TI

4 Jenis Hardisk dan Tips Memilihnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Salah satu komponen penting pada komputer, baik pada laptop maupun PC, yaitu hardisk. Suatu perangkat komputer tidak akan berjalan sebagaimana mestinya, jika tanpa adanya hardisk yang terpasang pada rangkaiannya. Oleh karena itu, hardisk merupakan komponen yang harus diperhatikan oleh pemilik serta pengguna komputer. 

Hardisk atau cakram keras ini memiliki fungsi sebagai media atau tempat penyimpanan pada komputer. Semua data dan informasi, juga sistem operasi perangkat komputer akan disimpan pada hardisk.

Hardisk sudah digunakan sejak beberapa dekade sebelum ini, dan karena peranannya yang penting, masih digunakan pada perangkat komputer hingga sekarang. Tentunya, dengan berkembangnya teknologi, hardisk yang sekarang juga ikut berkembang menjadi lebih baik dari generasi sebelumnya.

Berikut ini 4 jenis hardisk yang banyak digunakan saat ini:

1. Parallel Advanced Technology Attachment (PATA)

Hardisk PATA

Hardisk PATA dapat dikatakan sebagai hardisk pertama yang beberapa dekade lalu diperkenalkan oleh Western Digital. Pada masa kejayaannya, hardisk inilah yang banyak digunakan pada perangkat komputer. 

Untuk mentransfer data, hardisk PATA dihubungkan menggunakan kabel pita yang tebal dengan 40 sampai 80 kawat kabel dan disambungkan pada 40 pin konektor. Pihak Western Digital terus mengembangkan hardisk ini.

Namun pada tahun 2013, Western Digital menghentikan produksi dari hardisk jenis PATA. Posisinya kemudian digantikan oleh hardisk SATA yang sudah diperkenalkan oleh Western Digital pada tahun 2000. 

2. Serial Advanced Technology Attachment (Serial ATA/SATA)

Hardisk SATA

Jenis hardisk yang kedua yaitu serial ATA atau dikenal juga sebagai hardisk SATA. Jenis ini lebih modern dibanding hardisk PATA, dan kemudian mendominasi penggunaannya pada komputer. Memiliki kemampuan transfer data lebih cepat merupakan alasan hardisk ini lebih banyak digunakan. Kecepatan transfer datanya bisa mencapai 150 Mbps.

Selain itu, hardisk dengan interface SATA lebih mudah dalam pemasangan maupun pencopotannya. Karena menggunakan kabel yang lebih tipis serta hanya menggunakan 15 pin konektor. Pada awal kemunculannya, hardisk SATA memiliki harga yang lebih mahal, serta digunakan pada komputer-komputer dengan sistem terbaru.

3. Small Computer System Interface (SCSI)

Hardisk SCSI

Jenis hardisk yang ketiga ada hardisk Small Computer System Interface (SCSI). Pada umumnya hardisk SCSI dipakai untuk komputer server. Kelebihannya mampu menjalankan beberapa disk drive secara bersamaan, apabila hardisk akan dipakai mentransfer data.

American National Standards Institute atau ANSI merupakan pembuat hardisk SCSI ini. Dibuat dalam beberapa versi yang memiliki kecepatan berbeda. Semakin baru versinya semakin semakin cepat. Jika di versi lama atau jadulnya hanya dibekali kecepatan 10 Mbps, versi baru seperti SCSI Ultra-3 bisa mencapai lebih dari 140 Mbps.

4. Hardisk Eksternal

Hardisk Eksternal

Terakhir ada jenis hardisk eksternal. Jenis ini berbeda dari jenis-jenis sebelumnya, karena berupa hardisk yang bisa dipindahkan dan dibawa ke mana-mana. Tidak seperti ketiga jenis yang sebelumnya, yang pemasangannya di dalam perangkat komputer. Sedangkan hardisk eksternal dipasang sebagai perangkat tambahan dari luar.

Fungsi hardisk eksternal seperti flash drive, yaitu sebagai media penyimpanan tambahan atau penyimpanan yang fleksibel, namun dengan kapasitas yang jauh lebih besar. Biasanya digunakan sebagai penyimpanan cadangan serta untuk mem-backup data-data milik penggunanya.

Hardisk eksternal tersedia dalam kapasitas yang beragam. Oleh karena itu harganya pun bermacam-macam, menyesuaikan dengan kapasitasnya. 

