Daftar isi
Ilmu pengetahuan selalu berkembang seiring dengan perkembangan masa dan peradaban manusia.
Keberadaan ilmu pengetahuan dan perkembangan kehidupan manusia adalah dua hal yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan.
Ilmu pengetahuan muncul melalui proses panjang sebagai hasil dari pemikiran-pemikiran manusia terkait dengan kehidupan dan lingkungannya.
Dan ilmu pengetahuan itu pula yang menjadi dasar bagi pemikiran-pemikiran yang kemudian menghasilkan ilmu-ilmu pengetahuan baru.
Pengertian Ilmu Pengetahuan
Pengertian Secara Umum
Ilmu pengetahuan tersusun dari dua kata yakni ilmu dan pengetahuan. Disini ada perbedaan mendasar antara ilmu dan pengetahuan.
Ilmu adalah pengetahuan yang telah berlaku umum dan tersusun secara sistematis.
Sedangkan pengetahuan adalah hasil pemikiran manusia tentang sesuatu.
Maka secara umum, ilmu pengetahuan bisa diartikan sebagai pengetahuan atau hasil pemikiran manusia yang tersusun secara sistematis dan teruji.
Pengertian Menurut KBBI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan:
Ilmu adalah:
- Pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu
- Pengetahuan atau kepandaian (tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dan sebagainya)
Pengetahuan adalah:
- Segala sesuatu yang diketahui; kepandaian
- Segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran).
Ilmu pengetahuan adalah:
Gabungan berbagai pengetahuan yang disusun secara logis dan bersistem dengan memperhitungkan sebab dan akibat.
Pengertian Menurut Para Ahli
Ada beberapa definisi ilmu pengetahuan yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu:
- M. Hatta
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan atau studi yang teratur tentang pekerjaan hukum umum, sebab akibat dalam suatu kelompok masalah yang sifatnya sama baik dilihat dari kedudukannya maupun hubungannya. - Mappadjantji Amien
Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang berawal dari pengetahuan, bersumber dari wahyu, hati dan semesta yang memiliki paradigma, objek pengamatan, metode, dan media komunikasi membentuk sains baru dengan tujuan untuk memahami semesta untuk memanfaatkannya dan menemukan diri untuk menggali potensi fitrawi guna mengenal Allah. - Dadang Ahmad S
Ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus hingga dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri. - Helmy A. Kotto
Ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus sampai menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri. - Syahruddin Kasim
Ilmu pengetahuan adalah pancaran hasil metabolisme ragawi sebagai hidayah sang pencipta yang berasal dari proses interaksi fenomena fitrawimelalui dimensi hati, akal, nafsu yang rasional empirik dan hakiki dalam menjelaskan hasanah alam semesta demi untuk menyempurnakan tanggung jawab kekhalifaan.
Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan bisa dikelompokkan ke dalam beberapa masa atau zaman, yaitu:
Zaman Pra Yunani Kuno
Menurut Rizal Muntazir (1996), pada zaman pra Yunani kuno, perkembangan ilmu pengetahuan ditandai dengan kemampuan untuk:
- Bagaimana melakukan sesuatu dengan berdasar pada pengalaman sehari-hari.
- Pengetahuan berdasarkan pengalaman itu diterima begitu saja dan adakalanya dikaitkan dengan hal-hal magis atau supranatural.
- Mulai ditemukannya abjad dan sistem bilangan.
- Kemampuan menulis, berhitung, dan menyusun .
- Kemampuan memprediksikan suatu peristiwa dengan berdasar pada peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya.
Zaman Yunani Kuno
Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Yunani Kuno ditandai dengan:
- Ilmu filsafat yang berkembang sangat pesat, karena adanya kebebasan untuk mengungkapkan ide dan pemikiran manusia.
- Mulai ditinggalkannya kepercayaan kepada mitologi-mitologi.
- Muncul sikap an inquiring attitude atau sikap senang menyelidiki sesuatu secara kritis, yang menjadi dasar bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern nantinya.
- muncul pada pemikir kritis yang terkenal, antara lain Thales, Phytagoras, Sokrates, Plato, Aristoteles, dan lain-lain.
Zaman Abad Pertengahan
Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman abad pertengahan ditandai dengan:
- Munculnya para theolog atau ahli agama dalam ruang ilmu pengetahuan.
- Aktivitas ilmiah dan ilmu pengetahuan selalu dikaitkan dengan kegiatan keagamaan.
- Ilmu pengetahuan pada masa ini dianggap sebagai abdi agama atau Ancilla Theologia.
Zaman Renaissance
Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman Renaissance ditandai dengan:
- Bangkitnya kembali pemikiran-pemikiran yang terbebas dari dogma agama.
- Keinginan untuk meraih kemajuan tanpa campur tangan agama
- Merupakan masa peralihan dari budaya abad pertengahan menuju budaya modern
- Mulai dirintis penemuan-penemuan ilmu pengetahuan modern
- Tokoh-tokoh yang terkenal pada masa renaissance yaitu Roger Bacon, Copernicus, Johannes Keppler, Galileo Galilei.
