Daftar isi
Benda tegar merupakan benda yang bentuknya tidak berubah saat diberi gaya dari luar.
Benda ini akan dianggap sebagai suatu titik materi yang ukurannya bisa diabaikan, jika benda dimasukkan dalam sistem partikel. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Kesetimbangan benda tegar adalah saat kondisi di mana momentum suatu benda bernilai nol, yang berarti, jika awalnya suatu benda diam, benda tersebut akan cenderung untuk diam.
Semua gaya yang bekerja pada benda tegar hanya dianggap bekerja pada titik materi yang menyebabkan terjadinya gerak translasi dengan matematis : (∑F = 0)
Ditinjau dari sistem partikel, syarat dari terjadinya keseimbangan yang berlaku pada benda hanya syarat keseimbangan translasi. Mengapa? Karena hal itu berbeda dengan syarat keseimbangan benda tegar.
Rumus dan persamaan matematis Kesetimbangan Benda Tegar ditulis sebagai berikut:
τ =r F sinθ
Keterangan:
τ = torsi
r = jarak radial dari sumbu ke titik tangkap gaya
θ = sudut lancip antara garis-garis r dan F
Momen gaya dapat didefinisikan sebagai gaya yang cenderung mengubah perbedaan arah sumbu.
t = Fd
Keterangan:
F = gaya yang bekerja pada objek (N). Gaya ini cenderung memutar benda
d = jarak (tegak lurus) dengan gaya ke sumbu (m)
τ = torsi atau momen gaya (Nm)
Dalam keseimbangan benda tegar, ada distribusi gaya yang diamati berdasarkan sumbu, sumbu x dan sumbu y.
Fx = F cos Fy = F sin
Dengan: θ adalah sudut yang dibentuk antara gaya F dan sumbu x.
Sebuah benda dikatakan mengalami kesetimbangan (seimbang) secara translasi jika benda tersebut diam atau bergerak beraturan.
Selain itu, benda dikatakan seimbang secara rotasi jika benda tersebut tidak berputar atau berputar dengan kecepatan sudut tetap.
Sebuah benda dikatakan setimbang jika memenuhi syarat-syarat. Syarat-syarat suatu benda dikatakan setimbang secara translasi yaitu resultan gaya yang bekerja pada benda itu bernilai nol.
Syarat kesetimbangan Benda Tegar:
Sementara itu, syarat kesetimbangan untuk gerak rotasi yaitu nilai nol pada resultan torsi yang bekerja pada benda.
∑τ = 0
∑τ kiri =∑τ kanan
Kesetimbangan Benda Tegar dibedakan atas 3 jenis, yaitu :
1. Kesetimbangan Stabil
Merupakan kesetimbangan yang terjadi pada benda yang apabila dipengaruhi gaya akan kembali ke posisi semula, begitu gaya dihilangkan.
Jika bola digerakkan atau diberi gaya kemudian dihilangkan, maka bola akan segera kembali ke posisi semula.
Kesetimbangan stabil ditandai dengan naiknya kedudukan titik berat benda jika dipengaruhi gaya.
2. Kesetimbangan Labil
Merupakan kesetimbangan yang terjadi pada benda yang apabila dipengaruhi gaya tidak kembali ke posisi semula.
Jika bola digerakkan atau diberi gaya kemudian dihilangkan, maka bola tidak akan kembali ke posisi semula.
Kesetimbangan labil ditandai dengan turunnya kedudukan titik berat benda jika dipengaruhi gaya.
3. Kesetimbangan Netral
Merupakan adalah kesetimbangan yang terjadi pada benda yang apabila dipengaruhi gaya akan mengalami perubahan posisi, tetapi tidak mengalami perubahan titik berat.
Jika bola diberi gaya kemudian dihilangkan, maka bola akan bergerak dan diam pada posisi yang berbeda.
Kesetimbangan netral ditandai dengan tidak adanya perubahan (naik atau turunnya) kedudukan titik berat benda.
Soal 1
Tentukan koordinat titik berat bangun di atas!
Jawaban:
Jika diuraikan gambar bangunnya, menjadi seperti berikut.
Berdasarkan rumus titik berat, diperoleh:
Jadi, koordinat titik berat bangun tersebut adalah (2,45; 3,47).
Soal 2
Batang homogen 100N dipakai sebagai tuas. Lihat gambar dibawah. Dimanakah harus dipasang penyangga agar beban 500N pada ujung yang satu dapat diimbangi dengan beban 200N pada ujung yang lain? Carilah beban pada penyangga.
Jawaban:
∑τ = 0
x 200 sin (900) + (x-L/2) 100 sin (900) – (L-x) 500 sin (900) = 0
200x + 100x – 50L – 500L + 500x = 0
x = 0.69L dari ujung kiri
Beban S yang menekan pada penyangga dapat dihitung dengan persamaan:
∑Fy = 0
S-200N – 100N – 500N = 0
S = 800N
Soal 3
Sebuah balok dengan massa 50 kg digantung pada dua utas tali yang bersambungan. Jika percepatan gravitasi 9,8 m/s2, tentukan besartegangan tali horizontalnya!
Jawaban:
∑F = 0
T sin 45° – w=0
T sin 45° = w
Tegangan tali horizontalnya 490 N