Pelapukan Kimia: Pengertian, Faktor dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pembentukan tanah dimulai dari terjadinya proses pelapukan pada bahan induk keras atau batuan. Pelapukan sendiri dapat didefinisikan sebagai proses perubahan batuan menjadi tanah secara alami melalui berbagai jenis pelapukan.

Proses pelapukan mampu membuat batuan atau bahan induk yang keras akan melapuk menjadi bahan-bahan yang lebih lunak. Secara umum jenis pelapukan terdiri atas 3 macam yaitu pelapukan fisika, pelapukan kimia dan pelapukan biologi atau organik

Pengertian Pelapukan Kimia

Pelapukan Kimia adalah proses pelapukan pada batuan  yang diakibatkan perubahan struktur kimiawi yang ada dalam batuan melalui reaksi tertentu. Terdapat 4 proses pelapukan kimia tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

  1. Hidrasi, yakni proses batuan yang mengikat batuan diatas daerah permukaannya saja
  2. Hidrolisa, yakni proses pengurangi air atas unsur-unsurnya menjadi ion-ion yang memiliki sifat positif dan negatif
  3. Oksidasi, yakni proses pengkaratan besi
  4. Karbonasi, yakni pelapukan batuan yang terjadi karena karbondioksida

Faktor Pendukung Pelapukan Kimia

Pelapukan kimia yang terjadi di bumi tidak mungkin ada begitu saja tanpa adanya faktor pendukung. Faktor pendukung ini dapat berperang mempengaruhi proses pelapukan kimia tersebut. Berikut ini faktor pendukung yang berkaitan dengan proses pelapukan kimia adalah seperti dibawah ini :

1. Komposisi Batuan

Faktor pendukung yang berpengaruh pada pelapukan kimia adalah komposisi batuan. Setiap batuan memiliki berbagau jenis komposisi yang berbeda-beda. Batuan memiliki sifat fisik (struktur dan tekstur batuan)  dan sifat kimia ( komposisi kimia dan mineral batuan).

Terdapat mineral batuan yang mudah untuk bereaksi dengan oksigen, air dan juga gas asam arang akan lebih cepat mengalami pelapukan daripada mineral yang sulit bereaksi terhadap oksigen, air dan asam arang

2. Iklim

Faktor pendukung kedua yang mempengrauhi pelapukan kimia adalah iklim. Unsur-unsur iklim yang dapat memberikan pengaruh pada proses pelapukan antara lain seperti suhu udara, sinar matahari, curah hujan, angin dan sebagainya.

Di daerah dengan iklim lembab dan panas maka batuan akan cepat mengalami pelapukan dibandingkan dengan iklim dingin

3. Ukuran Batuan

Faktor pendukung yang berpengaruh terhadap pelapukan kimia adalah ukuran batuan. Telah diketahui bahwa jika ukuran batuan semakin kecil maka semakin intensif juga reaksi kimia pada batuan tersebut sehingga proses pelapukan yang terjadi akan berjalan lebih cepat.

4. Vegetasi

Faktor pendukung lain yang mampu mempengaruhi pelapukan kimia adalah vegetasi. Vegetasi atau tumbuh-tumbuhan merupakan hal yang sangat memberi pengaruh pada proses pelapukan. Hal ini dikarenakan akar-akar dari tumbuhan tersebut dapat menembus ke celah-celah batuan.

Selain akar-akar tersebut terdapat serasah dedaunan yang juga dapat membantu mempercepat proses pelapukan. Hal ini terjadi disebabkan karena serasah mengandung humus dan asam arang yang dapat merusak kekuatan di batuan.

Contoh Pelapukan Kimia

Jika sebelumnya anda telah mengetahui faktor-faktor pendukung pelapukan kimia. Selanjutnya mari kita ketahui contoh dari pelapukan kimia seperti di bawah ini :

1. Melapuknya batuan karena air hujan

Hidrolisis merupakan proses pelapukan kimia yang terjadi akibat adanya reaksi material batuan dengan air melalui pelepasan hidrogen.

Air bereaksi dengan batu dan merubah ukuran serta komposisi kimia mineral, dan mengurangi ketahanannya terhadap pelapukan seperti hidrolisis air hujan akan mengakibatkan naiknya tingkat keasaman di sekitar bebatuan yang memungkinkan terjadinya korosi pada batuan

2. Melapuknya batuan karena oksidasi

Oksidasi merupakan proses unsur kehilangan elektron yang mengakibatkan meningkatnya valensi positif bagi unsur tersebut seperti oksidasi besi memberikan hasil berupa perubahan warna coklat kekuningan sampai merah seperti oksidasi yang terjadi di batuan kaya mineral besi akan memungkinkan ikatan mineral di permukaan batuan menjadi lemah dan akhirnya mengalami pelapukan

3. Pelarutan batuan kapur dengan air

Batu kapur juga dikenal dengan istilah gamping. Sifat batu ini adalah lebih lunak daripada jenis batu lainnya sehingga apabila terkena air maka batu akan hancur dengan sendirinya.

Batu kapur akhirnya akan terlarut dengan air dan tidak menggumpal serta zat-zat yang terkandung di dalamnya akan bercampur dengan air membuat air menjadi berwarna putih

Bentuk Topografi Hasil Pelapukan Kimia

Pelapukan kimia yang terjadi di bumi dapat membentuk hasil bentukan topografi. Bentukan topografi hasil pelapukan kimia ini dibedakan menjadi seperti dibawah ini :

  • Core Stone, yaitu seperti tor namun tidak melihat dari dasar karena pelapuka terjadi di bawah permukan
  • Pit Hole, yaitu bekas mineral yang lapuk membentuk lubang-lubang kecil pada batuan
  • Talus, yaitu hasil pelapukan di daerah kaki lereng yang terjal umumnya berbentuk kerucut sehingga disebut dengan taluscone
  • Tor, yaitu batu-batuan bundar hasil dari pengelupasan yang masih melihat ikut batuan dasar
  • Hasil dari Differensial Weathering adalah seperti pinnacle atau pilar-pilar batuan keras
  • Exofoiation dome, yaitu kubah atay bukit yang permukaannya terkelupas
  • Spheriodally wethered bouder yakni batuan yang sedikit membulat disebabkan adanya pelapukan kimiawi dan fisik secara intensif pada sudut-sudut batuan

Selain itu juga terdapat hasil pelapukan kimia didaerah karst  yang dapat menghasilkan bentukan alam seperti berikut ini :

  • Stalagmit, yaitu batuan runcing yang terbentuk dari bawah ke atas secara vertical dan terletak di dalam gua
  • Stalaktit, yaitu batuan runcing yang ada dibagian langit-langit gua dan menghadap ke bawah
  • Dolina, yaitu lubang-lubang yang berbentuk corong dan terdapat di hampir semua bagian pegunungan kapur di Jawa
fbWhatsappTwitterLinkedIn