Zaman modern (abad ke 17-19 M)
Perkembangan ilmu pengetahuan pada abad 17-19 Masehi ditandai dengan munculnya berbagai penemuan di bidang ilmiah, seperti:
- Ditemukannya sistem koordinat yang terdiri dari dua garis lurus X dan Y dalam bidang datar oleh Rene Descartes.
- Penemuan tentang electron oleh J.J Thompson
- Penemuan tentang teori makhluk hidup, yaitu struggle for life (perjuangan untuk hidup) oleh Charles Darwin
- Penemuan teori gravitasi oleh Issac Newton, dan lain-lain.
Zaman kontemporer (Abad 20 dan seterusnya)
Perkembangan ilmu pengetahuan era kontemporer ditandai dengan:
- Munculnya berbagai pemikiran atau teori tentang fisika, alam semesta, dan lain-lain.
- Ditemukannya teknologi-teknologi canggih.
- Adanya kemajuan yang pesat dalam teknologi informasi dan komunikasi.
- Kemajuan pesat dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan sehingga muncul banyak sekali spesialisasi-spesialisasi ilmu baru.
Fungsi Ilmu Pengetahuan
Secara umum, ilmu pengetahuan mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut:
- Menjelaskan sebuah fenomena atau kejadian yang terjadi. Ada empat bentuk penjelasan ilmu pengetahuan, yaitu : Deduktif, Probabilistik, Fungsional, dan Genetik
- Meramalkan atau memprediksi kejadian yang akan terjadi berdasarkan dengan ilmu yang telah diketahui sebelumnya.
- Mengendalikan keadaan atau peristiwa yang akan atau sedang terjadi.
R.B.S. Fudyartanta mengatakan ada empat macam fungsi ilmu pengetahuan, yaitu:
- Fungsi deskriptif, yaitu menjelaskan dan memaparkan suatu obyek atau masalah sehingga mudah dipelajari atau diteliti.
- Fungsi prediksi, yaitu memprediski kejadian yang mungkin terjadi sehingga bisa dilakukan persiapan atau upaya untuk menghadapinya
- Fungsi pengembangan, yaitu mengembangkan hasil temuan atau ilmu yang sudah ada untuk menghasilkan temuan atau ilmu baru
- Fungsi kontrol, yaitu upaya untuk mengendalikan peristiwa yang tidak dikehendaki.
Tujuan Ilmu Pengetahuan
Tujuan ilmu pengetahuan menurut para ahli adalah:
- Albert Enstein
Tujuan ilmu pengetahuan adalah memahami selengkap mungkin mengenai pertalian antara pengalaman inderawi dalam keseluruhannya, dengan menggunakan seminimal mungkin pengertian-pengertian dasar dan hubungan-hubungan yang ada. - Robert Ackermann
Tujuan ilmu pengetahuan adalah mengendalikan alam, dan kadang-kadang adalah untuk memahami alam. - Mario Bunge
Tujuan ilmu pengetahuan meningkatkan pengetahuan (tujuan intrinsik dan kognitif), meningkatkan kesejahteraan dan kekuasaan (tujuan ekstrinsik atau kemanfaatan). - Francis Bacon
Tujuan dari ilmu pengetahuan adalah sumbangan terhadap hidup manusia dengan ciptaan-ciptaan baru dan kekayaan. - Enrico Cantore
Tujuan ilmu pengetahuan adalah menentukan struktur yang terpahami dari realitas yang dapat diamati atau alam. - Jacob Branowski
Tujuan ilmu pengetahuan adalah menemukan apa yang benar mengenai dunia ini. Aktivitas ilmu diarahkan untuk mencari kebenaran, dan ini dinilai dengan ukuran apakah benar terhadap fakta-fakta.
Secara umum tujuan dari ilmu pengetahuan adalah untuk menemukan Pengetahuan (knowledge), Kebenaran (truth), Pemahaman (understanding, comprehension, insight), Penjelasan (explanation), Pengendalian (control), Penerapan (application, invention, production).
Manfaat Ilmu Pengetahuan
Manfaat dari ilmu pengetahuan adalah:
- Meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kekuasaannya kepada alam semesta
- Meningkatkan kualitas pemikiran manusia
- Temuan-temuan ilmu pengetahuan yang menghasilkan teknologi membuat kehidupan menjadi lebih mudah dan efisien.
- Membuka jalan dalam memecahkan permasalahan hidup
- Meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
Syarat Ilmu Pengetahuan
Ada beberapa persyaratan ilmiah bagi ilmu pengetahuan, yaitu:
- Adanya objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, yang dikaji secara objektif.
- Metodis, yaitu digunakannya metode-metode ilmiah sebagai upayauntuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran.
