya adalah maya dan tegak.
Sedangkan untuk mencari perbesaran dari bayangan yang dihasilkan menggunakan rumus berikut:
s adalah jarak benda dari cermin, s’ adalah jarak bayangan, h’ adalah tinggi bayangan, dan h adalah tinggi benda.
Jika nantinya hasil perhitungan M > 1 maka bayangan akan diperbesar, jika M = 1 maka bayangan yang dihasilkan akan sama besar. Jika hasil M < 1 maka bayangan yang dihasilkan diperkecil.
Cermin cekung tidak hanya digunakan dalam kegiatan praktikum pembelajaran IPA di sekolah saja, pemanfaatn cermin ini lebih luas dalam kehidupan sehari-hari. Sifat cermin cekung yang dapat memantulkan cahaya dengan sangat baik kemudian dimanfaatkan dalam beberapa barang yang sering kita temui.
Berikut adalah beberapa barang yang memanfaatkan sifat cermin cekung:
Berikut beberapa contoh soal mengenai cermin cekung disertai dengan pembahasannya:
Sebuah benda dengan tinggi 3 cm berada di depan cermin cekung yang mempunyai jari-jari 15 cm. Jika jarak benda ke cermin cekung adalah 10 cm, maka tentukan jarak bayangan, perbesaran bayangan, tinggi bayangan, dan sifat bayangan!
Pembahasan:
Berdasarkan informasi pada soal diperoleh informasi sebagai berikut,
tinggi benda: h = 3 cm
jari-jari cermin: R = 15 cm
jarak benda: s = 10 cm
panjang fokus: f = 1/2 R = 7,5 cm
Akan ditentukan jarak bayangan, perbesaran bayangan, tinggi bayangan dan juga sifat bayangan.
Jadi, bayangan benda yang dihasilkan akan berjarak 30 cm di depan cermin cekung.
Jadi, perbesaran bayangan benda dari benda aslinya adalah 3x.
Tinggi bayangan dapat ditentuka dari perbesaran bayangan. Pada poin sebelumnya telah diketahui bahwa perbesaran bayangannya adalah 3x dari benda asli. Jika tinggi benda asli adalah 3 cm, maka tinggi bayangan benda tersebut adalah 3 x 3 cm = 9 cm.
Dari perhitungan pada poin sebelumnya diketahui bahwa s’ bernilai positif (+) sehingga bayangan akan berada di depan cermin. Jika bayangan berada di depan cermin maka sifatnya adalah nyata dan terbalik.
Sifat bayangan selanjutnya diperhatikan dari tinggi benda dan tinggi bayangan. Berdasarkan perhitungan diperoleh h’ > h, sehingga bayangan diperbesar. Hal ini juga bisa dilihat dari nilai M. Karena nilai M > 1 maka sifat bayangannya adalah diperbesar.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sifat bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
Diketahui sebuah benda dengan tinggi 2 cm berada di depan cermin cekung yang berfokus 4 cm. Jika jarak benda di depan cermin sejauh 8 cm, maka tentujan sifat bayangan yang dihasilkan!
Pembahasan:
Berdasarkan informasi pada soal diperoleh informasi sebagai berikut,
tinggi benda: h = 2 cm
jarak benda: s = 8 cm
panjang fokus: f = 4 cm
Penentuan sifat bayangan bisa dengan cara menghitung terlebih dahulu jarak bayangan (s’) dan perbesaran benda (M).
Bayangan benda yang dihasilkan akan berjarak 8 cm di depan cermin cekung. Karena s’ bernila positif (+) maka bayangannya bersifat nyata dan terbalik.
Perbesaran bayangan benda dari benda aslinya adalah 1x, dengan kata lain bayangannya akan sama besar dengan benda asli.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bayangan yang terbentuk mempunyai sifat nyata, terbalik, dan sama besar.
Jika diketahui panjang fokus ebuah cermin cekung adalah 10 cm, maka tentukan berapa jarak benda agar perbesaran bayangan yang diperoleh adalah 5 kali dari benda asli!
Pembahasan:
Berdasarkan informasi pada soal diperoleh informasi sebagai berikut,
panjang fokus: f = 10 cm
perbesaran: M = 5x
Jarak benda dapat ditentukan dari rumus perbesaran (M) dan panjang fokus (f).
Nilai s’ yang diperoleh masih dalam bentuk variabel s, selanjutnya kita akan menggunakan rumus panjang fokus untuk menentukan nilai s.
Jadi, agar perbesaran bayangan yang diperoleh adalah 5 kali dari benda asli maka benda tersebut harus diletakkan dalam jarak 8 cm di depan cermin cekung.