Daftar isi
Indonesia merupakan negara dengan berbagai macam bentuk kebudayaan, kesenian, adat, bahasa, suku dan masih banyak lagi. Kebudayaan di Indonesia biasanya diberikan secara turun temurun dan keberadaannya masih ada hingga saat ini.
Seperti kain tenun, banyak jenis kain tenun tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kain tenun yang terkenal dari daerah Bali yaitu kain endek.
Kain endek memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri, begitu juga dengan kain kain lainnya yang berada di berbagai wilayah yang tersebar di negara Indonesia.
Nama endek memiliki arti yang unik dan berasal dari bahasa setempat yaitu “gendekan” atau “ngendek” yang berarti diam atau tetap, tidak berubah warnannya. Nama tersebut muncul pada saat melakukan proses pembuatan dari kain endek ini.
Pada saat kain endek diikat lalu dicelup, benang yang diikat warnanya tetap dan tidak berubah. Kain endek ini merupakan sebuah karya seni yang diwariskan secara turun temurun pada masyarakat Bali.
Berdasarkan catatan sejarah, kerajaan Gelgel yang berada di Klungkung menjadi salah satu bukti bahwa kain tenun endek merupakan warisan budaya dari kerajaan tersebut. Pada masa kerajaan Gelgel, kain tenun endek merupakan jenis kain khusus yang hanya digunakan oleh kaum bangsawan saja.
Kain tenun endek ini sudah ada sejak abad ke 18 Masehi dan sampai saat ini kain tersebut masih tetap ada dan terbukti bahwa kain endek tetap dilestarikan keberadaannya oleh masyarakat Bali.
Seiring dengan perkembangan waktu, kain endek ini tidak hanya digunakanan oleh para kaum bangsawan saja, namun juga bisa digunakan oleh masyarakat biasa untuk aktivitas sehari hari.
Daerah pembuatan kain endek ini tidak hanya terdapat di satu lokasi saja, melainkan ada lagi yaitu di daerah Karangasem. Daerah tersebut merupakan kawasan berkumpulnya para penenun dari kain tradisional Bali.
Cara pembuatan dari kain tenun endek bisa menggunakan alat tenun tradisional atau saat ini juga bisa menggunakan alat tenun modern. Kain tenun endek ini semakin berkembang setelah jaman kemerdekaan Republik Indonesia.
Kain tenun endek merupakan sebuah identitas dan artifak kulturak dari masyarakat Bali. Hingga pada saat ini, masih banyak masyarakat Bali yang melakukan kegiatan menenun kain ini dan digunakan untuk acara-acara ritual, adat, pergi ke pura dan lainnya.
Di jaman modern seperti sekarang ini, penggunaan kain tradisional sudah meluas begitu juga dengan kain endek khas Bali ini. Biasanya kain ini digunakan sebagai bahan untuk pembuatan seragam, baik pada instansi swasta atau juga pemerintahan. Selain itu, bisa juga digunakan sebagai bahan dasar dari berbagai produk kerajinan.
Sebagian besar masyarakat dari daerah Bali menggantungkan hidupnya atau mencari nafkah dengan melakukan kegiatan menenun kain tradisional. Kegiatan ini sudah dilakukan secara turun menurun dari jaman nenek moyang masyarakat Bali hingga saat ini.
Dari fungsi sosialnya, kain tenun endek ini digunakan sebagai penutup tubuh atau pakaian sehari hari masyarakat Bali. Kain endek juga bisa digunakan sebagai cindera mata yang diberikan kepada saudara atau teman.
Dari fungsi budayanya, kain endek banyak digunakan dalam beberapa acara penting, misalnya acara adat dan keagamaan.
Kain tenun endek ini memiliki beragam macam motif. Ada beberapa bahkan dianggap sakral dan hanya bisa digunakan oleh kalangan tertentu saja dan ada juga beberapa motif yang umum digunakan oleh masyarakat Bali, diantaranya:
Dalam kain endek, biasanya motif yang berupa bentuk tumbuhan memiliki tampilan yang agak rapat dan juga sangat rapat. Kain tenun motif tumbuhan ini hasil dari proses penggayaan bentuk asli tumbuhan yang kemudian di desain menjadi bentuk dekoratif sehingga bentuk dari tumbuhan terlihat indah dan menarik.
Kain endek dengan motif fauna merupakan penggambaran dari beberapa binatang, baik yang hidup di darat, udara dan juga laut. Karena keterbatasan dari teknik pembuatannya, maka bentuk dari motif fauna ini digunakan untuk pengisi di dalam kerangka bentuk dari ragam hias secara keseluruhan.
Kain endek dengan motif ini biasanya bentuk bentuknya berupa garis lurus, lengkung, garis putus dan lainnya. Dari beragam bidang geometri yang dikombinasikan menjadi suatu motif yang sangat indah dan cantik. Motif ini merupakan motif yang paling tua dibandingkan dengan motif lainnya.
Motif ini merupakan penggabungan dari semua motif yang sudah ada sebelumnya dan desainnya disesuaikan dengan keyakinan dari masyarakat Bali atau dari cerita pewayangan.
Motif figuratif ini berupa penggambaran dari bentuk manusia atau tokoh dari pewayangan ke dalam bentuk yang lebih sederhana lagi.
Cara membuat kain tradisional biasanya diawali dengan memintal benang. Benang dibentangkan ke alat perentang. Kemudian, helaian dari benang diikat menggunakan tali rafia dan disesuaikan dengan pola dan juga warna yang hendak digunakan.
Benang harus di warnai, dipilah lalu baru bisa ditenun. Saat ini membuat kain tenun bisa juga menggunakan peralatan modern. Jika menggunakan peralatan modern biasanya produksinya cukup besar, seperti pabrik.
Dengan begitu hasil yang diproduksi lebih banyak dan biaya produksi yang dibutuhkan lebih murah atau sedikit. Saat ini untuk membuat kain tenun endek menggunakan metode yang sangat efisien sehingga masyarakat bisa mendapatkan kain endek dengan sangat mudah.
Harganya juga setara dengan tampilan dari kain endek yang indah dan juga memiliki beragam motif. Biasanya kain endek digunakan sebagai oleh oleh atau buah tangan kepada para kerabat dan juga keluarga.