Daftar isi
Dalam ilmu seni, kita sering mendengar mengenai marawis. Lalu apa itu kesenian marawis? Berikut pembahasannya.
Marawis merupakan salah satu jenis musik perkusi yang dimainkanya dengan cara ditepuk.
Marawis memiliki unsur keagamaan yang kental dari berbagai lirik lagu yang dibawakan merupakan pujian dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
Kesenian marawis awalnya berasal dari kawasan Kuwait, mulanya alat ini hanya terdiri dari 2 jenis alat permainan yaitu hajir dan marawis dengan ukuran berbeda semacam sebuah rebana dengan berukuran cukup besar yang kedua sisinya dilapisi oleh kulit binatang.
Nama marawis diambil dari nama salah satu alat musik yang dipergunakan dalam kesenian ini.
Namun kesenian ini tidak populer di negara kuwait sehingga hanya sedikit orang yang memahami bahwa kesenian ini bermula/berasal dari negara tersebut.
Kesenian ini mulai dikenal di negara Yaman dan dimodifikasi agar menjadi lebih menarik sehingga kesenian ini menjadi populer di negara Yaman.
Di daerah Yaman kesenian ini sering dimainkan pada saat perayaan tertentu, seperti Perayaan perkawinan, khitanan dan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Kesenian ini menjadi lebih populer karena pernah dimainkan untuk menyambut tamu yang berasal dari luar Yaman sebagai kesenian penghormatan.
Beberapa tahun silam, seni marawis belum populer seperti saat ini. Di Betawi, seni marawis awalnya hanya dimainkan oleh orang-orang keturunan Arab.
Bahkan, ada semacam anggapan bahwa marawis hanya dimainkan oleh mereka yang masih keturunan Nabi SAW. Marawis dimainkan untuk acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan arak-arakan pengantin.
Alat-alat musik kesenian Marawis terdiri dari:
Kata Marawis berasal dari kata marwas sejenis gendang kecil yang dipukul untuk menghasilkan bunyi, biasanya terbuat dari kayu. Berukuran enam sampai tujuh inci. Kedua sisinya ditutup dengan kulit kambing atau kulit sapi.
Dumbuk merupakan sejenis gendang yang berbentuk sepeti dandang, memiliki diameter yang berbeda pada kedua sisinya, serta dua potong kayu bulat berdiameter 10 cm.
Merupakan sebuah gendang besar berdiameter 45 cm dengan tinggi 60-70 cm.
Lagu-lagu yang berirama gambus atau padang pasir dinyanyikan sambil diiringi jenis pukulan tertentu. Terdapat 3 jenis pukulan atau nada yaitu:
Musik ini dimainkan oleh minimal sembilan atau sepuluh orang. Setiap orang memainkan satu buah alat sambil bernyanyi.
Terkadang, beberapa orang dari kelompok bergerak sesuai dengan irama lagu untuk membangkitkan semangat.
Semua pemainnya pria dengan busana gamis, celana panjang serta berpeci. namun ada juga pemain wanita.
Uniknya pemain marawis bersifat turun temurun. Sebagian besar masih dalam hubungan darah. Sekarang hampir di setiap wilayah terdapat marawis.