Daftar isi
Loan to Deposit Ratio merupakan suatu rasio keuangan yang berfokus pada pernilaian atau pun juga opini terhadap tingkat likuiditas suatu instansi keuangan baik perbankan dan atau pun juga instansi keuangan bukan bank.
Loan to Deposit Ratio memberikan penggambaran yang jelas mengenai posisi dari kas yang digunakan pada pemberian pinjaman terhadap nasabah dan juga perbandingannya terhadap tingkat deposito yang disetor oleh para nasabah kepada instansi keuangan itu sendiri.
Loan to Deposit Ratio memberikan insight yang komprehensif mengenai posisi likuiditas tersebut sehingga nantinya dapat dilakukan proses follow-up untuk dapat menentukan kebijakan seperti apa yang cocok untuk dapat diterapkan oleh pihak manajerial atas terhadap strategi dan juga corporate action.
Hal ini untuk dapat memperoleh kestabilan arus kas dan juga menjaga tingkat pengembalian yang optimal.
Rumus dari Loan to Deposit Ratio terbagi menjadi dua buah komponen yang utama yang ada di dalamnya.
Dua buah komponen utama terkait dengan Loan to Deposit Ratio itu sendiri antara lain adalah besarnya jumlah dari pinjaman yang telah dan atau diperkirakan akan diberikan kepada para calon nasabah.
Calon nasabah tersebut antara lain peminjam (sudah pasti), dan juga besarnya dana deposito yang masuk ke dalam perbankan dan atau pun juga lembaga serta instansi keuangan bukan bank lainnya itu sendiri.
Penunjukkan dan juga perumusan dari formula Loan to Deposit Ratio adalah seperti tampilan di bawah ini:
(besarnya pinjaman atau loan yang dikeluarkan/besarnya deposito yang masuk) x 100%
Terdapat beberapa macam faktor yang dapat secara langsung dan atau pun juga tidak langsung mempengaruhi terhadap Loan to Deposit Ratio itu sendiri.
Di antara dari berbagai macam faktor tersebut antara lain adalah besarnya jumlah aliran kas yang tersedia digunakan untuk membiayai atas pinjaman dari para peminjam itu sendiri. Hal ini akan sangat mempengaruhi dari besaran score nilai Loan to Deposit Ratio.
Dikarenakan makin besar loan yang disalurkan maka nilai daie Loan to Deposit Ratio itu sendiri akan makin besar pula. Lain halnya dengan faktor terkait dengan suku bunga deposito yang ada.
Apabila suku bunga deposito makin tinggi maka akan menarik para nasabah untuk datang dan mendepositokan uangnya dikarenakan imbal hasil yang tinggi. Sehingga dengan meningkatnya suku bunga deposito itu sendiri maka akan dapat menurunkan tingkat dari Loan to Deposit Ratio itu sendiri.
Fungsi dari Loan to Deposit Ratio adalah untuk dapat menentukan tingkat dari likuiditas pada suatu instansi keuangan baik instansi tersebut dapat berupa perbankan dan atau pun juga instansi atau lembaga keuangan lainnya yang bukan merupakan jenis dari perbankan tersebut.
Loan to Deposito Ratio dapat menggambarkan secara jelas dan juga gamblang seberapa tingkat cash flow kaitannya dari unit yang menerima deposito dari nasabah dan atau pun juga unit yang mengeluarkan loan.
Atau bisa disebut juga dengan pinjaman baik pinjaman yang bersifat junior loan atau pun juga pinjaman yang bersifat senior loan itu sendiri kepada para peminjam.
Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan di atas, bahwa dalam menentukan poin dari persentase atas nilai Loan to Deposito Ratio tersebut maka tolak ukurnya adalah persentase sebesar 100% itu sendiri.
Apabila dalam perumusan dari hasil informasi dan juga data terkait dengan loan dan deposito instansi tersebut ternyata menghasilkan angka yang bernilai sebesar kurang dari satu atau kurang dari 100% maka pinjaman yang akan diberikan kepada calon peminjam, akan berasal dari sumber pribadi.
Sumber priabadi dari instansi tersebut guna meningkatkan kapasitas dari Loan to Deposit Ratio itu sendiri. Loan to Deposit Ratio juga memiliki fungsi untuk dapat secara cepat menilai tingkat likuiditas dari instansi keuangan tersebut.
Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan rumusan dan atau pun juga formula yang telah disebutkan di atas.
Sehingga apabila semisal Loan to Deposit Ratio menunjukkan angka yang lebih dari pada 100% atau lebih dari pada satu, maka tingkat likuiditas dari instansi keuangan tersebut cenderung rawan atau riskan terhadap kebutuhan pembayaran jangka pendek.
Berbanding terbalik pula dengan Loan to Deposit Ratio yang menunjukkan angka yang kurang dari pada 100% atau lebih rendah dari pada satu, maka tingkat likuiditas dari instansi keuangan tersebut cenderung sehat dan memiliki kesiapan yang baik untuk dapat melakukan proses pembayaran terhadap kewajiban jangka pendek.
Namun demikin perlu dicermati pula titik ekstrim pada kedua hasil dari Loan to Deposit Ratio itu sendiri.
Apabila secara penghitungan dari rumus formula yang telah disebutkan di atas tersebut menunjukkan hasil nilai yang lebih kecil dari pada nilai satu atau di bawah 100% maka dari pihak instansi keuangan tersebut akan berupaya untuk dapat mengoptimalkan nilai dari Loan to Deposit Ratio tersebut.
Hal ini dengan cara menurunkan suku bunga pinjaman yang ada untuk dapat menstimulasi jumlah loan yang ada sehingga terjadi peningkatan di dalamnya.