Indonesia merupakan negara yang rawan akan terjadinya suatu bencana, seperti banjir, tsunami, tanah longsor dan juga gempa bumi. Dalam menghadapi bencana yang secara tiba tiba berlangsung, kita harus memahami mengenai mitigasi bencana.
Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai mitigasi bencana. Upaya upaya apa saja yang harus dilakukan dalam mengurangi risiko dari suatu bencana yang datang secara tiba-tiba.
Pengertian Mitigasi Bencana
Berdasarkan Pasal 1 ayat 6 PP nomor 21 tahu 2008 mengenai Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Mitigasi bencana adalah rangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana. Upaya tersebut dilakukan baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran, serta peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Menurut Para Ahli
- Depdagri, 2003
Mitigasi (penjinakan) adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi dan memperkecil akibat-akibat yang ditimbulkan oleh bencana, yang meliputi kesiapsiagaan serta penyiapan kesiapan fisik, kewaspadaan dan kemampuan mobilisasi. - Carter, 1992
Mitigasi (penjinakan) upaya atau kegiatan yang ditunjukkan untuk mengurangi dampak dari bencana alam atau buatan manusia bagi bangsa atau masyarakat. - DKP, 2004
Mitigasi adalah tindakan-tindakan untuk mengurangi atau meminimalkan dampak dari suatu bencana terhadap masyarakat.
Secara Umum
Mitigasi bencana merupakan usaha yang dilakukan untuk mengurangi risiko dari bencana baik yang disebabkan karena ulah ari manusia atau juga karena alam, sehingga jumlah korban dan kerugian bisa diperkecil.
Tujuan Mitigasi Bencana
- Mengurangi risiko dari korban jiwa yang disebabkan karena bencana alam.
- Mengurangi risiko kerugian yang ditimbulkan akibat dari bencana alam.
- Mengurangi risiko kerusakan dari beberapa sumber daya alam.
- Membuat masyarakat menjadi merasa aman dan nyaman.
- Mitigasi bencana merupakan pedoman bagi pemerintah guna membuat rencana pembangunan di masa depan.
- Meningkatkan kesadaran bagi seluruh masyarakat.
Manfaat Mitigasi Bencana
- Manfaat adanya mitigasi bencana menjadikan landasan dari perencanaan pembangunan di masa depan.
- Mengurangi risiko bencana baik dalam bentuk korban jiwa maupun kerugian yang ditimbulkan.
- Dengan adanya mitigasi bencana bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam mengurangi dampak dari bencana.
Jenis Mitigasi Bencana
Jenis mitigasi bencana dibagi menjadi dua jenis, yaitu mitigasi struktural dan juga mitigasi non-struktural.
Mitigasi Struktural
Mitigasi struktural ini merupakan upaya mengurangi risiko dari bencana dengan melakukan pembangunan prasarana fisik. Prasarana fisik yang dibangun juga harus memenuhi stadar tertentu dan juga memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang di jaman modern ini.
Jenis mitigasi ini lebih menekankan pada tindakan untuk mengurangi kerentanan terhadap bencana yaitu dengan melakukan rekayasa bangunan yang tahan akan bencana. Tidak mengalami kerusakan dan juga membahayakan manusia jika terjadi bencana.
Contoh dari mitigasi struktural, misalnya:
- Pembangunan kanal yang digunakan untuk mencegah banjir.
- Penggunaan sistem peringatan dini yang digunakan untuk memperkirakan jika akan terjadi bencana, misalnya tsunami.
- Menggunakan alat pendeteksi aktivitas dari gunung yang berapi.
- Membuat bangunan dengan struktur yang tahan terhadap gempa, seperti di Jepang.
Mitigasi Non-Struktural
Mitigasi jenis non-struktral ini adalah upaya untuk mengurangi dampak dari bencana yang terjadi melalui beberapa peraturan. Mitigasi jenis ini lebih berhubungan dengan pembuatan peraturan atau kebijakan untuk mencegah terjadinya risiko dari suatu bencana yang terjadi.
Contoh dari mitigasi jenis non-struktural, misalnya:
- Mengatus kapasitas pembangunan dalam masyarakat.
- Peraturan untuk melarang membuang sampah sembarangan seperti sungai, selokan dan lainnya.
