Edukasi

6 Gunung di Daerah Blitar Beserta Letak Topografisnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Blitar adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Berikut adalah koordinat geografis dan astronomis Blitar.

  • Letak Geografis:
  • Garis Lintang (Latitude): Antara sekitar 8° 6′ Lintang Selatan hingga 8° 13′ Lintang Selatan
  • Garis Bujur (Longitude): Antara sekitar 112° 8′ Bujur Timur hingga 112° 17′ Bujur Timur

Berikut sejumlah Gunung di Daerah Blitar

1. Gunung Kelud

Gunung Kelud adalah salah satu gunung paling terkenal di daerah Blitar. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 1.731 meter di atas permukaan laut. Gunung Kelud adalah gunung berapi yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Secara geografis, Gunung Kelud terletak sekitar 30 kilometer sebelah timur Kota Blitar dan 20 kilometer sebelah barat daya Kota Kediri. Koordinat letak astronomisnya adalah sekitar 7°56′ LS (Lintang Selatan) dan 112°18′ BT (Bujur Timur).

Gunung Kelud adalah gunung berapi yang dikenal dengan aktivitas vulkaniknya yang sporadis. Letusan-letusan terkenal telah terjadi di masa lalu, termasuk letusan hebat pada tahun 1919 dan 1966. Letusan-lestusan tersebut mengakibatkan aliran lava, awan panas, dan hujan abu yang memengaruhi wilayah sekitarnya.

Kegiatan vulkanik Gunung Kelud melibatkan pelepasan gas beracun dan erupsi yang bisa mengancam keselamatan penduduk dan lingkungan sekitarnya. Karena itu, pemantauan konstan dan peringatan dini sangat penting untuk mengurangi risiko erupsi gunung ini. Dalam beberapa tahun terakhir, gunung ini juga dikenal dengan aktivitas vulkaniknya.

2. Gunung Kawi

Gunung Kawi, terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, adalah gunung yang memiliki letak geografis sekitar 7°50′ LS (Lintang Selatan) dan 112°09′ BT (Bujur Timur). Gunung ini berada di antara Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang.

Gunung Kawi adalah gunung yang tidak aktif secara vulkanik dan terkenal karena situs-situs sejarahnya. Pada lerengnya, terdapat candi-candi peninggalan sejarah, yang dipahat di dinding tebing, memberikan pesona khusus bagi pendaki yang tertarik dengan aspek sejarah dan budaya.

Ketinggian Gunung Kawi mencapai sekitar 2.551 meter di atas permukaan laut. Meskipun tidak aktif secara vulkanik, gunung ini menawarkan pengalaman pendakian yang menarik dengan pemandangan alam yang indah.

Gunung Kawi adalah salah satu gunung yang terkenal dengan candi-candi peninggalan sejarahnya. Terletak di desa Kawi, kecamatan Nglegok, Blitar, gunung ini memiliki makam batu yang dipahat di dinding tebing.

3. Gunung Argopuro

Gunung Argopuro adalah puncak tertinggi di daerah Blitar dengan ketinggian sekitar 3.088 meter di atas permukaan laut. Pendakian ke Gunung Argopuro adalah pengalaman yang menantang dan memerlukan persiapan yang baik.

Gunung Argopuro adalah gunung yang terletak di Jawa Timur, Indonesia, dengan koordinat geografis sekitar 7°53′ LS (Lintang Selatan) dan 113°36′ BT (Bujur Timur). Gunung ini terletak di perbatasan antara Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Situbondo.

Argopuro adalah gunung non-vulkanik, yang berarti tidak ada aktivitas vulkanik yang signifikan. Ketinggian Gunung Argopuro adalah sekitar 3.088 meter di atas permukaan laut, menjadikannya salah satu gunung tertinggi di Jawa Timur.

Pendakian ke Gunung Argopuro melibatkan perjalanan melintasi hutan hujan tropis, sungai-sungai yang mengalir jernih, dan melewati pemandangan alam yang menakjubkan. Pengalaman mendaki gunung ini memberikan kontak yang mendalam dengan keindahan alam yang masih alami.

4. Gunung Wilis

Gunung Wilis adalah gunung yang terletak di antara Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung. Dengan ketinggian sekitar 2.169 meter di atas permukaan laut, Gunung Wilis menawarkan pendakian yang menarik.

Gunung Wilis terletak di perbatasan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Indonesia. Letak geografisnya berada sekitar 8°06′ LS (Lintang Selatan) dan 112°49′ BT (Bujur Timur). Gunung Wilis adalah gunung non-vulkanik yang tidak memiliki aktivitas vulkanik berarti.

Ketinggian Gunung Wilis mencapai sekitar 2.169 meter di atas permukaan laut. Meskipun bukan gunung vulkanik, Wilis adalah salah satu tujuan pendakian yang populer di Jawa Timur. Pendakian ini menawarkan bagian puncak yang menghadap ke arah selatan untuk melihat Kota Blitar dan bahkan samudra Jawa di kejauhan.

Gunung Wilis juga memiliki situs bersejarah yang menarik, seperti Makam Raja-raja Wilis, yang sering dijadikan tujuan ziarah.

5. Gunung Liman

Gunung Liman adalah gunung yang terletak di Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri. Dengan ketinggian sekitar 1.651 meter di atas permukaan laut, gunung ini menawarkan pemandangan yang memukau dan trek pendakian yang menantang.

Terdapat hutan pinus yang menjulang tinggi dan berbagai jenis tumbuhan dan satwa liar. Pendakian Gunung Liman adalah pengalaman yang sangat berharga bagi para pecinta alam. Gunung Liman terletak di perbatasan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Indonesia, dengan koordinat geografis sekitar 7°52′ LS (Lintang Selatan) dan 111°57′ BT (Bujur Timur).

Meskipun ketinggiannya relatif lebih rendah dibandingkan dengan beberapa gunung lain di sekitar Jawa Timur, pendakian Gunung Liman menawarkan pengalaman yang unik. Pendaki akan melewati hutan pinus yang indah, sungai-sungai yang jernih, dan berbagai jenis flora dan fauna yang khas.

6. Gunung Kambang

Gunung Kambang terletak di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Secara geografis, gunung ini berada pada koordinat sekitar 8°13′ Lintang Selatan dan 112°04′ Bujur Timur. Gunung Kambang memiliki ketinggian sekitar 1.734 meter di atas permukaan laut. Topografi gunung ini cukup beragam, dengan lereng yang curam dan vegetasi hutan yang lebat.

Gunung Kambang di Blitar merupakan gunung api yang saat ini tidak aktif secara vulkanik. Meskipun begitu, keberadaannya tetap menarik bagi para ilmuwan dan pengamat geologi. Aktivitas vulkanik terakhir yang tercatat terjadi di gunung ini pada zaman Pleistosen, sehingga saat ini aktivitas vulkaniknya sangat minim.

Meskipun gunung ini tidak lagi aktif secara vulkanik, tetapi jejak-jejak sejarah aktivitas vulkaniknya dapat ditemukan dalam bentuk kawah dan formasi geologi di sekitar gunung.

Ini memberi kesempatan bagi para geologis dan peneliti untuk memahami sejarah geologi daerah tersebut. Sebagian besar aktivitas di Gunung Kambang lebih berfokus pada kegiatan pendakian dan wisata alam daripada aktivitas vulkanik.