Sosiologi

Koordinasi: Pengertian – Tujuan dan Jenisnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam sebuah organisasi tentunya diperlukan komunikasi yang baik antar anggotanya. Hal tersebut diperlukan, karena kinerja tiap tiap divisi yang ada haruslah disesuaikan satu sama lain.

Sehingga nantinya tidak menimbulkan berbagai permasalahan, baik miss komunikasi ataupun ketidakseimbangan peran antar divisi. Untuk dapat mencapai tujuan dari organisasi atau kelompok semua anggota harus dapat menyamakan prinsip dan tujuannya.

Tentunya kalian tidak asing lagi bukan dengan istilah koordinasi ini?Apa saja sih jenis jenis dari koordinasi ini? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai koordinasi.

Pengertian Koordinasi

Secara umum, koordinasi merupakan suatu proses dimana tiap tiap individu berupaya untuk dapat menyamakan serta menyeimbangkan segala bentuk peranannya terhadap suatu organisasi yang dinaunginya.

Setiap peranan serta tugas yang ditanggung oleh tiap tiap individu ini akan diupayakan untuk diseimbangkan satu sama lain.

Koordinasi sendiri merupakan suatu hal yang harus dilakukan. Sebab dengan koordiansi yang baik, semua tugas serta peranan tiap tiap individu dalam suatu organisasi dapat berjalan secara lancar dan seimbang.

Tujuan Koordinasi

Adapun beberapa tujuan dari pelaksanaan koordinasi di suatu kelompok sangat penting untuk dilakukan. Salah satu ahli, bernama Siagian memaparkan pendapatnya mengenai tujuan dari dilaksanakannya koordinasi dalam suatu kelompok.

Berikut merupakan tujuan tujuan dari koordinasi.

  • Meminimalisir dan mencegah terjadinya konflik dan kontradiksi diantara tiap tiap individu dalam suatu kelompok.
  • Mencegah timbulnya persaingan yang tidak sehat.
  • Mempermudah berjalannya proses serta mekanisme kerja suatu organisasi.
  • Mempererat jalinan interaksi serta komunikasi yang ada antara tiap tiap anggota kelompok atau organisasi.
  • Mencegah kekosongan ruang dan juga waktu.
  • Meminimaliri dan mencegah terjadinya berbagai perbedaan pendapat, pendekatan serta pelaksanaan yang ada dalam suatu organisasi atau kelompok.

Prinsip Koordinasi

Berikut merupakan prinsip prinsip yang harus dipegang dalam pelaksanaan suatu koordinasi.

  • Kesepakatan yang ada antar individu yang bersangkutan.
  • Kesamaan arah serta tujuan yang pegang dalam menjalankan kelompok atau organisasinya.
  • Taat terhadap aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
  • Saling berkomunikasi mengenai berbagai informasi yang berkaitan dengan kegiatan baru, dan permasalahan yang sedang terjadi.
  • Saling mendukung, menghormati, dan membantu satu sama lain.
  • Meningkatkan kepercayaan antara anggota kelompok.
  • Bersikap profesional.
  • Harus dapat mengendalikan serta mengontrol berbagai aspek yang ada dalam kelompok.

Manfaat Koordinasi

Adapun beberapa manfaat yang ditimbulkan, apabila koordinasi yang terjadi antara anggota di tiap tiap kelompok dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan perencanaannya. Berikut merupakan manfaat manfaat koordinasi.

  • Mempermudah proses pencapaian tujuan yang ada dalam suatu organisasi.
  • Memfasilitasi berbagai proses serta tindakan yang berkaitan dengan pencapaian tujuan seefektif dan seefisien mungkin.
  • Menyelesaikan berbagai permasalahan dan konflik yang muncul dalam sebuah organisasi.
  • Lebih mempermudah para pemimpin organisasi untuk melakukan sinergi serta intergrasi yang berhubungan dengan mekanisme kerja serta pelaksanaan tugas tugas organisasi.
  • Semakin mempermudah jalinan komunikasi yang bertujuan untuk menyamakan pola pemikiran, visi dan juga misinya.
  • Mendukung pimpinan dan anggota lainnya dalam mengendalikan dan mengontrol berbagai perkembangan serta progress yang telah berjalan antara satu unit divisi dengan unit divisi lainnya.
  • Mempermudah pelaksanaan sinkronisasi terhadap berbagai kegiatan fungsional yang ada dalam suatu organisasi.

Syarat Koordinasi

Adapun syarat syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan sebuah koordinasi kelompok. Berikut merupakan syarat syarat dari adanya koordinasi.

  • Sense of cooperation, perasaan serta dorongan seorang individu untuk saling bekerja sama dalam hal mencapai tujuan organisasinya.
  • Rivalry, beberapa organisasi, institusi dan perusahaan seringkali mengadakan sebuah perlombaan atau kegiatan positif lainnya guna mempererat komunikasi para anggotnya, serta membangkitkan jiwa perlombaannya dalam mencapai sebuah kemajuan.
  • Tim spirit, tiap tiap anggota dalam suatu kelompok harus dapat menghargai dan menghormati peranannya masing masing dalam suatu kelompok.
  • Espirit de corps, dorongan dan keinginan untuk saling menghargai guna meningkatkan semangat tiap tiap individu dalam hal mencapai kemajuan.

Ruang Lingkup Koordinasi

Berikut merupakan ruang lingkup dari pelaksanaan koordinasi.

  • Koordinasi dalam individu.
  • Koordiasi antara individu yang ada dalam suatu kelompok
  • Koordinasi antara kelompok yang ada dalam suatu instansi atau perusahaan.
  • Koordinasi yang terjalin antara perusahaan dan berbagai permasalahan dan peristiwa yang baru saja terjadi.

Jenis-jenis Koordinasi

Adapun beberapa jenis jenis dari koordinasi yang telah diklasifikasikan menjadi dua hal, yakni koordinasi internal dan juga koordinasi ekternal. Berikut merupakan jenis jenis dari koordinasi.

Koordinasi Internal

Berikut merupakan jenis jenis dari koordinasi internal.

  • Koordinasi vertikal, pelaksanaan koordinasi yang melibatkan individu individu yang memiliki hubungan secara struktural ataupun hubungan secara hierarki dalam satu garis komando.
  • Koordinasi horizontal, pelaksanaan koordinasi yang terjadi secara fungsional, dan individu yang terlibat dalam pelaksanaan koordinasi ini memiliki tingkatan eselon yang sama.
  • Koordinasi Diagonal, sebuah koordinasi fungsial yang menghubungkan pihak pihak yang berkedudukan lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat eselon atau kedudukan pihak yang dikoordinasikan. Namun, tingkatan eselon yang ada terjadi di luar garis komando.

Koordinasi Eksternal

Berikut merupakan jenis jenis koordinasi eksternal.

  • Koordinasi vertikal, pelaksanaan koordinasi yang melibatkan peranan dari seorang kepada daerah yang melaksanakan kegiatan pembangunan dengan pemimpin yang berasal dari dinas dinas lainnya.
  • Koordinasi Horizontal, pelaksanaan koordinasi dimana seorang pemimpin selalu memiliki keterkaitan atau hubungan dengan dinas dinas lainnya, baik yang berkaitan dengan permasalahan pembangunan yang sedang digagas atau dijalankan.