Daftar isi
Sebagai penduduk negara tropis, kita terbiasa menghubungkan suhu udara dengan waktu pagi-siang-malam, udara yang sejuk di pagi hari, di siang hari suhu udara kita rasakan panas dan di malam hari suhu udara mulai dingin karena sudah tak ada sinar matahari.
Memang tak sepenuhnya salah jika suhu udara berkaitan dengan siang dan malam, karena kita merasakan perubahan suhu yang menonjol melalui indera kita. Namun sebenarnya suhu udara tak hanya dipengaruhi oleh waktu siang dan malam saja.
Suhu udara merupakan derajat panas atau dinginnya udara di atmosfer dan penyebaran suhu udara ini dapat secara horizontal serta vertikal. Suhu udara di permukaan bumi tak sama di setiap wilayah, di setiap waktu, jam , hari bahkan di tiap bulan setiap tahunnya.
Pengukuran suhu udara dinyatakan dalam beberapa satuan yaiti Celsius (C), Fahrenheit (F) dan Reamur (R). Satuan Celsius dan Fahrenheit lebih umum digunakan di beberapa negara, Indonesia sendiri menggunakan Celcius.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa tak hanya siang dan malam saja yang memengaruhi tinggi rendahnya suhu udara. Ada banyak faktor yang memengaruhi, berikut penjelasannya.
Wilayah yang terkena sinar matahari dalam waktu yang lebih panjang maka membuat suhu di wilayah tersebut juga kebih tinggi. Matahari merupakan faktor paling berpengaruh pada suhu udara, misalnya saja di wilayah negara tropis.
Pada wilayah tropis durasi terkena sinar matahari mencapai 12 jam, sedangkan di wilayah bumi bagian selatan durasi terkena sinar matahari hanya sebentar maka membuat suhu udara di wilayah tersebut lebih dingin.
Ada satu kota di kepulauan Faroe bernama Tórshavn, kota ini adalah kota yang hanya mendapat sinar matahari selama 2,4 jam per hari. Disebutkan bahwa wilayah tersebut adalah wilayah yang paling berawan dan karena tidak mendapat banyak sinar matahari, kota Tórshavn memiliki suhu udara yang selalu dingin.
Asal datang nya sinar matahari atau sudut datangnya sinar matahari ke sebuah wilayah bentuk sudutnya tegak, maka intensitas sinarnya juga lebih kuat maka hal ini membuat suhu udara lebih tinggi.
Sinar matahari yang tegak lurus ke permukaan bumi akan menghasilkan intensitas sinar yang tinggi sedangkan jika sinar matahari yang datang ke permukaan bumi miring maka instensitas sinarnya juga sedikit dan membuat suhu udara lebih rendah.
Tinggi rendahnya sebuah tempat atau wilayah juga memengaruhi suhu udara, jika sebuah tempat berada di ketinggian makan suhu udara akan lebih rendah dibandingkan tempat yang letaknya lebih rendah.
Semakin rendah sebuah wilayah maka suhu udara di wilayah tersebut akan lebih tinggi dan sebaliknya suhu udara rendah pada wilayah yang lebih tinggi. Perbedaan suhu udara karena perbedaan ketinggian sebuah wilayah disebut amplitudo.
Sebagai contoh yang bisa kita rasakan perbedaan suhu di wilayah pantai dan wilayah pegunungan, tentu tubuh kita dapat merasakan perbedaan suhunya.
Kondisi geografis seperti misalnya daerah yang dikelilingi lautan atau wilayah yang letaknya jauh dari laut memiliki perbedaan suhu udara yang mencolok.
Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang tentu saja dikelilingi oleh perairan memiliki suhu udara yang relatif tinggi namun tidak memiliki perbedaan suhu udara yang signifikan di sinar dan malam. Perairan
Perairan membutuhkan waktu yang lama untuk menyerap panas sinar matahari namun juga membutuhkan waktu lama saat melepas sinar matahari, itulah mengapa perbedaan suhu di siang dan malam tidak terlalu mencolok.
Sedangkan di wilayah gurun, perbedaan suhu di siang dan malam sangat signifikan karena letaknya yang jauh dari perairan. Di siang hari suhu udara sangat tinggi, namun di malam hari suhu udara dapat turun hingga minus 0 derajat celsius.
Keberadaan ada tidaknya awan di sebuah wilayah juga menjadi faktor yang memengaruhi suhu udara. Ketika sinar matahari terhalang oleh awan, maka suhu udara di wilayah yang berawan juga aman menurun.
Garis lintang bumi merupakan garis yang membagi wilayah bumi menjadi 4 musim, antara lain tropis, sub tropis, sedang dan dingin. Adanya perbedaan garis lintang bumi pada wilayah turut memengaruhi adanya perbedaan suhu udara.
Misalnya saja wilayah yang berada di lintang garis khatulistiwa memiliki suhu udara yang lebih tinggi dibandingkan wilayah yang memiliki iklim sedang dan dingin. Garis lintang sebuah wilayah juga berkaitan dengan sudut datangnya sinar matahari serta intensitas pencahayaan matahari.
Pergerakan angin dan arus laut juga menjadi salah satu faktor penentu suhu udara, jika angin dan arus laut berasal dari wilayah yang sedang mengalami musim dingin maka wilayah yang dilewati angin serta arus tersebut turut mengalami penurunan suhu.
Hal ini terjadi saat benua Australia sedang berada di musim dingin, maka sebagian wilayah Indonesia yang dilewati angin dan arus laut yang berasal dari Australia turut merasakan penurunan suhu udara.
Sebaliknya pula jika angin dan arus laut berasal dari wilayah yang sedang mengalami musim panas, maka wilayah yang dilewati angin dan arus tersebut akan mengalami kenaikan suhu udara.