Majas penegasan merupakan jenis majas yang penggunaannya dengan mengulang suatu frasa atau kalimat. Penegasan dilakukan agar memperkuat makna suatu kalimat terhadap pesan yang ingin disampaikan penulis.
Penggunaan kata dalam pengulangan pada kalimat digunakan dengan kata-kata yang memiliki makna sama atu hampir sama.
Selama suku kata tersebut masih berkaitan maka pengulangan boleh dilakukan dalam majas penegasan.
Pada penulisan suatu karangan bebas terdapat macam dan contoh majas penegasan yang sering kita temui.
Berikut terdapat jenis majas dalam majas penegasan yang sering kita jumpai pada karangan bebas.
1. Majas Aliterasi
Majas aliterasi merupakan majas yang bertujuan untuk menegaskan sesuatu pada kalimat dengan mengulang kata konsonan pada awal kalimat. Contoh majas aliterasi misalnya:
Luapkanlah amarahmu. Lihatlah apa yang akan terjadi.
Pengulangan konsonan terjadi pada akhiran –ah dalam kalimat tersebut.
2. Majas Alonim
Majas alonim merupakan majas yang menegaskan dengan menggunakan unsur kata yang mirip terhadap sesuatu.
Contoh majas penegasan alonim yaitu:
Pak guru telah menjelaskan tentang materi bumi berputar pada porosnya, tetapi para siswa masih tidak mengerti bagaimana proses bumi berputar pada porosnya.
Pada kalimat tersebut, bumi berputar pada porosnya diulang untuk menegaskan arti kalimat.
3. Majas Antanaklasis
Majas antanaklasis merupakan majas yang menegaskan suatu hal dengan kata yang sama namun maknanya berbeda. Berikut ini contoh majas antanaklasis
Contoh:
Pagi tadi ayah sarapan dengan apel sebelum berangkat apel pagi.
Pengulangan kata apel di atas menegaskan apel sebagai buah, dan apel sebagai kata kerja.
4. Majas Antiklimaks
Majas antiklimaks menrupakan jenis majas penegasan yang mengungkapkan suatu hal secara berurutan dari yang paling kompleks ke yang paling sederhana. Berikut contoh majas antiklimkas
Contoh:
Seluruh masyarakat Indonesia melakukan upacara kemerdekaan termasuk masyarakat di pedesaan.
Kata masyarakat Indonesia secara berurutan diulang maknanya dengan kata masyarakat di pedesaan.
5. Majas Asindeton
Majas asindeton merupakan majas yang menegaskan sesuatu dengan mengulang kata-kata yang hampir bermakna sama tanpa kata penghubung.
Contoh:
Di saat keadaan senang, gembira, bahagia, menyenangkan itu kakak tetap tampak murung.
Kata-kata senang, gembira, bahagia, menyenangkan memiliki arti yang sama, yaitu bahagia.
6. Majas Elipsis
Majas elipsis merupakan penegasan dengan menghilangkan satu atau beberapa kalimat dalam unsur kalimat dengan pola yang lengkap. Jadi kalimat tersebut seharusnya ada, namun dihilangkan.
Contoh:
Kakak mengambil sepatu bersama ibu.
Kalimat tersebut menghilangkan unsur keterangan. Jadi hanya terdiri dari unsur subjek, predikat dan objek.
7. Majas Eksklamasio
Majas eksklamasio merupakan majas yang menggunakan penegasan dengan menggunakan ungkapan kata seru.
Contoh:
Mari semuanya, kita bersama-sama pergi ke pantai di daerah selatan saat liburan sekolah.
Kata Mari semuanya menunjukkan ungkapan dengan kata seru.
8. Majas Enumerasio
Majas enumerasio merupakan majas yang menggunakan penegasan dengan menjabarkan bagian demi bagian secara keseluruhan.
Contoh:
Kebakaran yang terjadi di gedung sekolah lama sangat mengerikan, seluruh gedung hancur, semua meja, kursi, dan lemari di sekolah terbakar habis tak bersisa, para siswa mengalami luka-luka yang sangat parah hingga dilarikan ke rumah sakit.
Pada kalimat tersebut menjelaskan secara lengkap bagian demi bagian mengenai kebakaran yang terjadi di sekolah.
9. Majas Interupsi
Majas interupsi merupakan majas yang menggunakan penegasan dengan menggunakan ungkapan berupa penyisihan keterangan tambahan pada unsur kalimat tertentu.
Contoh:
Rumah baru di seberang rumahku dibeli oleh seorang artis terkenal ibu kota yang sedang naik daun.
Kata-kata di seberang rumahku dan yang sedang naik daun merupakan keterangan tambahan yang sengaja ditambahkan untuk menegaskan makna kalimat rumah baru dan artis ibu kota.
10. Majas Klimaks
Majas klimaks merupakan majas penegasan yang mengungkapkan sesuatu secara berurutan dari hal hal yang paling sederhana ke tingkat yang lebih kompleks.
Contoh majas penegasan klimaks yaitu
Rumah sederhana di perumahan itu akan dihancurkan menyusul kemudian rumah besar dan gedung-gedung disekitarnya.
Kata rumah sederhana, rumah besar dan gedung-gedung secara berurutan menunjukkan tingkatan yang kecil ke tingkatan yang lebih besar.
11. Majas Inversi
Majas inversi merupakan majas penegasan dengan menggunakan unsur predikat pada awal kalimat.
Contoh:
Kubersihkan mobil ayah, sepeda adik, dan sepeda motor Ibu ketika hari libur sekolah.
Kata kubersihkan pada kalimat tersebut merupakan unsur predikat dan berada di awal kalimat.
12. Majas Kolokasi
Majas kolokasi merupakan majas penegasan dengan mengasosiasikan satu kata dengan kata lainnya yang saling berdampingan pada suatu kalimat.
Contoh:
Kepolosannya, membuat dia mudah ditipu oleh laki-laki buaya darat.
Kata kepolosannya dalam kalimat tersebut menegaskan makna mudah tertipu.
13. Majas Apofasis
Majas apofasis merupakan majas yang menegaskan tentang suatu hal tetapi seolah-olah menyangkal hal tersebut.
Contoh:
Sebenarnya saya masih ingin tinggal di rumah nenek, tetapi keadaan sekarang telah berubah dengan datangnya paman sekeluarga yang memutuskan untuk menetap di sana.
Kalimat tersebut menunjukkan masih ingin tinggal namun keadaan tidak memungkinkan lagi.
Demikian macam-macam majas penegasan beserta pengertian dan contohnya.