Peribahasa Perumpamaan merupakan suatu kalimat untuk mengungkapkan perbuatan atau tingkah laku seseorang yang berisikan nasehat, ajaran petunjuk maupun peringatan untuk orang lain.
Kali ini penulis ingin berbagi peribahasa perumpaan yang disajikan dalam bahasa pakpak. Berikut contoh-contoh peribahasa perumpamaan dalam bahasa Pakpak beserta artinya yang disajikan dalam bentuk tabel.
No. | Peribahasa Perumpaan dalam Bahasa Pakpak | Terjemahan | Artinya  |
1 | Dua kali mangan, mak dua kali merborih | Makan sebanyak dua kali, dua kali pulalah cuci tangan | Berapa kali kita berbuat sesuatu, sebanyak itu pulalah harus bertanggungjawab |
2 | Bage merkebbek berngin | Â Bagaikan melempar di malam hari (karena gelap, maka sasaran tidak terlihat) | Orang yang nekat melakukan sesuatu untuk memperoleh hasil yang belum pasti |
3 | I runtun, I sampetken | Ditarik, dihempaskan | Orang yang tidak mau menolong orang lain yang sedang kesusahan |
4 | Tunas lelen mi dates, tongkoh lelen mi terruh | Tunas akan bertumbuh, batang yang lama akan busuk | Nasehat kepada generasi muda untuk tetap semangat dalam menggapai cita-cita |
5 | Mella memerre tangan kamuhun, ulang pella I bettoh tangan kambirang | Bila tangan kanan member, tangan kiri tidak perlu tahu | Mengajarkan untuk membantu sesama harus dilandasi rasa iklas, tidak perlu memberi tahu orang lain |
6 | Bage golingen tabu | Bagaikan labu yang digulingkan | Ungkapan untuk orang yang tidak punya pendirian sehingga sangat mudah untuk diperdaya |
7 | Bage buah page munduk | Seperti buah padi yang semakin tua semakin runduk | Diharapkan seiring bertambahnya usia semakin bertambah juga kedewasaan dalam berpikir |
8 | Bage panektek lae pola | Bagaikan tetesan air nira | Jika terus berusaha maka akan mendapat hasil yang baik |
9 | Gajah merubat, pelanduk terkapit | Gajah berkelahi, kancil yang terjepit | Orang besar yang berkelahi tetapi orang kecil yang menjadi sasarannya |
10 | Ulang bage biahat merdokar | Jangan seperti harimau beranak | Ungkapan ini ditujukan kepada seseorang yang sifatnya selalu marah dan kejam |
11 | Ulang bage rengkaber | Jangan seperti Kalelawar | Ungkapan ini ditujukan kepada anak muda yang tidur pada siang hari tetapi keluyuran pada malam hari |
12 | Ikerrut menci ekor kocing | Tikus menggigit ekor kucing | Tidak ada yang abadi. Orang yang berada di atas akan tergantikan posisinya oleh orang yang berada di bawah |
13 | Pala-pala meridi taptap mo | Bila mandi haruslah basah | Jika melakukan sesuatu, harus dilakukan sampai tuntas |
14 | Tarik-tarik mengraok menjemput poda | Ingin mendapat banyak, padahal sedikit pun tidak | Ditujukan kepada orang yang rakus tetapi tidak mendapatkan sedikit hasil pun |
15 | Kubettoh kin nggatel gurungmu | Saya tidak tahu bahwa punggungmu gatal | Ditujukan kepada orang yang tidak mau berterus terang kepada orang lain tentang kebutuhannya yang berakibat pada ia tidak memperoleh apapun |
16 | Simengkaisken api I gurungna nai | Menepiskan api dari punggungnya sendiri | Mengajarkan agar seseorang mandiri dan bertanggung jawab pada hidupnya sendiri |
17 | Ulang bage pola menandangi ardan | Jangan seperti nira yang mendatangi tangga | Ditujukan kepada anak perempuan yang selalu mencari perhatian pemuda yang tak peduli dengannya |
18 | Ulang Pencangaren | Jangan Pencangaren | Nasehat ini dikatakan kepada orang yang terlalu banyak bicara tetapi tidak bermakna |
19 | Berat mberat rumah | Berat bagaikan rumah | Untuk mengungkapkan perempuan yang sedang mengandung |
20 | Bage kettuk tandang | Bagaikan kentongan bertandang | Ungkapan ini untuk orang yang suka menasehati tetapi ia sendiri tidak berbuat demikian |
21 | Bage menangkih Keppeng | Bagaikan memanjat pohon Keppeng | Ungkapan ini untuk seseorang yang selalu berusaha dan tidak berputus asa dengan keterbatasaan yang dimilikinya |
22 | Bage mengambul buah mbara | Bagaikan mencicipi buah berwarna merah | Ungkapan ini ditujukan kepada orang yang suka meminta bantuan orang lain tanpa ada usaha dari dirinya sendiri |
23 | Bage binubuh bunga | Bagaikan bunga yang tumbuh | Ungkapan ini ditujukan untuk orang yang selalu disayangi semua orang karena perangainya yang baik |
24 | Bage Cirengku I baleng | Bagaikan cengkeru di batas ladang | Ungkapan ini ditujukan untuk orang yang selalu bersikap netral terhadap persoalan apapun |
25 | Bage cina bugun | Seperti layaknya cabe rawit | Ungkapan ini ditujukan untuk orang yang licah dan cerdik |