Sosiologi

8 Faktor yang Memengaruhi Persebaran Penduduk

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada dasarnya, persebaran penduduk pada suatu daerah menjelaskan mengenai dimana persebaran manusia hidup pada permukaan bumi. Masalah kependudukan merupakan salah satu masalah serius yang sering terjadi di daerah manapun, dan salah satunya di Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduknya yang tergolong besar, sehingga masalah kependudukan menjadi tugas berat bagi para pejabat pemerintahan. Persebaran penduduk seharusnya bisa merata di tiap daerah, namun persebaran penduduk di Indonesia berjalan tidak baik karena beberapa faktor.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persebaran penduduk sendiri merupakan sebuah bentuk penyebaran penduduk di suatu daerah maupun negara yang seharusnya bisa dilakukan secara merata persebarannya.

Persebaran penduduk dapat menjadi sebuah indikator untuk mengetahui merata tidaknya jumlah penduduk di suatu daerah. Apabila suatu daerah mengalami persebaran penduduk yang tidak merata, maka daerah tersebut akan merasakan beberapa dampak negatif dari penyimpangan sosial, seperti adanya kemiskinan dan kriminalitas.

Faktor yang Memengaruhi Persebaran Penduduk

  • Kondisi Alam

Daerah yang mempunyai bentang alam seperti dataran rendah cenderung akan memiliki jumlah penduduk yang lebih banyak dibandingkan dengan daerah yang sukar untuk ditinggali. Hal itu karena akan memudahkan akses bagi para pemborong untuk membangun dan melengkapi segala fasilitas yang diperlukan masyarakat untuk menjalan aktivitas tiap harinya.

Salah satu contoh daerah yang yang biasa dijadikan sebagai tempat tinggal diantaranya, yaitu daerah dataran rendah, padang rumput, dan pinggir sungai. Tempat-tempat seperti itu lebih mudah dibagun dan dikelola untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dibandingkan tempat seperti dataran tinggi, pegunungan dengan lereng yang terjal, kawasan vulkanik aktif, dan lain sebagainya.

  • Faktor Iklim

Suatu daerah dengan kondisi iklim yang ideal akan mempunyai kepadatan penduduk yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan daerah dengan kondisi iklim yang ekstrim. Iklim yang pas bisa menunjang segala aktivitas dengan baik sehingga banyak orang yang dapat tinggal di tempat tersebut, contohnya cocok untuk aktivitas pertanian, perkebunan, peternakan, dan lain sebagainya.

Iklim yang ideal dapat membuat masyarakat merasa nyaman tinggal di tempat itu, sehingga banyak sekali penduduk yang menempati wilayah tersebut. Kondisi iklim yang ideal menyebabkan masyarakatnya dapat melakukan aktivitas sehari-harinya dengan jauh lebih baik.

  • Kualitas Tanah yang Tinggi

Setiap daerah pasti mempunyai perbedaan kualitas tanah yang bisa digunakan sebagai lahan pertanian dengan kualitas yang berbeda. Daerah dengan kualitas tanah yang lebih baik dapat menampung banyak penduduk dibandingkan dengan daerah yang mempunyai kualitas tanah lebih rendah. 

Kondisi tanah yang mempunyai  banyak material organiknya (humus), yang ada di setiap saat, dan mempunyai air yang cukup akan cocok untuk dijadikan lahan pertanian. Kondisi tanah yang baik bisa menunjang segala aktivitas agrikultur yang intensif sehingga sangat memungkinkan terdapat banyak penduduk untuk menempati wilayah itu.

  • Ketersediaan Suplai Air 

Ketersediaannya suplai air tidak harus selalu berasal dari alam seperti sungai maupun air tanah. Curah hujan yang tinggi juga dapat meningkatkan ketersediaan air bagi masyarakat dengan proses groundwater recharge ataupun dengan cara menampung air di bak dan kontainer.

Daerah dengan suplai air yang banyak dan terjaga kebersihannya akan mampu menunjang lebih banyak kebutuhan air penduduk dibandingkan dengan daerah yang tidak mempunyai sumber daya air.

Semua makhluk hidup didunia ini memerlukan air untuk bertahan hidup, tanpa adanya air makhluk hidup ini akan mengalami dehidrasi termasuk juga dengan manusia. Maka dari itu, umumnya kota-kota besar di Indonesia dibuat pada daerah yang memiliki suplai air alami dari sistem daur bumi yang mumpuni sehingga mampu untuk mencukupi kebutuhan air penduduknya.

  • Bencana dan Penyakit

Masyarakat tentu akan memilih tempat yang aman dan nyaman untuk dijadikan sebagai tempat tinggal. Daerah yang berada dalam kawasan rawan bencana maupun epidemi penyakit tentunya akan memiliki sedikit penduduk yang tinggal di tempat tersebut dibandingkan dengan daerah yang aman dari segala marabahaya.

Keberadaan epidemi dan bencana bisa menyebabkan penduduk merasa ketakutan untuk tinggal di tempat tersebut sehingga lebih memilih untuk meninggalkan daerahnya dan berpindah ketempat yang lebih aman untuk melindungi dirinya dan keluarganya.

Setiap daerah tentu memiliki berbagai ketersediaan sumber daya alam melimpah yang berbeda. Daerah dengan ketersediaan sumber daya alam yang melimpah cenderung akan mempunyai kepadatan penduduk yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang miskin akan sumber daya alam.

Manusia cenderung akan berpindah ke arah daerah yang memiliki aktivitas ekonomi yang lebih tinggi yang bisa menjamin terpenuhinya kebutuhan hidup.

Maka dari itu, daerah yang kaya SDA akan  memiliki penduduk yang lebih banyak, karena SDA dapat menarik investasi dan para pekerja dari luar, contohnya seperti Tembagapura di Papua yang menjadi markas Freeport.

  • Kemudahan Sarana Komunikasi dan Transportasi

Di zaman yang sudah modern seperti sekarang ini manusia sering melakukan mobilitas dari tempat yang satu ketempat yang lainnya. Suatu daerah yang lebih mudah untuk dibangun berbagai fasilitas komunikasi dan transportasi cenderung mempunyai  penduduk yang lebih banyak dibandingkan daerah yang terpencil.

  • Tingkat Ekonomi

Berbagai kegiatan ekonomi cenderung memerlukan wilayah yang luas dan mudah diakses untuk menjalankan segala aktivitas sektor ekonomi untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Kota yang dipenuhi dengan gedung perkantoran dan pabrik-pabrik akan memiliki kepadatan penduduk yang lebih tinggi.

Karena kota itu berarti mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kota tersebut dan membuka peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya. Semakin banyak lapangan pekerjaan yang tersedia dalam suatu wilayah, semakin banyak pula insentif ketertarikan bagi orang-orang untuk pindah ke daerah tersebut.