Contoh Kalimat Sebab Akibat Konflik dalam Cerpen

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Konflik merupakan kejadian yang penting dalam pengembangan alur cerita. Cerita bisa dikatakan menarik atau tidak bergantung konflik dalam cerita. Konflik merupakan sesuatu yang dramatik, yaitu pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan.

Secara sederhana, konflik bisa disebut dengan pertentangan dan perselisihan. Konflik bisa berupa konflik dari dalam diri atau konflik dengan orang lain. Pada umumnya, dalam cerita diawali perkenalan konflik, konflik memuncak(klimaks), peningkatan konflik, dan penyelesaian konflik (antiklimaks).

Berikut contoh kalimat sebab akibat konflik dalam cerpen.

Contoh 1

Pikiran Yuni tetap beralih dari kartu-kartu pos yang ingin dibacanya. Malam itu juga ia mengajak ibunya mengambil kartu-kartu itu kembali dari gudang. Tetapi ibu menasehati, kalau sudah larut malam dan sebaiknya kartu-kartu itu dicari esok hari saja. Tapi, apa boleh buat, ia sadar, ia harus banyak beristirahat setelah pulang dari rumah sakit.

Pembahasan :

Konflik yang terdapat pada kutipan tersebut adalah keinginan Yuni mengambil kembali kartu pos di gudang, tetapi dia sadar harus beristirahat.

Contoh 2

“Benar, semua itu nenek lakukan atas persetujuan seluruh keluarga. Hanya perasaan nenek tak bisa dibohongi. Nenek, sebagai seorang ibu, merasa lari dari tanggungjawab dan sangat rindu pada keluarga karena jauh dari mereka.”

“Itulah sebabnya nenek kurang setuju kau tulis riwayat nenek.”

Pembahasan :

Konflik dalam kutipan cerita tersebut adalah nenek yang pergi meninggalkan keluarganya, dan keluarganya menyetujui atas kepergiannya. Nenek merasa bersalah karena telah meninggalkan keluarga.

Contoh 3

Kenapa berat sekali memanggil om Indra dengan sebutan “papa”? Padahal Om Indra, papa yang sangat baik. Hai ini Ayu melihat satu lagi kasih sayang Om Indra. Pasti Om Indra ingin sekali di panggil “papa”, tetapi tidak pernah memaksa.

Ayu juga sangat sayang kepada Om Indra, tapi dia selalu teringat almarhum papa kandungnya tiap akan memanggil Om Indra dengan sebutan “papa” atau Ayu menjadi bimbang.

Konflik pada cerita tersebut adalah Ayu sayang kepada Om Indra. Tetapi berat memanggilnya “Papa”. Kedua penggalan novel tersebut terdapat perbedaan latar. Penggalan novel 1 menceritakan tentang seorang gadis yang dipaksa dinikahi oleh seorang tua bangka demi permintaan ayahandanya. Sedangkan penggalan novel 2 menceritakan tentang pola atau cara berpikir seseorang dalam menjalani hidupnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn