Ejaan dan Tanda Baca Yang Benar Beserta Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ejaan adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. Di setiap judul dan tanda baca tentunya harus diikuti dengan ejaan dan tanda baca yang benar.

Ejaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Terdapat beberapa aturan ejaan :

Aturan ejaan dalam judul

Menulis judul sebuah karangan termasuk dalam hal penggunaan huruf kapital (huruf besar). Adapun aturan dalam penulisan judul karangan :

  • Semua huruf pertama pada setiap kata menggunakan huruf kapital (huruf besar).
  • Kata ulang sempurna pada setiap kata menggunakan huruf kapital sedangkan kata ulang berimbuhan kata pertama menggunakan huruf kapital dan kata kedua menggunakan huruf kecil.
  • Kata-kata seperti di, ke, dari, dan, yang ditulis dengan huruf kecil tetapi kalau kata tersebut berada di pada posisi awal makan ditulis dengan menggunakan huruf besar atau kapital. Berikut adalah kata-kata uang penulisannya tidak menggunakan huruf kapital.
    • adalah
    • agar
    • yang
    • di
    • antara
    • atau
    • bahwa
    • asalkan
    • apabila
    • karena
    • sebagi
    • supaya
    • seperti
    • untuk
    • alah
    • jika
    • dengan
    • dalam
  • Judul tidak menggunakan garis bawah.
  • Judul tidak diakhiri dengan tanda titik.
  • Hindarilah penggunaan angka pada judul kalau memang harus angka sebaiknya ditulis dengan huruf.

Aturan ejaan dalam sapaan / gelar

Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik.

Contoh : Sukamto, S.E (Sarjana Ekonomi), Muh. Yamin (Muhammad).

Aturan ejaan dalam nama kota

Nama kota ditukis dengan huruf Kapital.

Contoh : Jakarta, Lampung, Palembang.

Aturan ejaan kata depan

Kata depan di, ke, dan, dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.

Contoh :

  • Kain itu terletak di almari.
  • Ke mana saja ia selama ini ?
  • Ia datang dari Surabaya kemarin.

Tanda Baca

Tanda baca adalah simbol dalam bahasa Indonesia yang memiliki banyak bentuk. Selain tersedia dalam berbagai bentuk, fungsi tanda baca juga berbeda-beda.

Jenis tanda baca dan contohnya

Tanda titik (.)

Tanda titik menjadi penanda akhir dari sebuah kalimat. Namun, ada juga beberapa ketentuan penggunaan tanda baca titik (.). Berikut beberapa cara penggunaan tanda titik.

  • Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh : Ayahku tinggal di Solo.
  • Tanda titik di pakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, struktur, atau daftar. Contoh :
    • III. Departemen Dalam Negeri.
    • Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa
    • Direktorat Jenderal Agraria
  • Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. Contoh : pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
  • Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. Contoh : Siregar, Merari, 1920. Azab dan Sengsara. Welterdeven:Balai Pustaka.

Tanda koma (,)

Tanda koma pada umumnya digunakan untuk memisahkan beberapa bagian dari suatu kalimat atau memisahkan anak kalimat dari induknya.

  • Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Contoh : Saya membeli kertas, pensil, dan tinta.
  • Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan. Contoh : Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
  • Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Contoh : Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
  • Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.

Tanda titik koma ( ; )

  • Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Contoh : Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
  • Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Contoh : Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; adik menghapal nama-nama pahlawan nasional.

Tanda titik dua ( : )

  • Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti dengan rangkaian atau pemerian. Contoh : Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga : kursi, meja, dan lemari.
  • Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.

Contoh :

Ketua : Ahmad Wijaya

Sekretaris : S. Handayani

Bendahara : B. Hartawan

Tanda tanya ( ? )

  • Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Contoh : Kapan ia berangkat ?
  • Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Contoh : Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).

Tanda seru ( ! )

Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. Contoh : Alangkah seramnya perstiwa itu !

Tanda garis miring ( / )

  • Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat atau nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin. Contoh : No. 7/PK/ 1973.
  • Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap. Contoh : harganya Rp.2500/lembar (harganya 2500 tiap lembar).
fbWhatsappTwitterLinkedIn