- Mengatur tata kota sesuai dengan kegunaannya.
Kegiatan yang dilakukan saat Mitigasi Bencana
- Mengenal bencana apa yang terjadi dan memantaunya.
- Setelah itu mengerti bencana apa yang terjadi, lalu membuat perencanaan untuk menanggulangi bencana yang terjadi.
- Memberi peringatan bencana kepada masyarakat sekitar.
- Mengidentifikasi sumber dari bencana tersebut.
- Memantau penggunaan teknologi dan pengelolaan sumber daya alamnya.
- Mengawasi tata ruang kota.
- Mengawasi pengelolaan lingkungan.
Tahapan dalam Mitigasi Bencana
- Upaya Mitigasi
Upaya mitigasi ini dilakukan untuk mengurangi atau memperkecil dampak dari bencana yang ditimbulkan atau terjadi. Atau bisa disebut juga mitigasi sebagai kegiatan sebelum bencana terjadi. - Kesiap siagaan
Siap siaga dibutuhkan saat merespon terjadinya suatu bencana yang menimpa kita. Perencanaan dibuat berdasarkan dari bencana yang sebelumnya sudah terjadi. Hal ini bertujuan agar korba dan kerusakan dapat diminimalisir atau dikurangi. - Tanggap
Pada saat terjadi suatu bencana harus diperlukan upaya tanggap untuk mengurangi bahaya yang diakibatkan dari bencana. Tanggap berlangsung saat pasva bencana. - Pemulihan
Pemulihan disini diartikan sebagai upaya dalam mengembalikan kondisi masyarakat seperti semula. Biasanya pada tahap pemulihan ini fokus kepada tempat tinggal sementara untuk para korban dan membangun prasarana yang telah rusak. Terakhir yaitu mengevaluasi setiap langkah juga dibutuhkan.
Contoh Mitigasi Bencana
Mitigasi Gempa Bumi
Sebelum gempa
- Membangun hunian atau bangunan yang tahan gempa.
- Mengenal lebih mendalam lokasi dari tempat tinggal.
- Tempatkan perabotan pada area yang proporsional.
- Siapkan peralatan khusus yaitu makanan instan, kotak P3K dan lainnya.
- Periksa penggunaan listrik dan gas
- Kenali jalur evaluasi
- Catat beberapa nomor penting
- Ikuti simulasi dari gempa bumi
Ketika Gempa
- Hindari sesuatu yang dapat roboh dan tetap tenang.
- Berlari ke tanah yang lapang atau luas.
- Perhatikan pada tempat kita berdiri ada retakan tanah atau tidak.
Pasca Gempa
- Gunakan tangga biasa dan keluar dari rumah, jika berada di dalam rumah.
- Hindari berdekatan dengan bangunan yang bisa roboh seketika.
- Periksa sekitar kita, lakukan pertolongan pertama apabila ada yang terluka.
Mitigasi Tanah Longsor
- Menggunakan sistem terasering
- Mendirikan bangunan dengan pondasi yang kuat.
- Hindari daerah yang rawan akan tanah longsor.
- Melakukan penghijauan dengan menanam tumbuhan yang berakar dalam.
- Melakukan relokasi.
Mitigasi Tsunami
- Gunakan sistem yang berfungsi untuk mendeteksi tsunami dan juga memberikan peringatan.
- Menggunakan sistem peringatan tsunami regional.
- Menggunakan sistem peringatan tsunami internasional.
Mitigasi Banjir
Sebelum banjir
- Tidak membangun rumah di bantaran kali atau sungai.
- Membuang sampah pada tempatnya, tidak boleh sembarangan.
- Melakukan penghijauan area sungai.
- Dilakukan pengerukan sungai secara teratur.
Saat Banjir
- Matikan aliran listrik.
- Mengungsi ke daerah yang aman dari banjir.
- Jangan berjalan di sekitar saluran air.
- Menghubungi nomor nomor penting pada saat terjadi bencana.
Pasca Banjir
- Waspada terhadap banjir susulan, yang seketika akan datang secara tiba tiba.
- Membersihka rumah dari air banjir yang bisa menyebabkan beberapa penyakit.
- Waspada terhadap penyebaran binatang berbisa.