Seni

Jenis-jenis Sutradara dalam Film yang Perlu diketahui

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam sebuah proses pembuatan film, tentunya seorang sutradara memiliki peranan yang teramat penting disitu. Bisa dikatakan jika sutradara memegang kendali penuh dalam proses produksi di lapangan, dari segi penataan kamera, penataan artistic, dan lain sebagainya.

Oleh karenanya untuk menjadi seorang sutradara sangatlah dibutuhkan seseorang yang memiliki pemahaman yang lebih mengenai dunia broadcasting, terlebih dunia perfilman. Tugas utama seorang sutradara dalam proses produksi ini adalah memegang kendali atas semua bagian yang ikut andil dalam proses produksi, seperti bagian kamera, artistic,make up suara dan lain sebagainya.

Namun, tugas utamanya adalah mengelolah sebuah naskah atau script menjadi bentuk visual yang memiliki nilai estetika dan penuh makna. Sehingga penyampaian pesan melalui media visual ini bisa dengan mudah dimengerti oleh penonton. Adapun beberapa jenis sutradara yang perlu kita ketahui.

Berdasarkan Cara Mempengaruhi Jiwa Para Pemainnya

Terdapat dua jenis sutradara yang dikelompokkan berdasarkan dengan caranya dalam mempengaruhi jiwa serta emosional dari para pemainnya ini. Berikut merupakan dua jenis sutradaranya, yakni

  • Sutradara teknikus
    Dalam mengelolah visual dari sebuah naskah yang diterima, seorang sutradara dengan tipe yang seperti ini lebih cenderung mementingkan sisi luarnya atau bisa dibilang lebih mementingkan tampilan luar yang nantinya dilihat oleh penonton. Hal tersebut mungkin bisa dilakukan dengan pembentukan karakter tokoh dengan bantuan make up, kostum dan lain sebagainya. Yang ditekankan oleh sutradara teknikus ini adalah untuk membangun suasana film atau tokoh perlu diperhatikan aspek Teknik penunjangnya, seperti make up, artistic dan lain sebagainya.
  • Sutradara Psikolog Dramatis
    Berbanding terbalik dengan tipe sutradara teknikus, dalam hal ini sutradara dengan tipe psikolog dramatis lebih cenderung menekankan gambaran watak atau suasana film dari segi psikologisnya. Untuk hal yang berkaitan dengan keindahan dari luar, artistic dan lain sebagainya tidak terlalu diperhatikan. Yang terpenting bagi sutradara dengan tipe ini adalah pemain bisa bermain secara psikologis dan menampilkan acting yang sangat menjiwai dan hidup.

Berdasarkan Caranya Melatih Pemain

Terdapat tiga tipe sutradara yang dikelompokkan berdasarkan dengan caranya saat melatih semua actor dan aktrisnya.

  • Sutradara interpretator
    Sutradara yang memiliki tipe intepretator ini lebih cenderung berpegang teguh pada naskah. Sutradara interpretator tidak berani untuk melakukan improvisasi dalam hal visual, karena patokannya pada naskah sudah sangat paten. Atau bisa dibilang sutradara dengan tipe ini sangatlah kaku, semua yang dilakukan harus bersesuaian dengan naskah.
  • Sutradara Kreator
    Berbeda dengan sutradara intepretator, sutradara creator ini lebih berani dalam hal melakukan pengembangan atau improvisasi untuk menciptakan bentuk visual dari naskah yang ada. Sehingga terkadang visual yang ditampilkan lebih cenderung kreatif dan sangat menarik.
  • Sutradara interpretator dan creator
    Sutradara dengan tipe ini lebih seimbang, pada bagian tertentu mungkin sutradara tidak akan melakukan improvisasi atau pengembangan terhadap apa yang sudah ada pada naskah, namun disisi lain pada bagian tertentu yang menurutnya kurang pas, seorang sutradara akan melakukan pengembangan visual, sehingga tampilan yang diciptakan bisa lebih sesuai.

Berdasarkan Cara Penyutradarannya

Berikut merupakan jenis sutradara berdasarkan dengan caranya saat melakukan penyutradaraan dalam sebuah film ataupun program televisi.

  • Diktator
    Sutradara dengan tipe ini lebih cenderung memegang semua kendali atas bagian produksinya, setiap hal kecil dan hal besar yang terjadi pada proses produksi haruslah mendapat persetujuan darinya.
  • Cara Laissez Faire
    Sutradara dengan tipe ini lebih cenderung fleksibel, dia membiarkan para pemainnya untuk mengembangkan setiap gerakan, improvisasinya dan lain sebagainya. Namun, tetap tidak diperbolehkan hingga bertentangan atau tidak bersesuaian dengan naskah dan ketentuan yang ada. Hal ini membuat pemain juga akan lebih nyaman dalam memerankan tokohnya.