Daftar isi
Olahraga lompat jauh dan olahraga lompat tinggi pasti merupakan olahraga yang sering kita dengar dan lakukan pada saat di sekolah. Namun ada juga olahraga dengan lompatan yang lainnya, yaitu lompat jangkit.
Pada umumnya olahraga lompat jangkit dan olahraga lompat jauh hampir sama. Perbedaan dari keduanya yaitu pada gerakan lompat jangkit yaitu ada gerakan jingkat, langkah dan melompat. Sedangkan gerakan pada olahraga lompat jauh tidak menggunakan gerakan jingkat.
Olahraga lompat jangkit atau biasa disebut dengan triple jump termasuk ke dalam cabang olahraga atletik. Olahraga lompat jangkit ini merupakan lompatan yang memerlukan tiga gerakan yaitu jingkat, langkah dan melompat.
Penentuan juara dari perlombaan lompat jangkit ini sama dengan lompat jauh yaitu mencari atlet dengan lompatan yang terjauh dan juga teknik yang digunakan harus dilakukan dengan baik dan benar.
Tujuan dari olahraga lompat jangkit menurut IAAF (Internasional Asspciation Athletic Federation) yaitu untuk menjangkau jarak dari lompatan horizontal sejauh mungkin dengan menggunakan tiga lompatan berturut-turut.
Olahraga lompat jangkit termasuk ke dalam cabang dari olahraga atletik dan sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Beberapa ahli mengatakan bahwa lompat jangkit ini merupakan olahraga yang terinspirasi dari salah satu olahraga pada era Yunani Kuno.
Pada saat itu ada olahraga yang mewajibkan para atletnya melompat lebih dari sekali. Olahraga lompat jangkit ini sudah dilombakan pada tahun 1829 di daerah Irlandia. Perlombaan itu bernama Tailteann Games.
Pada tahun 1896 barulah triple jump mulai dipertandingkan pada olimpiade dan hanya dimainkan para atlet putra saja. Olahraga lompat jangkit memiliki nomor putri pada tahun 1996.
Ada juga yang mengatakan bahwa olahraga lompat jangkit ini tercatat sebagai bagian dari olimpiade yang dilaksanakan di Athena. Juara pertama dari olahraga lmpat jangkit pada olimpiade Athena yaitu James Canolly dan merupakan triple jumper.
Beberapa orang atau ahli mengatakan bahwa tonggak dari awal olahraga lompat jangkit terjadi di masa olimpiade tersebut yang dilaksanakan di Athena. Pada tahun 1996 lompat jangkit khusus untuk wanita mulai diperkenalkan pada olimpiade Athena.
Pada teknik ini sangat penting dilakukan dengan baik dan benar sebab akan menentukan pada tahapan teknik selanjutnya. Teknik ini dilakukan guna mencapai kecepatan yang maksimum dan digunakan sebagai persiapan untuk menumpu.
Teknik lari awalan diawali dengan mengambil ancang-ancang 10 hingga 20 langkah. Sebelum mengambil ancang ancang, para atlet lompat jangkit melakukan persiapan dengan cara start yang berdiri.
Para atlet harus fokus, tetap tenang, mengatur nafas dengan baik karena pada olahraga lompat jangkit ini, kecepatan dalam berlari sangatlah menentukan untuk mencapai lompatan yang sejauh mungkin.
Apabila para atlet sudah siap, lakukan awalan dengan lari menggunakan kecepatan sedang terlebih dahulu. Setelah itu kecepatan lari semakin cepat agar nantinya bosa mendapatkan lompatan yang bagus ketika akan melakukan tolakan.
Pada teknik ini digunakan kaki yang terkuat untuk melakukan tolakan. Apabila menggunakan tolakan dengan kaki kanan maka pendaratan juga menggunakan kaki kanan. Teknik ini bertujuan untuk menghasilkan jarak lompatan yang jauh.
Tolakan kedua pada tahapan ini dilakukan menggunakan kaki yang sama pada saat tolakan pertama tadi yaitu kaki terkuat. Pada saat melayang maka kaki satunya segera untuk diayunkan dari belakang ke depan bagian atas.
Lakukan hal tersebut bersamaan dengan kaki satunya untuk ditolakkan ke bagian atas depan.
Setelah kaki melakukan pendaratan, usahakan kaki langsung melakukan tolakan ke bagian depan dan badan dibungkukkan agar condong ke arah depan.
Tujuan dari mengapa tubuh harus dibungkukkan yaitu agar tidak terlalu bergesekan dengan udara dan tubuh juga bisa mendarat tanpa ada risiko jatuh ke belakang.
Pada saat akan melakukan pendaratan kedua kaki diangkat. Badan dibungkukkan ke depan dan kedua tangan dari pelompat dari atas dibawa ke bagian depan. Mendarat menggunakan kedua kaki namun seperti mengeper yaitu dengan membengkokkan kedua lutut.
Yang terakhir badan dibawa ke arah depan agar tidak jatuh ke belakang dan kepala ditundukkan. Kemudian kedua tangan ke arah depan.
Gaya ini bisa membuat lompatan para pelompat jauh lebih jauh lagi. Menggunakan gaya ini memerlukan usaha yang sedikit lebih keras, dikarenakan setelah melakukan tolakan para pelompat perlu mengayunkan kedua kakinya seperti orang berjalan.
Cara melakukan gaya berjalan di udara yaitu pada saat posisi awal tolakan dada sedikit dibusungkan. Kedua tangan diayun ke arah belakang dan kemudian kaki diayunkan ke depan seperti sedang berjalan.
Gaya menggantung lebih banyak digunakan oleh para atlet lompat jangkit. Cara melakukan gerakan ini yaitu kedua kaki dirapatkan dan kemudian diayunkan dari arah belakang ke arah depan. Kedua tangan harus berada lurus ke depan, hal ini bertujuan agar membuat lompatan atlet semakin jauh.
Lapangan lompat jangkit terdiri dari tiga bagian yaitu lintasan lari, bak pasir dan papan tolakan.
Papan lintasan lari: panjang 40-45 meter dan lebar 1,22 meter
Bak pasir memiliki: panjang 7-9 meter dan lebar 2,75 meter
Bak pasir diisi dengan pasir halus
Papan tolakan: panjang 1,22 meter, lebar 0,20 meter dan tinggi 0,05 meter
Papan tolakan letaknya sejauh 11-13 meter dari depan bak pasir
Peluit digunakan untuk memberikan aba aba kepada para atlet pada saat pertandingan.
Roll meter digunakan untuk mengukur jarak lompatan dari para atlet yang sudah melakukan lompatan.
Bendera
Ada tiga bendera yang digunakan dalam olahraga lompat jangkit ini yaitu bendera dengan warna merah, kuning dan juga putih. Kegunaan dari bendera yaitu sebagai alat penanda.