Daftar isi
Manusia purba yang hidup di bumi memiliki banyak spesies berdasarkan evolusi yang terjadi pada pendahulunya sejak jutaan tahun yang lalu. Salah satu spesies manusia yang cukup dikenal karena memiliki banyak fosil dan peninggalan adalah neanderthalensis. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai neanderthalensis
Situs Bradshaw Foundation menyebutkan bahwa penamaan Homo neanderthalensis diajukan oleh William King, seorang geologis karena ditemukan dalam Gua Feldhofer di Lembah Neander, Jerman. Sedangkan kata -thal- sendiri dalam bahasa Jerman memiliki arti lembah.
Serupa dengan pengertian tersebut, situs Natural History Museum, menyatakan bahwa arti dari nama Homo neanderthalensis adalah manusia dari Lembah Neander. Mereka diketahui seperti manusia modern, tetapi memiliki spesies yang berbeda.
Berdasarkan situs Britannica, Neanderthal (Homo neanderthalensis, Homo sapiens neanderthalensis), atau dapat disebut juga dengan Neandertal adalah anggota dari kelompok manusia purba. Sedangkan menurut sumber lain, Homo neanderthalensis merupakan salah satu bagian dari manusia purba yang disebutkan beberapa ahli bahwa masih menjadi kerabat dengan Homo sapiens atau nenek moyang manusia modern.
Fosil neanderthalensis ditemukan di Jerman pada tahun 1856 yang menjadi spesimen manusia purba pertama yang dikenali dan diberi nama Neanderthal 1.
Selain itu, neanderthalensis juga menjadi fosil pertama dari spesies Hominid yang diberi nama. Para peneliti belum pernah menemukan spesimen seperti ini sebelumnya, dengan tengkorak yang berbentuk oval, dahi rendah, alis menonjol, serta tulang yang tebal dan kuat.
Kemudian, pada tahun 1864, neanderthalensis menjadi fosil pertama dari spesies Hominid yang diberi nama. Beberapa tahun setelah adanya fosil Neanderthal 1, sejumlah fosil, seperti dari Engis, Belgia pada 1829 dan dari Forbes Quarry Gibraltar pada 1848 diidentifikasi sebagai neanderthalensis. Fosil-fosil tersebut adalah fosil manusia pertama yang berhasil ditemukan.
Neanderthalensis mempunyai beberapa ciri yang membedakannya dengan spesies manusia purba lainnya, diantaranya adalah sebagai berikut:
Neanderthalensis diketahui berevolusi di daerah Eropa dan Asia ketika spesies manusia modern, Homo sapiens, berevolusi di daerah Afrika. Spesies tersebut secara luas menyebar dari Portugal dan Wales di Barat hingga Pegunungan Altai, Siberia di Timur.
Penyebaran mereka yang cukup luas juga diiringi dengan kemampuannya dalam beradaptasi. Neanderthalensis dapat hidup di lingkungan hutan yang beriklim hangat di Spanyol dan Italia sekitar 120 tahun yang lalu serta lingkungan stepa yang dingin, seperti Inggris dan Siberia pada 60.000 tahun lalu.
Mereka hidup di bumi setidaknya sejak 200.000 tahun lalu pada kala Pleistosen (terjadi pada 2.6 juta tahun sampai 11.700 tahun yang lalu). Akan tetapi, terdapat beberapa perbedaan pendapat juga mengenai waktu hidup Homo neanderthalensis, yakni pada 400.000 sampai 20.000 tahun lalu.
Walaupun Neanderthalensis dikenal sebagai “manusia gua” yang primitif, tetapi sebenarnya mereka adalah manusia yang sangat cerdas dan berprestasi, berbeda dengan manusia kera yang hidup sebelumnya. Mereka memiliki kemampuan dalam membuat alat-alat, seperti tombak dan kapak batu serta membuat api setidaknya sejak 200.000 tahun yang lalu.
Neanderthal mengembangkan teknologi batu inovatif yang dikenal sebagai teknik Levallois sekitar 300.000 tahun yang lalu. Teknik tersebut melibatkan pembuatan inti batu pra-bentuk yang dapat disempurnakan menjadi alat jadi di lain waktu sehingga mereka bebas melakukan perjalanan jauh dari sumber bahan mentah dan masih bisa membuat alat saat dibutuhkan.
Berdasarkan luka yang ditemukan pada mangsanya, seperti mamut, bison, dan rusa diketahui pula bahwa Neanderthalensis adalah pemburu yang mahir dan cerdas. Kerusakan tulang yang sembuh dan tidak sembuh yang ditemukan pada Neanderthalensis sendiri menunjukkan mereka berburu dari jarak dekat, sebuah strategi berisiko yang membutuhkan keterampilan, kekuatan, dan keberanian yang besar.
Dalam hal kebudayaan, Neanderthalensis juga menunjukkan praktik sosial yang sudah kompleks. Terdapat pemakaman dalam gua di dekat Dordogne, Prancis, yang berisi mayat dalam posisi janin dengan peralatan, makanan, tengkorak beruang di tepi kuburan, serta serbuk sari bunga sebagai bukti adanya tanaman obat juga tersebar di seluruh tubuh.
Neanderthalensis juga merupakan spesies yang memiliki kemampuan artistik. Mereka membuat perhiasan dari kuku elang, kemungkinan menggunakan pigmen warna untuk mendekorasi atau membuat dirinya dapat berkamuflase, serta lukisan dalam gua dalam bentuk geometris.
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian, sejarah penemuan, ciri-ciri, penyebaran, serta kehidupan dari neanderthalensis. Kesimpulannya, neanderthalensis merupakan manusia purba yang berasal dari Lembah Neander. Fosilnya ditemukan di Jerman pada 1856 dan menjadi spesimen manusia purba pertama yang dikenali
Beberapa ciri neanderthalensis, yaitu hidung besar, gigi depan besar, kapasitas otak 1.400-1.500 cc, tubuh berotot, tinggi sekitar 155-164 cm, dan berat 54-65 kg.
Populasi neanderthalensis tersebar luas di Eropa hingga Asia karena mereka mampu beradaptasi dengan iklim yang dingin maupun hangat. Kehidupan neanderthalensis terjadi sekitar 400.000-20.000 tahun yang lalu. Mereka memiliki kemampuan dan kecerdasan yang sudah sangat baik pada saat itu, seperti membuat alat dari batu, membuat api, membuat peralatan yang bisa dimodifikasi, beruru hewan besar dengan strategi tertentu, memiliki proses pemakaman, serta membuat karya seni.