Ekonomi

Materialisme: Pengertian – Filsafat dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ada banyak paham atau ideologi yang berkembang dalam sejarah ilmu pengetahuan dunia, baik dalam ranah politik, ekonomi, sosial budaya, maupun sosiologi.

Perkembangan ideologi-ideologi tersebut pada umumnya berangkat dari keadaan atau kondisi sosial di tengah masyarakat yang ada kala itu.

Diantara ideologi atau paham yang cukup berpengaruh dalam sejarah dunia adalah paham materialisme. Apakah paham materialisme itu?. Berikut akan diuraikan lebih lengkap dalam tulisan dibawah ini.

Pengertian Materialisme

Pengertian Secara Umum

Secara terminologi, pengertian materialisme terbagi menjadi 3 macam, yaitu:

  • Menurut pengertian awam, materialisme adalah orang yang menghargai kekayaan atau harta melebihi hal lainnya.
  • Menurut ilmu pengetahuan, materialisme adalah ilmu yang bekerja atas dasar materi (yaitu ilmu-ilmu eksakta / ilmu alam)
  • Menurut filsafat, materialisme adalah semuanya dan masuk lebih dalam menganggap materi sebagai dasar dari kenyataan.

Secara umum, materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil dari interaksi material.

Paham materialisme tidak mengakui adanya entitas-entitas nonmaterial seperti Tuhan, malaikat, setan, roh, dan sebagainya. Paham ini menganggap bahwa realitas satu-satunya adalah materi dan segala sesuatu merupakan manifestasi dari aktivitas materi.

Pengertian Menurut KBBI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, materialisme didefinisikan sebagai pandangan hidup yang men-cari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra

Pengertian Menurut Para Ahli

Beberapa pengertian materialisme menurut para ahli adalah sebagai berikut:

  • Menurut Richins dan Dawson (1992), materialisme dalam psikologi didefinisikan sebagai suatu keyakinan yang berkenaan dengan seberapa penting perolehan dan pemilikan barang dalam hidup.
  • Belk (1985), mendefinisikan materialisme sebagai the importance a consumer attaches to worldly possessions (sebuah kelekatan konsumen pada kepemilikan barang duniawi yang penting).
  • Kasser (2002) menyatakan bahwa materialisme adalah pandangan yang berisi orientasi, sikap, keyakinan, dan nilai-nilai hidup yang menekankan atau mementingkan kepemilikan barangbarang material atau kekayaan material di atas nilai-nilai hidup lainnya, seperti yang berkenaan dengan hal-hal spiritual, intelektual, sosial, dan budaya

Filsafat Materialisme

Filsafat materialisme terbagi menjadi 4 macam, yaitu:

Materialisme Mekanis

Materialisme mekanis adalah aliran filsafat yang memiliki pandangan materialis dengan metode atau caranya adalah mekanis

Aliran ini menganggap bahwa matri itu akan senantiasa dalam keadaan bergerak secara mekanis dan berubah. Gerak mekanis disini berarti gerak yang tetap dan terus berulang tanpa ada perkembangan atau perubahan kualitatif.

Menurut filsafat materialisme mekanis, segala macam perubahan dan gejala alam itu terjadi dengan otomatis melalui pola gerakan mekanika yang bersifat pasti.

Materialisme Metafisik

Materialisme metafisik adalah aliran materialisme yang  menyatakan bahwa materi itu senantiasa dalam keadaan statis atau diam dan terpisah-pisah antara satu dengan lainnya. Adapun perubahan materi itu terjadi karena adanya faktor atau pengaruh luar.

Materialisme Dialektis

Materialisme dialektis adalah aliran filsafat materialisme yang bersandar pada benda (matter) dengan menggunakan metoda dialektis.

Aliran ini menganggap bahwa antar materi itu memiliki keterkaitan dan hubungan yang saling mempengaruhi dan bergantung antara satu dengan lainnya.

Meski nampak diam, materi itu pada kenyataannya selalu bergerak, berubah, dan berkembang.

Metoda dialektis artinya bahwa gerakan mateeri itu bersifat dialektis atau bergerak dan berubah menuju bentuk yang lebih maju, lebih tingga sebagaimana bentuk spiral.

Materialisme Historis

Filsafat materialisme historis sebetulnya adalah penerapan pandangan dari filsafat materialisme dialektis pada gejala-gejala sosial yang ada di masyarakat.

Dalam pandangan materialisme historis, manusia akan dapat dipahami ketika ia diletakkan dalam konteks sejarah sebab manusia pada hakikatnya adalan insan bersejarah yang mana setiap kejadian atau peristiwa sejarah akan selalu berkaitan dengan manusia.

Tokoh Materialisme

Beberapa tokoh yang mengusung pemahaman materialisme adalah:

1. Demokritos

demokritos merupakan seorang pencetus dan pelopor paham materialisme klasik yang dikenal dengan istilah atomisme

2. Karl Marx (1818-1883)

Karl Marx adalah seorang filsuf, sejarawan, sosiolog, dan juga ekonom asal Jerman yang terkenal dengan paham Marxismenya. Karl Marx merupakan tokoh yang juga menganut paham materialisme. Menurutnya, hal yang hanya dalam suatu masyarakat adalah masyarakat yang bekerja karena dengan bekerja maka dia ada (hidup).

Pandangan materislisme Karl Marx dikenal dengan historia materialisme dan dialektika materialisme.

3. Thomas Hobbes (1588-1679 M)

Thomas Hobbes berpandangan bahwa materialisme menolak adanya jiwa dan roh serta menganggap bahawa keduanya adalah merupakan pancaran dari materi saja.

4. Ludwig Feuerbach

menurut Ludwig Feuerbach segala sesuatu yang ada hanyalah materi yang pasti memiliki jumlah dan bisa diukur.

5. Van Der Welj (2000)

Van Der Welj mengemukakan  bahwa materialisme terdiri dari suatu aglomerasi atom-atom yang dikuasai aleh hukum-hukum fisika dan kimiawi.

Contoh Materialisme

Diantara contoh filsafat materialisme yang ada dalam kehidupan sehari-hari adalah:

  • Sistem perhitungan dasar satuan adalah dari 1 sampai 10, dikarenakan jumlah jari tangan manusia adalah sepuluh.
  • Ide pembuatan e-commerce muncul setelah adanya teknologi (material) yang memungkinkan hal tersebut bisa diwujudkan.