Daftar isi
Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam atau Rasulullah merupakan junjungan besar bagi umat Islam di seluruh dunia. Beliau lahir di kota Mekkah pada 12 Rabiul Awal tahun gajah atau tahun 570 dalam kalender Masehi dan wafat pada tanggal 8 Juni 632 M di kota Madinah.
Selama hidupnya demi menengakkan agama yang dibawa untuk semua makhluk di Bumi terkadang Rasulullah haru menempuh jalur peperangan. Peparangan dalam sejarah Islam dibagi menjadi dua kategori yakni perang ghazwah yang dipimpin secara langsung oleh nabi Muhammad. Kategori kedua adalah perang sariyyah dimana perang terebut dipimpin oleh sahabat Rasululullah yang di utus oleh beliau secara langsung. Berikut iini adalah peperangan yang termasuk ke dalam kategori perang ghazwah.
Perang Badar merupakan salah satu perang heroik dalam sejarah Islam yang berlangsung di kota Badar di sebelah barat daya kota Madinah. Perang ini menjadi pertempuran pertama bagi umat Islam sejak hijrahnya Rasulullah dari kota kelahirannya Mekkah ke kota Madinah.
Perang antara kaum Muslimin dan kaum Quraisy ini berlangsung 17 Ramadhan 2 Hijriah atau sekitar 17 Maret 624 Masehi. Secara garis besar faktor yang melatarbelakangi Perang Badar adalah karena kebencian kaum Quraisy yang menolak kenabian Rasulullah dan juga Islam. Rasa benci tersebut kemudian menimbulkan perlakuan-perlakuan keji terhadap Rasulullah dan pengikutnya.
Dalam pertempuran ini jumlah kaum Quraisy sangat unggul yakni sebanyak 1000 pasukan sedangkan kaum muslimin hanya 313 orang. Namun kemenangan justru didapatkan oleh kaum muslimin yang dipimpin langsung oleh Rasulullah dan hanya memakan waktu dua jam saja.
Perang Uhud adalah kelanjutan dari Perang Badar dengan kata lain pertempuran ini dilatarbelakangi kekalahan kaum Quraisy dalam pertempuran sebelumnya. Perang ini terjadi pada 23 Maret 625 M di dekat bukit Uhud yang ada di Madinah tepatnya 4 mil dari Masjid Nabawi. Pihak muslimin dipimpin langsung oleh Rasulullah sementara itu kaum Quraisy dipimpin oleh Abu Sufyan.
Sama seperti Perang Badar jumlah kaum muslimin kalah jauh dibandingkan dengan kaum Quraisy yakni 1000 pasukan melawan 3000 pasukan. Sayangnya pertempuran kali ini dimenangkan oleh kaum kafir Quraisy. Kekalahan kaum muslimin disebabkan banyaknya pasukan yang tidak patuh pada Rasulullah hingga menyebabkan 70 pasukan gugur termasuk paman nabi yakni Hamzah bin Abdul Muthalib. Bahkan Rasulullah pun mengalami cedera pada parang yang terjadi selama 7 hari ini.
Perang Khandaq adalah pertempuran yang dipimpin oleh Rasulullah pada 31 Maret 627 melawan pasukan sekutu Abu Sufyan. Perang yang berlangsung selama 27 hari ini di perbatasan kota Madinah. Perang ini dikenal sebagai Khandaq karena strategi kaum muslimin yang memamnagun “khandaq” atau “parit” di kota Madinah bagian utara agar serangan sekutu dapat dihalau.
Sebab terjadinya perang ini adalah karena umat Islam yang semakin berkembang sehingga kaum Yahudi merasa terancam. Selain itu sektor perdagangan juga mulai dikuasai oleh kaum muslimin sehingga kaum Yahudi ingin mengambil alih kembali.
Dalam perang ini melibatkan jumlah pasukan yang lebih besar dari perang-peran sebelumnya yakni 3000 pasukan sedangkan kaum Yahudi berjumlah 10.000 pasukan yang terdiri dari gabungan pasukan Qais Ailan, Bani Fazara, Asyja’, Bani Sulaim, Bani Sa’ad dan Ka’ab bin Asad.
Perang yang juga diikuti oleh menantu Nabi yakni Ali bin Abi Thalib ini berlangsung sengit dan kerap terjadi perubahan serangan mendadak dari kaum Yahudi. Namun kepiawaian Rasulullah dalam memimpin militer membuahkan kemenangan bagi kaum muslimin.
Sesuai dengan nama nya Perang Khaibar adalah pertempuran yang terjadi di kota Khaiba, Saudi Arabia. Perang yang terjadi pada pada tahun 7 Hijriah atau tahun 629 Masehi ini masih melibatkan antara kaum muslimin dengan kaum Yahudi. Pertempuran ini tak kalah sengitnya dengan perang lainnya karena terjadi di oasis subur yang dimanfaatkan sebagai lokasi perlindungan kaum Yahudi sehingga pasukannya sangat kuat.
