Tiap individu diberikan kemampuan masing masing untuk bisa berkembang sesuai dengan porsi dan kemampuan yang dimilikinya. Semua potensi dan kemampuan yang dimiliki bisa lebih berkembang apabila diiringi dengan kemampuan berpikir kritis yang baik.
Kemampuan berpikir kritis ini nyatanya sangat diperlukan dalam kehidupan sehari hari. Baik dipergunakan untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk mengembangkan berbagai keterampilan yang dimiliki. Konsep berpikir kritis ini muncul dari adanya kepekaan diri terhadap apapun yang terjadi di lingkungan sekitar.
Lebih cenderung, individu yang memiliki kemampuan berpikir ini lebih sensitif dengan segala sesuatunya. Ia akan lebih mudah mengolah data serta informasi yang didapatkannya. Dan kemudian akan dianalisis dan lebih dikembangkan lagi untuk mendapatkan informasi dan data lebih lanjut.
Data dan informasi yang sifatnya lebih terstruktur dan terklasifikasikan. Namun, seringkali sebagian besar orang masih salah dalam mengartikan apa itu konsep berpikir kritis dan apa itu analisis kritis.
Karena memang pada dasarnya keduanya masih berhubungan dengan konsep berpikir yang rasional dan mendetail. Adapun beberapa perbedaan mengenai konsep berpikir kritis dan analitis kritis.
No. | Berpikir Kritis | Analitis Kritis |
1. | Konsep berpikir kritis merupakan konsep berpikir yang menggunakan tahap analitis dengan menghubungkan satu bagian informasi dengan bagian lainnya untuk ditemukan suatu solusi atau penyelesaian yang tepat. | Konsep berpikir analitis kritis merupakan konsep berpikir yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan konsep berpikir kritis. Karena dalam konsep analitis membutuhkan berbagai informasi dan data yang lebih mendetail. Hal itu digunakan untuk mempermudah sang peneliti dalam mengklasifikasikan dan menguraikan berbagai permasalahan yang didapatkannya. Sehingga bisa dipastikan dengan konsep analitis ini output yang dihasilkan lebih detail dan jelas. |
2. | Walaupun konsep berpikir ini terfokus pada pembahasan informasi yang mendetail dan jelas pula. Namun, sifat informasi yang dihasilkan nantinya masih sangatlah umum. Atau dalam kata lain, bisa dikatakan output yang dihasilkan dari konsep berpikir kritis masih sangat umum dan masih perlu pembahasan yang lebih mendetail lagi. Hal itupun sebenarnya sudah sesuai dengan tujuan dari konsep berpikir kritis yang diperuntukkan guna menyelesaikan suatu masalah. | Bisa dikatakan, pola analitis kritis merupakan proses atau tahapan lebih lanjut dari konsep berpikir kritis. Hal itu dikarenakan, semua informasi atau data yang akan dilakukan analisis ini merupakan sumber data yang berasal dari konsep berpikir kritis. Dalam berpikir kritis akan dicari berbagai data dan informasi yang bersesuaian dengan topic yang diperlukan. Lalu, ketika semua informasi atau data telah didapatkan, bisa dianalisis dan diuraikan lagi secara mendetail untuk menghasilkan output yang lebih akurat. |
3. | Difokuskan untuk memecahkan suatu permasalahan yang cenderung masih membutuhkan analisis secara umum saja. | Analitis kritis ini juga ditekankan untuk memecahkan suatu permasalahan dan menemukan solusi yang tepat. Namun, permasalahan yang dihadapi lebih kompleks sehingga membutuhkan proses pengklasifikasikan dan penguraian secara lebih detail. |
4. | Konsep berpikir kritis berhubungan dengan proses menyusun dan menghubungkan satu informasi atau data dengan informasi lainnya dan ditemukan kesimpulan. | Analitis kritis berhubungan dengan proses menguraikan dan mengklasifikasikan suatu informasi lebih detail lagi. Sehingga tidak akan ada hal lainnya yang perlu dipertanyakan. |
5. | Konsep berpikir kritis hanya membutuhkan kemampuan berpikir rasional dan kritis itu saja. | Sedangkan dalam analitis kritis kemampuan yang diperlukan merupakan kombinasi dari kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif untuk bisa menghubungkan dengan berbagai kemungkinan yang ada. Dalam kata lain, tidak hanya terpaku dengan informasi yang telah didapatkan seperti konsep berpikir kritis. |