Daftar isi
Selama ini, game sering kali dianggap menjadi pemicu malasnya anak-anak belajar. Anak-anak lebih menyukai game dari pada belajar. Namun, tahukah kamu, jika game bisa menjadi alternatif pembelajaran?
Game merupakan sesuatu yang menyenangkan. Maka dari itu, game dapat menjadi salah satu hal menarik yang membuat anak belajar. Dengan memasukkan game ke dalam pembelajaran, anak-anak cenderung lebih antusias mengikuti pembelajaran. Selengkapnya mengenai pembelajaran berbasis game atau games based learning.
Games based learning merupakan salah satu metode pembelajadan yang di mana menggunakan sebuah aplikasi permainan untuk membantu proses berlangsungnya pembelajaran. Games based learning dianggap menjadi salah satu metode yang cocok di era digitilasasi seperti ini.
Siswa tidak merasa seperti sedang belajar sehingga mereka lebih menikmati pembelajaran. Penggunaan games based learning dalam pembelajadan dapat memmberikan stimulus pada beberapa bagian penting yang ada dalam pembelajaran seperti emosional, intelektual, serta psikomotorik. Ketiga hal ini dapat timbul dari adanya sebuah permainan dalam pembelajaran.
Games based learning memiliki tujuan agar pembelajaran yang dilakukan lebih menarik dan mengasikkan. Siswa dapat lebih mengekspresikan dirinya. Sehingga pembelajaran lebih bisa diterima dan hasil pembelajaran menjadi lebih baik.
Games based learning memiliki beberapa karakteristik dalam pembelajaran. Adapun karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.
Dalam sebuah permainan, biasanya terdapat beberapa level yang menunjukkan tingkat kesulitan. Semakin tinggi level maka akan semakin tinggi tingkat kesulitannya. Maka dari itu, siswa secara tidak langsung seperti mendapatkan tantangan untuk menyelesaikan permainan tersebut. Siswa perlu menyesuaikan diri dengan jenis permainan yang sedang dinikmati agar dapat menjalankan permainan dengan baik.
Games mampu membuat siswa nyaman dalam sebuah kegiatan pembelajaran karena games dinilai mengasikkan dan dapat menarik perhatian para peserta didik. Namun, keberadaan games tersebut, tidak menghilangkan tujuan pembelajaran itu sendiri.
Guru tidak perlu repot mengajarkan siswa mengenai mekanisme permainan. Biasanya siswa akan lebih senang mencoba sendiri permainan tersebut. Meskipun, awal-awal mereka akan sering gagal, namun hal tersebut tidak membuat mereka putus asa. Mereka akan terus mencoba dan mencoba sampai mahir bermain game tersebut.
Keberadaan game dalam pembelajaran dapat membuat sebuah pembelajaran menjadi menarik. Anak-anak akan terlibat sebuah hubungan timbal balik yang mengasikkan.
Dalam menerapkan pembelajaran berbasis permainan, siswa akan dituntut untuk bekerja sama dengan teman satu kelompoknya. Mereka harus bekerja sama untuk memenangkan permainan. Secara tidak langsung, tahapan ini telah mengembangkan keterampilan sikap yang ada dalam diri siswa.
Menurut Eko, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan agar pembelajaran berbasis permainan lebih optimal. Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
Pada tahapan ini, sama saja seperti mempersiapkan pembelajaran pada umumnya. Guru mempersiapkan materi, alat, media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Hanya saja yang membedakan adalah keberadaan games sebagai hal utama dalam pembelajaran. Guru perlu mempersiapkan game yang akan dimainkan terrlebih dahulu agar nantinya tinggal memulai permainan.
Pada tahap ini, guru dapat menceritakan gambaran materi dengan dikemas narasi yang menarik. Sehingga akan membuat siswa lebih tertarik dengan pembelajaran. Selain itu, dapat pula dengan menjelaskan aturan main dalam permainan nantinya.
Tahapan selanjutnya merupakan tahapan inti. Pada tahapan ini, siswa akan memainkan permainan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Saat siswa sedang memainkan permainan, guru tidak hanya duduk dan diam saja. Guru dapat melakukan tiga hal seperti observasi, intervensi serta jaga sesi. Pada kegiatan observasi, guru dapat mengamati siswa mana sekiranya masih bingung dengan cara main dan aturan permainan. Sedangkan intervensi, guru dapat turun tangan langsung untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dan kebingungan. Terakhir, jaga sesi, guru memastikan siswa bermain dengan baik dan tenang.
Setelah permainan berakhir, maka guru dapat melakukan diskusi dengan siswa. Guru dapat menanyakan apakah ada kendala, bagaimana permainan tadi, apakah kalian menang ataupun pertanyaan lainnya. Hal ini berfungsi agar siswa tidak hanya menikmati permainan saja melainkan juga dapat mengambil sisi positif dari kegiatan tersebut.
Pada tahapan terakhir, guru melakukan evaluasi. Mana saja yang kurang, kendala ataupun hal lain yang menghambat jalannya permainan. Guru dapat mencatat hak tersebut agar tidak terjadi di kemudian hari.
Terdapat beberapa rekomendasi atau contoh permainan yang dapat menjadi media dalam pembelajaran berbasis permainan.
Educandy adalah permainan edukasi berbasis web edukasi yang biasa digunakan untuk kepentingan pembelajaran. Di dalam educandy terdapat banyak permainan edukatif yang tinggal diganti pertanyaan atau kosa katanya saja. Contohnya ada permainan memory yang di mana berfungsi untuk menguji ingatan siswa akan kosa kata.
Quiziz merupakan sebuah aplikasi yang menyediakan beberapa pertanyaan berupa kuis. Guru dapat mengganti pertanyaan tersebut dengan materi yang relevan. Di dalam quiziz ini terdapat musik serta gambar-gambar menarik sehingga anak tidak mudah bosan.
Game yang ketiga ini merupakan produk lokal atau hasil karya anak bangsa. Game ini bertujuan untuk mengenalkan budaya yang ada di Nusantara seperti musik, tarian dan lainnya. Game ini lebih menekankan pada kegiatan simulasi. Contohnya saat siswa mempelajari budaya Jawa, mereka akan bermain memainkan kebudayaan khas Jawa salah satunya karawitan.
Games based learning merupakan salah satu metode pembelajaran yang dimana menggunakan sebuah aplikasi permainan untuk membantu proses berlangsungnya pembelajaran. Games based learning memiliki tujuan agar pembelajaran yang dilakukan lebih menarik dan mengasikkan.
Dalam menerapkan pembelajaran berbasis permainan, siswa akan dituntut untuk bekerja sama dengan teman satu kelompoknya. Dalam pembelajaran ini, siswa secara tidak langsung seperti mendapatkan tantangan untuk menyelesaikan permainan tersebut. Siswa perlu menyesuaikan diri dengan jenis permainan yang sedang dinikmati agar dapat menjalankan permainan dengan baik.
Terdapat beberapa contoh permainan yang dapat diterapkan seperti quiziz, educandy dan marbel budaya nusantara. Educandy adalah permainan edukasi berbasis web edukasi yang biasa digunakan untuk kepentingan pembelajaran. Sedangkan quiziz merupakan sebuah aplikasi yang menyediakan beberapa pertanyaan berupa kuis.
Guru dapat mengganti pertanyaan tersebut dengan materi yang relevan. Terakhir, marbel budaya nusantara merupakan game yang bertujuan untuk mengenalkan budaya yang ada di Nusantara seperti musik, tarian dan lainnya.