Perang yang berlangsung selama 2 minggu ini pada bulan Muharram ini diakibatkan oleh kaum Yahudi Khaibar yang melanggar perjanjian Hudaibiah. Umat muslim akhirnya mengepung benteng kaum Yahudi di Khaibar dengan membawa 2000 pasukan yang harus berhadapan dengan 10.000 pasukan musuh.
Meski begitu Rasulullah bersama dengan pasukannya berhasil memenangkan pertempuran ini. Orang-orang Yahudi pun diperintahkan untuk meninggalkan Khaibar dan menyerahkan harta benda mereka.
Pada tahun 8 Hijriah atau 629 Masehi di dekat Darak, Yordania terjadi sebuah peperangan yang melibatkan antara kaum muslimin melawan kekaisaran Bizantium Romawi Kuno yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Mu’tah. Perang ini meletus karena terbunuhnya utusan Rasulullah yakni al-Harits bin Umair untuk kaisar Bizantium yang bernama Hanits bin Abi Syamr Al-Ghassani.
Sayangnya sang kaisar tidak menerima kabar dari Rasulullah dan memerintahkan Syurahbil bin Amr al-Ghassani untuk membunuh Harits. Masih ditahun yang sama utusan lainnya dari Rasulullah juga dibunuh.
Dalam pertempuran ini 3000 personel kaum muslimin harus berhadapan dengan 100 ribu kaum Nasrani. Nabi Muhammad didampingi oleh 3 panglima besarnya yaitu Khalid ibn al-Walid, Abdullah ibn Rawaha, dan Zayd ibn Harithah. Sayangnya Zayd gugur dalam perang ini sehingga tugas komando perang beralih ke Khalid ibn al-Walid. Kepiawaian Khalid ibn al-Walid berhasil mendatangkan kemenangan bagi kaum muslimin bahkan berhasil mengislamkan kabilah Nejd, Sulaim, Asyja’, Gatafan, Abs, Zubyan dan Fazara.
Perang Hunain merupakan pertempuran antara kaum muslimin melawan Bani Hawazin, Bani Tsaqif, Bani Nasr dan Bani Jusyam pada tahun 8 Hijriah atau 630 Masehi di dekat Hunain. Perang ini terjadi setelah penaklukan kota Mekkah oleh kaum muslimin yang berlangsung dengan tenang dan tertib yang pada saat itu masih dikuasai oleh kaum kafir Quraisy.
Kaum kafir Quraisy pun membalas kaum muslimin dengan cara mengepungnya. Sebanyak 12 ribu pasukan muslimin sempat berhasil dikacaukan oleh 40 ribu pasukan kaum kafir Quraisy yang menyerang dari segala penjuru. Namun Rasulullah dan pasukannya berhasil bangkit dan memenangkan pertempuran. Atas kemenangan ini kaum muslimin mendapatkan harta rampasan peran yang sangat berlimpah.
Setelah mengalami kemenangan di Perang Hunain pasukan Nabi Muhammad melanjutkan pengejaran terhadap pasukan kafir Quraisy yang melarikan dan berhenti di Thaif. Rasulullah melakukan pengejaran dengan tenang yakni berjalan sembari menyebarkan agama Islam namun ternyata mendapat pertentangan yang keras dari masyarakat Thaif.
Pengepungan yang memakan waktu puluhan hari ini diawali dengan keberangkatan 1000 pasukan muslimin yang dipimpin oleh Khalid bin Walid dan bersembunyi di balik benteng Malik bin Auf. Namun ternyata benteng Thaif sangat kuat sehingga banyak pasukan nabi yang terluka. Dengan kesabaran Rasulullah dan siasatnya membakar ladang utama penduduk Thaif akhirnya kaum muslimin memenangkan perang ini. Pada akhirnya penduduk Thaif memilih untuk mengakui Rasul dan masuk Islam.
Tabuk adalah nama dari lokasi yang berada di tengah antara lembah al-Qura dan Syam atau saat ini berada barat laut Arab. Pada tahun 9 Hijriah 630 Masehi lokasi ini merupakan tempat pertempuran antara kaum muslimin berhadapan dengan melawan pasukan Romawi selama 20 hari. Perang yang merupakan kepanjangan dari Perang Mu’tah ini terdiri dari 30 ribu pasukan muslimin dan 200 ribu personel Romawi.
Perang ini dilatarbelakangi oleh semakin berkembangnya kaum muslimin di Arab sehingga kaisar Romawi was-was dan memilih untuk menaklukan mereka terlebih dahulu. Pasukan muslimin datang ke Tabuk dengan perlengkapan yang seadanya bahkan sangat minim persediaan makanan. Namun ternyata pasukan Romawi telah menarik diri.
Kaum muslimin yang sudah terlanjur sampai di Tabuk kemudian bermalam dan Rasulullah mendapat banyak kabilah yang justru memihak kepada Islam. Tidak ada korban jiwa yang jatuh dari pertempuran ini karena diakhiri dengan perjanjian perdamaian dari kedua belah pihak.