Daftar isi
Kota dan desa, adalah dua wilayah yang saling berkaitan, dengan memiliki karakteristik masing-masing, serta cirinya masing-masing.
Seperti misalnya wilayah kota. Yang dominan lebih padat penduduk, wilayah dengan banyak Gedung yang menjulang tinggi.
Industri mulai maju, entah industri kreatif,, atau lainnya. Yang jadi titik kelemahan adalah, jarangnya pohon hijau di suatu kota, meski tidak semua.
Sehingga tidak heran jika suhu di kota tertentu berbeda-beda. Ada yang sangat panas, sedang, dan sejenisnya.
Berbeda dengan desa. Dimana untuk desa, jumlahnya stabil untuk penduduk yang tinggal. Pekerjaan kebanyakan dari mereka kebanyakan masih konvensional.
Seperti berdagang dengan cara konvensional, membajak sawah, dan sebagainya. Meski begitu, era sekarang sudah memudahkan sebagian warga desa.
Dimana teknologi mulai merambah ke wilayah desa, guna mempermudah pekerjaan mereka yang awalnya dengan cara konvensional.
Kembali lagi ke pembahasan awal, apa itu sebenarnya interaksi antar desa dan kota? Menurut beberapa literatur yang ada.
Interaksi antar desa dan kota, merupakan suatu hubungan yang dapat mempengaruhi dua wilayah tersebut.
Interaksi tersebut bisa menghasilkan dampak positif ataupun negatif. Dalam kaitannya, desa dan kota mempunyai karakter sendiri-sendiri.
Dimana beberapa ahli, mengemukakan hal tersebut, yakni:
Ia mengatakan bahwa desa, adalah wujud dari kesatuan geografi, budaya, sosial, ekonomi, hingga politik dan kultural.
Yang saling mempengaruhi antara satu sama lain dengan beberapa daerah di sekitarnya. Sedangkan kota.
Mengatakan bahwa kota mempunyai ciri dari segi masyarakat yang terdiri atas bermacam latar belakang, dengan status sosial yang lebih heterogen.
Kemudian wilayahnya rata-rata padat penduduk, juga rata-rata corak dari masyarakatnya, mengarah ke materialistis.
Mengatakan bahwa desa, sebagai suatu wilayah yang mempunyai kesatuan hukum tempat tinggal di suatu wilayah.
Kemudian berkuasa untuk membuat suatu pemerintahan sendiri.
Max Weber mengungkapkan, bahwa ciri-ciri kota diantaranya sebagian besar penghuni wilayah kota.
Mereka dapat memenuhi sebagian dari kebutuhan pasar lokal, serta mempunyai hukum yang bersifat cosmopolitan.
Rata-rata dari penduduknya, mempunyai sistem peraturan sendiri dalam hidup, guna memenuhi kebutuhan mereka.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi adanya interaksi antar desa dan kota. Dimana faktor tersebut.
Bisa merujuk ke dampak yang negatif, serta positif. Diantaranya:
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kota dan desa mempunyai karakteristik dan ciri masing-masing.
Tidak heran jika kemudian ciri dan karakteristik tersebut, digunakan untuk saling melengkapi.
Bisa dari sisi segi SDM, kemudian kekayaan dari antar wilayah, dan sebagainya. Sehingga hal tersebut menjadi poin penting untuk dua wilayah bisa berinteraksi.
Untuk faktor ini cukup membingungkan. Dimana kedua wilayah baik sesama desa, sesama kota, atau diantaranya.
Mempunyai kelemahan yang sama, serta tidak bisa saling melengkapi. Oleh karenanya butuh pihak ketiga untuk memasok kebutuhan tersebut.
Nah, jika sudah terpasok, maka kedua wilayah yang mendapatkan pasokan dari pihak ketiga. Secara tidak langsung akan terputus hubungannya.
Dan lebih prefer untuk menguatkan interaksinya dengan pihak ketiga, yang memasok kelemahan dari masing-masing wilayah.
Yang terakhir bisa karena kemudahan berpindah tempat. Ini bisa dilakukan oleh kedua pihak wilayah.
Atau antara pihak ketiga sebagai pelengkap dari kelemahan dua wilayah tersebut. Entah karena faktor transportasi, jarak, dan sebagainya.
Lalu, dampak apa yang dihasilkan dari interaksi antar desa dan kota tersebut? Pertanyaan yang sederhana, namun sangat menggelitik untuk di bahas.
Pasalnya, tidak semua interaksi mempunyai dampak yang baik, atau buruk. Begitu juga dengan interaksi antar wilayah desa dan kota.
Yang pertama untuk wilayah kota. Mereka mendapatkan pasokan sumber daya yang dapat dilatih, serta dididik sesuai dengan kriteria yang ada.
Pun dengan masalah pangan, yang juga bisa memasok dari daerah pedesaan. Untuk wilayah pedesaan sendiri.
Masyarakatnya mulai mendapatkan jenjang karir yang bagus. Mengingat mereka berpindah tempat dari tempat satu ke tempat yang lain. Sehingga mereka bisa menambah pengalaman di bidang pekerjaan professional.
Selain itu, pendapatan daerah juga meningkat. Hal ini merujuk kepada permintaan berbagai bahan pangan dan sebagainya, yang bisa dihasilkan dari desa.
Kemudian dari dampak negatif, dimana kedua wilayah tersebut juga mendapat imbasnya. Seperti misalnya di daerah perkotaan yang semakin kumuh.
Hal tersebut merujuk kepada padat penduduk yang semakin meningkat tiap tahun dengan latar belakang orang-orang yang berbeda.
Selain itu, tidak semua orang yang pindah ke kota, memiliki tujuan berpindah. Jika tahu pun, tidak sedikit dari mereka yang kebingungan harus mengawali tujuan mereka dari mana. Yang paling parah, adalah tingkat kriminalitas di kota juga meningkat.
Di desa sendiri, dampak negatifnya adalah jumlah penduduk yang semakin hari semakin menipis. Hal tersebut merujuk kepada orang-orang dengan usia produktif.
Lebih suka pindah ke kota, dengan alasan di sana bisa mendapatkan jenjang karir yang lebih bagus. Padahal belum tentu juga.
Itulah beberapa pembahasan mengenai interaksi desa dan kota. Semoga bermanfaat.