Daftar isi
Salah satu jenis tanah yang ada di permukaan Bumi adalah tanah grumusol. Tanah grumusol merupakan jenis tanah yang terjadi akibat pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik. Tanah ini pada umumnya memiliki sifat basa sehingga aktivitas organik tidak dapat terjadi di tanah ini.
Sebab itulah tanah ini hanya memiliki sedikit unsur hara dan unsur organik lainnya. Kandungan kapur yang tinggi menyebabkan tanah ini kering dan mudah pecah sehingga tidak cocok untuk dijadikan media tanam. Sama seperti tanah yang lainnya, tanah ini juga bisa dikenali melalui karakteristiknya sebagai berikut ini.
Karakteristik dari tanah grumusol yang pertama adalah tanah ini memiliki tekstur berlempung alias sedikit keras, mudah dibentuk namun mudah pecah juga. Lempung ini memiliki berbagai macam jenis dan ukurannya seperti lempung berliat yang memiliki ciri-ciri sedikit kasar, ketika ditekan tanah bisa digulung.
Lempung berliat ini kerap ditemukan pada tanah grumusol bagian dalam yaitu pada horizon A hingga horizon B. Sementara itu pada lapisan permukaannya sedikit berpasir sehingga tanah ini memiliki kemampuan menahan air yang baik.
Tanah grumusol pada umumnya terdiri dari beberapa lapisan dari atas hingga bawah. Pada lapisan paling atas berbentuk seperti granuler dengan ukuran yang sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan pasir.
Bentuk dari granular tanah grumusol mirip dengan bentuk bunga kubis. Sementara itu pada lapisan bawah memiliki tekstur menggumpal atau bisa dikatakan pejal. Seringkali para pengolah menggunakan linggis untuk melunakkan lapisan ini.
Tanah grumusol memiliki sifat yang liat sehingga tidak memiliki lapisan yang bermanfaat sebagai tempat pencucian unsur-unsur tanah. Hal tersebut dikarenakan tanah grumusol memiliki daya ikat Ca dan Mg yang sangat kuat sehingga ketika air masuk, air kesulitan untuk melarutkan dan menghanyutkan unsur tersebut.
Tanah grumusol memiliki tingkat koefisien pemuaian yang tergolong tinggi. Pada saat musim hujan volume tanah grumusol normal namun ketika musim kemarau datang volume tanah ini meningkat. Pada daerah yang terdapat tanah grumusol dapat dilihat ketika musim kemarau yaitu tanahnya akan mengembang dan merekah.
Warna dari tanah grumusol serupa dengan tanah endapan seperti tanah aluvial dan entisol yaitu kelabu hingga kehitaman. Hanya saja pada tanah grumusol memiliki permukaan yang berliat dan berpasir sedangkan tanah endapan lebih halus dan lembut. Selain itu warna grumusol bergantung pada kadar unsur yang dimiliki tanah tersebut.
Sifat lempung yang dimiliki oleh tanah ini membuatnya rendah akan kandungan organik yakni hanya sekitar 0,06% hingga 4,5%. Kandungan organik semakin ke bawah akan semakin rendah sebab kandungan kapur yang dimiliki tanah ini semakin tinggi serta semakin mendekati batuan induk.
Kita sudah membahas komposisi utama dari tanah grumusol adalah kapur sehingga tanah ini memiliki sifat basa. Namun apabila tanah ini bercampur dengan abu vulkanik maka kandungannya akan berubah menjadi netral karena abu vulkanik bersifat sedikit asam.
Tanah grumusol memiliki unsur smektit yang begitu dominan sehingga tanah ini memiliki Kapasitas Tukar Kation yang tergolong Tinggi. KTK dari tanah ini mencapai 36.13 hingga 77.38 cmol (+)kg-1. Sementara itu pada tanah grumusol dengan tekstur berliat bernilai 52 hingga 176.48 cmol (+)kg-1.