6 Klasifikasi Endapan Bijih Hasil Tambang

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Aktivitas penambangan adalah proses mengerkstrasi mineral yang bernilai atau bahan geologis lainnya dari lapisan struktur bumi. Hasil dari aktifitas penambangan ini lah yang kita kenal dengan hasil tambang.

Hasil tambang ini pun tidak hanya satu jenis saja, namun beragam. Seperti misalnya saja batu bara, berbagai macam logam, batu permata, kapur, kalium, nikel, kerikil, tanah liat, dan banyak lainnya lagi.

Dari banyaknya hasil tambang ini pun tidak semua bisa langsung digunakan. Namun ada beberapa hasil tambang yang membutuhkan proses lagi setelah di tambang.

Klasifikasi Endapan Bijih Hasil Tambang

Salah satu di antaranya adalah hasil tambang berupa endapan bijih tambang. Endapan bijih tambang ini harus melewati tahapan-tahapan tertentu sebelum bisa digunakan oleh manusia.

Endapan bijih tambang ini pun ada banyak, berikut beberapa klasifikasinya:

1. Berdasarkan Komoditi Endapan

Menurut komoditinya, endapan bijih tambang dibagi menjadi lima kelompok yaitu:

  • Logam mulia: platina (Pt), emas (Au), dan perak (Ag).
  • Logam non ferrous non-ferrous metals: timbal (Pb), seng (Zn), tembaga (Cu), timah (Sn), dan alumunium (Al). Untuk timbal, tembaga, timah dan seng lebih dikenal dengan sebutan logam dasar atau base metals.
  • Logam ferroalloy dan besi atau iron and ferroalloy metals: Mangan (Mn), Molibdenum (Mo), Krom (Cr), wolfram (W), besi (Fe), nikel (Ni), molibdenum (Mo), vanadium (V) dan kobal (Co).
  • Minor metals dan related non-metals: antimon (Sb), berilium (Be), kadmiun (Cd), arsen (As), bismut (Bi), magnesium (Mg), REE, air raksa (Hg), tantalium (Ta), selenium (Se), telurium (Te), Zirkonium (Zr), titanium (Ti) dan beda sebagainya.
  • Fissionable metals: torium (Th), uranium (U), dan radium (Ra).

Selain karena komoditi endapannya, endapan bijih juga diklasifikasikan berdasarkan geologi, yatitu secara cebakan mineral. Dalam klasifikasi cebakan mineral ini ada 3 proses pembentukan batuan yaitu magmatisme, meramorfisme, dan sedimentasi.

  • Tipe Endapan Bijih Magmatik

Tipe magmatik ini terbentuk karena proses fraksasi kristalisasi magma dari letusan gunung berapi. Tipe ini akan membentuk 3 macam endapan bijih yaitu tipe pegmatik, hidrothermal dan vulkanogenik.

Tipe endapan pegmatik terbentuk pada batuan beku yang memiliki ukuran kristal yang kasar. Tipe Pegmatik ini menghasilkan lithium, cesium, tantalum, berylium, feldspar, muscovite, dan banyak lainnya.

Tipe endapan hidrothermal terbentuk karena larutan air panas yang naik dari adanya proses magmatik atau meteoritik. Air panas ini akan melarutkan bagian logam dari batuan yang dilaluinya. Endapan hidrotermal ini menghasilkan pirit (FeS2), kuarsa (SiO2), dan kalkopirit (CuFeS2).

Tipe vulkanogenik, terjadi karena adanya kegiatan gunung api di bawah laut. Proses terjadinya bermula dari aktivitas vulkanik dengan tipe bersusun riolitik, kemudian aktivitas vulkanik ini menghasilkan breksi tufa asam. Dan seluruh proses tersebut terjadi di bawah laut.

  • Tipe Endapan Metamorfik dan Metamorfisme Kontak

Endapan dengan tipe metamorfik mempunyai hubungan dengan proses metamorfisme. Proses metamorfisme ini sendiri terjadi diakibatkan karena adanya tekanan dan temperatur yang mengalami peningkatan.

Sedangkan untuk endapan metamorfis kontak terbentuk karena perubahan material yang terjadi karena sebuah aliran magma tercampur dengan batuan padat di sekelilingnya.

Khusus untuk endapan metamorfis kontak ini mengandung sedikit mineral, namun bernilai ekonomi tinggi. Beberapa contoh dari endapan metamorfik yang bernilai tinggi ini seperti batu marmer, batolit, lakolit, batuan sill.

  • Endapan Bijih Sedimenter

Endapan bijih sedimenter adalah endapan yang terbentuk karena sebuah material yang terkonsentrasi mineral berhaga. Proses pembentukannya bermula dari perombakan batuan asal, kemudian mengalami pengendapan kembali lewat beberapa proses penting lain.

Dalam proses pembentukannya, endapan sedimenter ini juga di pengaruhi oleh transportasi angin, es atau gletser, dan umumnya oleh transportasi air. Maka dari itu endapan sedimenter ini biasa ditemukan di sungai atau tanah yang mengandung banyak aliran air.

Endapan sedimenter ada dalam banyak bentuk. Contoh dari endapan sedimenter ini seperti Intan, Emas, Platinum, serta beberapa batu mulia lain seperti garnet, ruby, sappire dan lain-lain.

  • Endapan Residual

Endapan Residual adalah sebuah bentuk endapan yang berasal dari hasil pelapukan dan pengendapan yang terjadi bersamaan. Dalam proses pembentukan endapan residual tidak ada transformasi air atau angin sehingga proses pelapukannya terjadi secara fisika dan kimia.

Batuan ini akan mengalami penghancuran karena adanya desakan atau pelapukan alami sehingga berubah menjadi butiran. Butiran itu menumpuk pada cekungan tempat batuan itu berasal dan kemudian mengalami proses sedimentasi.

  • Endapan Placer

Endapan placer merupakan jenis endapan alohton (allochthonous) yang bernilai ekonomis atau mahal bila dijual. Endapan alohton ini sendiri adalah endapan yang telah mengalami perpindahan dari lingkungan asalnya menuju ke lingkungan baru.

Dari lingkungan baru ini endapan alohton akan terendapkan bersama-sama dengan kelas-kelas endapan lain seperti terigen (klastik) dan piroklastik.

Endapan terigen (klastik) ini contohnya seperti lempung, pasir silisiklastik, dan konglomerat. Untuk endapan piroklastik sendiri ada beberapa bentuk, contohnya seperti tufa, tufa lapili, aglomerat, dan breksi vulkanik.

Perlu digaris bawahi bahwa tidak semua endapan alohton (allochthonous) merupakan endapan placer. Kecuali endapan tersebut bernilai ekonomis baru dapat disebut sebagai endapan placer.

Contoh endapan placer yang bernilai jual tinggi adalah emas (biasa disebut emas aluvial), placer platina, placer precious stones (batu mulia; intan, ruby, dan safir), dan placer timah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn