Trafo atau transformator adalah alat yang memiliki fungsi mentransfer energi listrik dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Namun, dalam perjalanannya, ada sebagian energi yang hilang menjadi energi kalor atau energi panas.
Karena itulah, pada trafo atau transformator dikenal istilah efisiensi trafo atau efisiensi transformator yakni perbandingan energi keluaran dan energi masukan pada transformator.
Dengan demikian, apakah efisiensi trafo atau efisiensi transformator itu?
Efisiensi trafo atau efisiensi transformator didefinisikan sebagai perbandingan tenaga yang dihasilkan (Wout) dengan tenaga yang masuk (Win).
Semakin besar efisiensi sebuah transformator maka semakin sedikit energi listrik yang berubah menjadi energi panas. Sebaliknya, semakin kecil efisiensi sebuah transformator, semakin besar energi listrik yang berubah menjadi energi panas.
Efisiensi trafo atau efisiensi transformator secara matematis ditulis sebagai berikut.
Keterangan :
η = efisiensi transformator (%)
Vp = tegangan pada kumparan primer (V)
Vs = tegangan pada kumparan sekunder (V)
Ip = arus listrik yang mengalir pada kumparan primer (A)
Is = arus listrik yang mengalir pada kumparan sekunder (A)
PS = daya listrik pada kumparan sekunder (W)
Pp = daya listrik pada kumparan primer (W).
1. Sebuah trafo mempunyai efisiensi 60%. Jika trafo dihubungkan dengan tegangan 100 volt ternyata arus primernya 2A. Berapa arus sekundernya jika Np : Ns = 2 : 5?
Penyelesaian :
Diketahui :
Ditanya : Is = …
Jawab :
Vp : Vs = Np : Ns
100 : Vs = 2 : 5
Vs = 250 volt
Jadi, arus sekunder trafo tersebut adalah 0,48 A.
2. Perbandingan jumlah lilitan kawat pada kumparan primer dan sekunder sebuah transformator adalah 1 : 4. Tegangan dan kuat arus masukannya masing-masing 10 V dan 2 A. Jika daya rata-rata yang berubah bentuk menjadi kalor pada transformator tersebut adalah 4 W dan tegangan keluarannya adalah 40 V, maka kuat arus keluarannya bernilai …
A. 0,1 A
B. 0,4 A
C. 0,5 A
D. 0,6 A
E. 0,8 A
Penyelesaian :
Diketahui :
Ditanya : Is = …
Jawab :
Ps = Pp – Philang
Vs Is = Vp Ip – Philang
40 . Is = (10 . 2) – 4
40 Is = 16
Is = 0,4 A
Jadi, kuat arus keluarannya bernilai 0,4 A. Jawaban yang benar (B).