- Ilmu harus tersusun secara sistematis dan logis, sehingga mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.
- Kebenaran ilmu yang hendak dicapai bersifat universal atau umum.
Faktor yang mempengaruhi Ilmu Pengetahuan
Mubarak (2007) menyebutkan ada tujuh faktor yang mempengaruhi pengetahuan, yaitu:
1. Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi penerimaan seseorang terhadap informasi dan ilmu pengetahuan baru.
Semakin tinggi tingkat pendidikannya, kemungkinan ilmu pengetahuan yang didapat juga semakin luas.
2. Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan menjadikan seseorang memiliki pengalaman dan ilmu pengetahuan baru terkait dengan bidang pekerjaan yang digelutinya.
3. Umur
Umur seseorang berkaitan dengan daya serapnya terhadap ilmu. Selain itu, umur juga terkait dengan pengalaman seseorang berkenaan dengan ilmu yang didapat dalam kehidupannya.
4. Minat
Minat seseorang terhadap suatu hal akan mendorongnya untuk semakin tekun mencari ilmu yang berhubungan dengan minatnya tersebut.
5. Pengalaman
Semakin banyak dan beragam pengalaman seseorang, akan semakin banyak juga ilmu yang didapatnya dari pengalaman tersebut, dan begitu juga sebaliknya.
6. Kebudayaan lingkungan sekitar
Kebudayaan mempengaruhi penerimaan akan informasi dan temuan ilmu pengetahuan baru.
Kebudayaan yang sifatnya terbuka akan mudah menerima ilmu pengetahuan baru.
Sedangkan kebudayaan yang tertutup akan sulit menerima ilmu pengetahuan baru.
7. Informasi
Kemudahan untuk memperoleh informasi akan memudahkan seseorang dalam memperoleh pengetahuan yang baru.
Macam-macam Ilmu Pengetahuan
Menurut objek kajiannya, ilmu pengetahuan bisa digolongkan menjadi 3 yaitu:
- Ilmu alamiah (Natural sciences)
Yaitu ilmu yang mempelajari tentang alam semesta dan fenomena yang terjadi di dalamnya. Contonya : Ilmu fisika, kimia, biologi, dan lain-lain. - Ilmu sosial (social science)
Ialah ilmu yang mengkaji tentang hubungan antara manusia satu dengan manusia yang lainnya. Contohnya: Ilmu sosiologi, ekonomi, antroplogi, dan lain-lain. - Ilmu budaya (Humanities)
Ialah ilmu yang mengkaji tentang kebudayaan manusia. Contohnya : Ilmu bahasa, agama, kesenian, dan sebagainya.
Soejono Soemargono (1983) membagi ilmu pengetahuan menjadi:
- Pengetahuan non ilmiah
Yaitu pengetahuan yang didapat melalui cara-cara yang tidak ilmiah. - Pengetahuan ilmiah
Yaitu pengetahuan yang didapat melalui metode-metode ilmiah.
Plato membagi pengetahuan menurut karakteristik objeknya, sebagai berikut:
- Pengetahuan Eikasia (Khayalan)
Yaitu pengetahuan yang objeknya berupa bayangan atau gambaran. - Pengetahuan Pistis (Substansial)
Yaitu pengetahuan terhadap hal-hal yang tampak dan dapat diindra secara langsung. - Pengetahuan Dianoya (Matematika)
Yaitu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah matematik atau kuantitas . - Pengetahuan Noesis (Filsafat)
Yaitu pengetahuan yang objeknya adalah epistemologik dan metafisik.
Sementara itu, Buhanuddin salam mengelompokkan ilmu pengetahuan menjadi empat macam, yaitu:
- Pengetahuan biasa
Yakni pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari. - Pengetahuan ilmu
Yaitu ilmu yang diperoleh melalui observasi, eksperimen, klasifikasi. - Pengetahuan filsafat
Yaitu pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang kontemplatif dan spekulatif. - Pengetahuan agama
Yaitu pengetahuan yang diperoleh dari Tuhan lewat para utusan-Nya.
Cara Manusia memperoleh Ilmu Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003) ada beberapa cara yang bisa dilakukan manusia untuk memperoleh ilmu pengetahuan, yaitu sebagai berikut:
Cara kuno
- Cara coba salah (trial and error)
Yaitu dengan melakukan coba-coba dan mengulanginya apabila ada kesalahan atau kekeliruan. - Cara kekuasaan atau otoritas
Yaitu melalui pemberitahuan dari penguasa atau otoritas terkait tentang suatu hal. - Berdasarkan pengalaman pribadi
Yaitu dengan berdasarkan kejadian yang pernah dialami seseorang.
Cara modern
Cara ini dilakukan melalui penelitian ilmiah atau metodologi penelitian. Pelopor penggunaan cara modern untuk memperoleh ilmu pengetahuan dilakukan oleh Francis Bacon (1561-1626) yang kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Daven.