Kimia

Korosi: Pengertian – Jenis dan Cara Mencegahnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pernahkah kalian melihat besi yang karatan atau warna pada logam memudar? Hal tersebut dapat disebut juga dengan korosi.

Pengertian Korosi

Korosi atau sering disebut dengan pengkaratan merupakan sebuah kerusakan atau degradasi logam akibat adanya reaksi redoks antara logam dengan zat-zat disekitarnya sehingga menghasilkan senyawa yang tidak diinginkan.

Selain itu, korosi juga dapat diartikan sebagai serangan yang dapat merusak logam karena bereaksi secara kimia dengan sekitarnya.

Faktor Penyebab Korosi

Korosi dapat disebabkan oleh beberapa faktor penyebab, yaitu:

1. Akibat Terbentuknya Sel Elektrokimia

Sel elektrokimia dapat terbentuk secara langsung apabila ada dua logam yang berbeda potensial bersinggungan di sebuah lingkungan yang berair atau lembab.

Dimana logam yang memiliki potensial lebih rendah akan melepaskan elektoron bisa beringgungan dengan logam yang memiliki potensial lebih tinggi.

Selain itu akan mengalami oksidasi oleh oksigen dari udara sehingga mengakibatkan korosi lebih cepat terjadi pada logam yang memiliki potensial lebih rendah.

2. Memiliki Permukaan Logam yang Tidak Rata

Memiliki permukaan logam yang tidak rata juga menjadi salah satu faktor penyebab dari korosi.

Dimana pada permukaan logam yang tidak rata dapat memudahkan terjadinya kutub muatan yang berperan sebagai anode dan katode.

Maka dari itu permukaan logam yang licin dan bersih sulit membentuk anode dan katode sehingga menyebabkan korosi sulit terjadi.

3. Adanya Elektrolit

Elektrolit yang berupa asam atau garam dapat menjadi media yang baik untuk terjadinya transfer muatan.

Hal tersebut diakibatkan karena elektron akan lebih mudah diikat oleh oksigen di udara.

Maka dari itu air hujan dan air laut dapay menjadi salah satu faktor penyebab korosi karena air hujan mengandung asam sedangkan air laut mengandung garam.

4. Adanya Air dan Kelembaban Udara

Adanya air dan kelembaban udara dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya korosi.

Hal tersebut dikarenakan udara yang lembab akan mengandung banyak uap air sehingga dapat mempercepat terjadinya korosi.

Proses Terjadinya Korosi

Korosi dapat terjadi karena permukaan logam bersingungan langsung dengan udara atau lingkungan sekitarnya yang terdapat oksigen serta berair sehingga akan terbentuk karatan.

Korosi pada logam juga melibatkan proses anodik dan katodik. Dimana proses anodik terjadi karena oksidasi logam menjadi ion dengan melepaskan elektron ke dalam permukaan logam.

Sedangkan proses katodik terjadi karena adanya reduksi ion hidrogen atau oksigen dari lingkungan disekitarnya.

Jenis-jenis Korosi

Korosi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Korosi Merata

Korosi merata merupakan korosi yang terjadi diseluruh permukaan logam secara bersamaan.

Biasaya korosi merata akan mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan dan kehilangan material konstruksi.

Korosi Galvanik

Korosi galvanik merupakan korosi yang terjadi apabila dua logam yang tidak sama dihubungkan maka salah satu dari logam tersebut akan mengalami korosi.

Biasanya logam yang akan korosi merupakan logam yang memiliki potensial yang lebih rendah dibandingkan dengan logam satunya.

Korosi Sumuran

Korosi sumuran merupakan korosi yang terjadi apabila ada permukaan yang terbuka karena pecahnya lapisan pasif.

Biasanya korosi sumuran akan diawali dengan adanya pembentukan lapisan pasif dipermukaannya dan eletrolit terjadi penurunan PH sehingga membuat lapisan pasif pecah dan terjadi korosi sumuran.

Maka dari itu korosi sumuran sangat berbahaya karena letaknya kecil tetapi dalam dapat membuat strukturnya patah mendadak.

Korosi Celah

Korosi celah merupakan korosi yang terjadi pada celah diantara dua komponen, dimana diawali dengan korosi yang merata pada bagian luar dan dalam celah.

Hal tersebut membuat terjadinya oksidasi logam dan reduksi oksigen sehingga oksigen dalam celah akan habis sedangkan oksigen diluar masih banyak.

Karena itulah celah yang korosi terbentuk dimana permukaan logam yang berhubungan dengan bagian luar menjadi katoda dan bagian yang di dalam celah menjadi anoda.

Korosi Retak Tegang

Korosi retak tegang merupakan korosi yang terbenfuk dimana materialnya mengalami keretakan akibat adanya pengaruh dari lingkungan.

Korosi retak tegang dapat terjadi pada paduan logam yang mengalami tegangan tarik statis di sebuah lingkungan tertentu.

Contohnya seperti baja tahan karat yang sangat rentan terhadap lingkungan dengan klorida panas.

Korosi Intergranular

Korosi intergranular merupakan korosi yang terbentuk pada paduan logam akibat adanua reaksi antara unsur logam dibatas butirnya.

Contohnya seperti baja tahan karat austenituk yang diberikan perlakuan panas maka akan mengalami korosi dan menurunkan kekuatan baja tersebut.

Korosi Selective Leaching

Korosi selective leaching merupakan korosi yang terjadi akibat adanya paduan logam karena pelarutan salah satu unsurnya lebih aktif seperti tembaga atau seng.

Biasanya korosi selective leaching akan diawali dengan terjadinya pelarutan total pada semua unsur.

Dimana unsur yang lebih tinggi potensialnya akan terdeposisi sedangkan yang lebih rendah akan larut ke elektrolit sehingga akan terjadi keropos pada logam tersebut.

Contoh Peristiwa Korosi

Berikut ini beberapa contoh peristiwa korosi, yaitu:

  • Karatan pada besi.
  • Warna mengkilap pada perak memudar.
  • Pada tembaga, muncul warna kehijauan.

Cara Mencegah Korosi

Ada beberapa cara untuk dapat mencegah korosi, yaitu:

  • Logam tidak boleh dibiarkan mengalami kontak langsung dengan udara luar atau lingkungan sekitarnya harus bebas oksigen.
  • Dapat melakukan pengecatan pada permukaan logam sehingga tidak akan bersinggungan langsung dengan udara luar atau mengandung oksigen.
  • Melapisi permukaan logam dengan elektrokimia atau secara elektroplating seperti badan mobil yang terbuat dari besi dan baja dilapisi dengan logam lain atau krom agar terlihat lebih mengkilap.
  • Mencegah terbentuknya sel elektrokimia dengan melakukan pengorbanan anoda atau perlindungan katoda karena selama logam pelapis (anoda) masih ada maka logam yang dilapisi (katoda) tidak akan mengalami korosi.
  • Membuat baja stainless dengan mencampurkan besi dengan logam lain seperti kron atau nikel.