Daftar isi
Gunung berapi menyimpan berbagai macam material di dalam perutnya yang akan keluar ketika meletus. Salah satu material dari gunung berapi adalah lahar. Lantas apa itu lahar dan bagaimana dampaknya untuk lingkungan? Simak pembahasannya berikut ini.
Apa itu Lahar?
Lahar adalah salah satu material yang tersimpan di dalam sebuah gunung berapi yang terbuat dari berbagai macam batuan dan mengalir dari puncak gunung ke bawah. Lahar tersebut akan mengalir sesuai dengan jalur yang ada di lereng bukit.
Material yang terkandung di dalam lahar biasanya adalah pasir, batu, kerikil dan juga air. Lahar sering disebut juga oleh masyarakat Indonesia dengan nama lumpur batu.
Kata lahar sendiri berasal dari bahasa Jawa yakni “wlahar”, Namun kata ini kini telah banyak digunakan bahkan oleh para ahli vulkanologi di seluruh dunia.
Proses pembentukan lahar yakni dimulai dari magma yang ada di perut Bumi kemudian keluar menjadi lava. Lava yang keluar tersebut akan bercampur dengan material lain seperti pasir, batu, kerikil dan juga air kemudian barulah berubah menjadi lahar.
Faktor Penyebab Aliran Lahar
Karena bercampur dengan air maka sifatnya mirip dengan air atau lebih tepatnya disebut dengan lumpur dan mengalir ke tempat yang lebih rendah. Lahar akan bergerak ke bawah ketika adala faktor-faktor penyebabnya seperti berikut ini:
- Lahar akan mengalir ketika gunung melakukan aktivitas vulkanismenya atau ketika gunung tersebut meletus.
- Gletser atau salju juga dapat mendorong keluar lahar terutama ketika mencair akibat dari adanya aliran lava atau awan vulkanik saat gunung meletus berlangsung.
- Hujan dengan intensitas yang tinggi akan membawa lahar keluar ke permukaan Bumi.
- Saat terjadi letusan gunung berapi akan menyebabkan danau yang ada di kawah gunung tersebut meluap dan mendorong keluar lahar yang ada di dalamnya.
- Aktivitas vulkanik gunung berapi bisa juga menyebabkan longsor yang turut serta membawa lahar keluar bersamanya.
- Lahar bisa juga keluar ke permukaan ketika terjadi gempa yang titik pusatnya berlokasi di dekat gunung berapi.
Jenis Lahar
Lahar dapat dibedakan berdasarkan 2 kriteria yakni dari ukurannya dan dari kondisi suhunya. Untuk lebih jelasnya simak penjelasannya berikut ini.
Lahar Berdasarkan Ukuran
Lahar jika dilihat dari ukurannya maka digolongkan ke dalam dua jenis yakni lahar kecil dan lahar besar. keduanya tentu memiliki perbedaan seperti berikut ini.
- Lahar Kecil
Sesuai dengan namanya laher kecil adalah lahar yang memiliki ukuran kecil. Ukuran yakni hanya beberapa centi meter saja serta hanya mengalirkan material vulkanik beberapa meter per detik.
- Lahar Besar
Lahar besar adalah jenis lahar yang memiliki ukuran besar dan lebar. Jangkauan dari lahar besar mampu mencapai ratusan meter dengan memuntahkan material vulkanik hingga kecepatan 22 meter per detik.
Lahar Berdasarkan Suhunya
Jenis lahar yang berdasarkan pada kondisi suhunya adalah lahar yang paling umum dikenal oleh masyarakat. Lahar berdasarkan suhunya dibedakan menjadi:
- Lahar Panas
Lahar panas adalah cairan lava yang bercampur dengan air panas yang mengendap di dekat gunung. Air endapan tersebut berasal dari air hujan yang turun dan di kepundan yang anti air sehingga air akan tertampung dan membentuk danau.
Air endapan tersebut akan berubah menjadi panas pada saat magma bergerak ketika gunung akan meletus.
Lahar panas memiliki warna yang mirip dengan besi yang dilelehkan serta material vulkanik yang dibawa tidak begitu banyak sehingga kerugiannya pun tidak begitu besar. Namun lahar panas tetap saja berbahaya karena memiliki suhu yang tinggi.
Contoh gunung di Indonesia yang pernah mengeluarkan lahar panas adalah Gunung Galunggung pada tahun 1822, Gunung Kelud tahun 1999, Gunung Batur pada tahun 2005.
- Lahar Dingin
Lahar dingin adalah cairan lava yang keluar dari perut Bumi kemudian bercampur dengan air atau lumpur yang dingin. Lahar ini membawa cukup banyak material seperti debu, lumpur, batuan besar, hingga bom vulkanik.
Lahar ini kerap terjadi bersamaan dengan air hujan sehingga turut menyebabkan banjir ketika sungai tidak mampu lagi menampung air. Jenis lahar ini memiliki suhu yang sama dengan kondisi lingkungannya namun bisa menyebabkan kerusakan yang besar karena material yang dibawanya. Lahar ini menjadi faktor pembentukan sedimentasi batuan breksi.
Contoh gunung di Indonesia yang pernah memuntahkan lahar dingin adalah Gunung Kelud pada tahun 1919 dan Gunung Merapi 2010.
Dampak dari Lahar
Baik lahar panas dan lahar dingin akan menyebabkan beberapa dampak bagi lingkungan sekitar. Dampak tersebut antara lain:
- Lahar Panas
Lahar panas akan menimbulkan dampak negatif karena suhunya yang tinggi dapat menyebabkan kebakaran hutan. Akibatnya akan mengganggu ekosistem hutan dan membahayakan satwa yang ada di dalamnya. Lahar ini juga bisa membakar apa saja yang ada di depannya.
- Lahar Dingin
Lahar dingin membawa berbagai macam material ketika keluar ke permukaan. Material ini akan mengendap di tanah yang dilaluinya sehingga menjadi bahan galian yang dapat mendukung sektor perekonomian warga sekitar.
Namun lahar ini juga menimbulkan kerugian yang cukup besar karena mampu menjangkau hingga sejauh 300 km. Oleh sebab itu dapat menjadi bencana bagi para penduduk seperti merusak rumah warga dan infrastruktur dan banjir bandang yag disertai dengan bebatuan besar.