Tips Memilih Hardisk

Bagi pengguna komputer yang hendak membeli atau memilih hardisk, ada beberapa hal berikut yang sebelumnya perlu diperhatikan, yaitu:

  1. Ukuran Fisik Hardisk

Pertama, perhatikan ukuran fisik dari hardisk, serta sesuaikan dengan kebutuhan. Saat ini terdapat dua ukuran untuk hardisk internal, yaitu 3,5 inch yang penggunaannya biasanya untuk PC, dan 2,5 inch untuk laptop. Jadi sesuaikan yang dibutuhkan untuk PC atau untuk laptop. 

Sementara untuk hardisk eksternal kebanyakan berukuran 2,5 inchi. Hardisk eksternal tentunya lebih disukai dengan ukuran kecil agar mudah untuk dibawa-bawa.

  1. Sesuaikan dengan Sistem Operasi

Memilih hardisk terutama hardisk internal perlu disesuaikan dengan sistem operasi yang digunakan pada komputer. Hal ini dimaksudkan agar nantinya hardisk dapat berjalan dengan optimal. Sebab, masing-masing sistem operasi berbeda akan kebutuhan terhadap hardisknya.

Contohnya untuk sistem operasi windows file sistem yang digunakan ialah FAT dan NTFS. Sedangkan OS X menggunakan file sistem HFS.

  1. Kapasitas Penyimpanan

Kapasitas penyimpanan merupakan hal penting dalam memilih hardisk. Perhatikan kebutuhan hardisk sesuai dengan penggunaannya nanti. Ketahui kebutuhan tersebut agar dapat memilih hardisk yang tepat.

Misalnya, jika komputer nantinya akan  digunakan untuk editing, seperti mengedit video, maka minimal hardisk yang dibutuhkan memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 1TB. Tetapi jika hanya untuk menyimpan dokumen dan pekerjaan ringan seperti bagi pelajar atau aplikasi perkantoran, ukuran 500GB sudah mencukupi. 

  1. Kecepatan Hardisk

Selanjutnya perlu juga diperhatikan kecepatan perputaran atau rotasi hardisk. Sebagai perangkat teknologi yang dibuat berdasarkan cakram atau piringan berputar, maka kecepatan putaran hardisk sangat penting. Kecepatan putaran yaitu RPM atau rotasi per menit.

Semakin cepat RPM hardisk, maka komputer akan semakin cepat dalam menulis dan menemukan data atau file. Hardisk yang kecepatannya 7200 RPM akan lebih cepat daripada hardisk 5400 RPM.

  1. Ukuran Cache

Berikutnya dalam memilih hardisk perlu diperhatikan ukuran cachenya. Cache buffer memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan data yang biasanya atau yang sering diminta oleh RAM. Semakin besar cache, maka transfer data akan semakin cepat.

Saat ini pilihan ukuran cache pada hardisk terdapat dari 8MB hingga 128MB.

Tips agar Hardisk Awet dan Tidak Mudah Rusak

Sebagai sebuah komponen penting pada komputer, sudah selayaknya jika hardisk diperhatikan dengan baik agar tahan lama serta tidak cepat mengalami kerusakan. Di bawah ini beberapa tips agar hardisk awet dan tidak mudah rusak:

  1. Menghindari Penggunaan Partisi Berlebihan

Membagi penyimpanan pada hardisk atau melakukan partisi berlebihan dapat menjadikan fragment hardisk tersebut terbagi pula dalam proses pembacaan dan penulisan pada data. Dan hal ini dapat mengakibatkan kerusakan hardisk tersebut. 

Maka, hindari membuat atau menggunakan partisi berlebihan. 

  1. Melakukan Defrag Hardisk 

Penumpukan data dalam hardisk menjadi salah satu penyebab menurunnya performa dari hardisk tersebut. Melakukan defrag pada hardisk merupakan suatu upaya yang dapat membuat hardisk lebih awet dan tidak mudah rusak. Tidak masalah melakukan fragmentasi walau hanya dengan menggunakan defrag bawaan Windows.  

  1. Mematikan Laptop/PC dengan Benar

Cara selanjutnya agar hardisk awet dan tidak mudah rusak, hindarilah mematikan komputer atau laptop dengan sembarangan. Jangan mematikan komputer jika masih ada program yang berjalan, karena hal ini memicu kinerja hardisk lebih keras.