Kimia

Polimer: Pengertian – Klasifikasi dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pernah dengar nama Polimer? apa saja sih kegunaannya? Yuk, simak penjelasannya dibawah ini.

Pengertian Polimer

Polimer merupakan sejenis makromolekul atau molekul besar yang tersusun atas molekul-molekul kecil monomer yang merupakan molekul kecil paling sederhana yang dapat dikonversi menjadi Polimer.

Polimer yang adalah molekul besar yang terdiri atas susunan unit kimia berulang yang kecil, sederhana, dan terikat oleh ikatan kovalen.

Unit berulang ini biasanya setara atau hampir setara dengan monomer.

Polimer dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti peralatan rumah tangga, perabot dan biasanya polimer banyak dihasilkan di negara-negara berkembang dan harganya terbilang cukup murah.

Contoh hasil polimer adalah botol, drum, pipa dll. Untuk itu kita akan coba jelaskan lebih detail lagi mengenai Polimer agar kita lebih memahami mengenai polimer serta perkembangannya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sifat Polimer secara umum

Material Polimer yang terdiri atas material sintetis dan material alami memiliki sifat yang beragam tegantung dari mikroorganisme yang bisa menguraikannya.

Material sintetis memiliki sifat yang sulit diuraikan dibanding material alami. Secara umum polimer dapat dibagi atas beberapa sifat:

  • Bersifat Termal

Polimer memiliki sifat temal yang sangat baik, meskipun bukan sebagai konduktor.

Polimer dapat diolah menjadi beberapa barang yang lunak bahkan ada yang keras. Hal ini yang menjadi penting dalam pengolahan Polimer.

  • Bersifat Lentur

Polimer dapat diolah menjadi benda yang diinginkan, namun agak sulit untuk mengolah polimer dengan material sintetis dibanding material alami.

  • Bersifat Tahan Mikroorganisme

Polimer memiliki ketahanan terhadap penguraian yang dilakukan oleh mikroorganisme, sayangnya hanya polimer dari material sintetis yang dapat bertahan lama dibanding material alami.

Sifat lainnya

Polimer bersifat ringan karena volumenya yang kecil, tahan korosi dan keadaan agresif lainnya dan dimensinya lebih stabil karena molekul besar yang terkandung didalamnya.

Faktor yang mempengaruhi sifat Polimer

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sifat Polimer secara umum, yaitu:

  • Panjang rantai polimer
    Semakin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik leleh senyawanya semakin tinggi.
  • Gaya antar molekul
    Semakin besar gaya antar molekul, maka polimer akan menjadi kuat dan sukar meleleh.
  • Percabangan
    Rantai polimer yang bercabang banyak, mempunyai daya tegang rendah dan mudah meleleh.
  • Ikatan silang antar rantai polimer
    Semakin banyaknya ikatan silang, maka polimer semakin kaku dan rapuh sehingga mudah patah.
  • Sifat kristalinitas rantai polimer
    Semakin tinggi sifat kristalinitas, rantai polimer akan lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahan-bahan kimia dan enzim.

Klasifikasi Polimer

Berikut dibahas beberapa klasifikasi Polimer berdasarkan beberapa aspek:

Berdasarkan Asalnya

  • Polimer Alam
    Berasal dari alam dan sifatnya kurang menguntungkan karena dapat cepat rusak, tidak elastis dan berombak. Sifat polimer alam hidrofilik (suka air), sukar dibentuk, dan sukar untuk dicetak mempengaruhi pengembangannya untuk kebutuhan manusia.
  • Polimer sintetis
    Polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat oleh manusia. Polimer sintesis dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh polimer sintesis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan.

Berdasarkan Proses Pembentukannya

  • Polimer adisi
    Reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak jenuh). Pada reaksi ini monomer membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan monomer lain sehingga menghasilkan polimer yang berikatan tunggal (ikatan jenuh).
  • Polimer kondensasi
    Reaksi penggabungan gugus-gugus fungsi antara kedua monomernya. Artinya, polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Misalnya, senyawa polipeptida atau protein dan polisakarida merupakan senyawa biomolekul yang dibentuk oleh reaksi polimerisasi kondensasi.

Bedasarkan Jenis Monomernya

  • Homopolimer
    Polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan protein. Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk polimer yang berikatan tunggal.
  • Kopolimer
    Polimer yang monomernya tidak sejenis. Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan.

Berdasarkan Sifatnya Terhadap Panas

  • Polimer termoplas
    Polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang). Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.
  • Polimer termosting
    Polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan bakelit.

Contoh Polimer

Selain contoh polimer alami yang sudah dijelaskan diatas, yaitu sutra, wol, karet, ada juga contoh polimer buatan. Apa saja? yuk, disimak:

  • Karet Sintetis
    Semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, telah dikembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan kebutuhan tersebut. Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar monomer, seperti butadiene dan stirena dengan cara kopolimerisasi.
  • Serat Sintetis
    Seperti halnya karet, serat memiliki polimer sintetis, yaitu nilon dan poliester (dakron). Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat lentur dan transparan.
  • Orlon
    Polimer adisi dari monomer akrilonitril yang merupakan serat sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus kaki.
  • Plastik
    Polimer sintetis yang paling populer karena banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Manfaat Polimer dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam keseharian kita, Polimer sangat berperan penting. Berikut beberapa manfaat dari Polimer untuk kebutuhan sehari-hari:

1. Pembuatan Wol

Wol merupakan serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun menimbulkan masalah karena dapat mengerut dalam pencucian.

Oleh karena itu, wol dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut.

2. Pembuatan Kapas

Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak digunakan.

Kain katun dibuat dari serat kapas dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah perawatannya.

3. Plastik Polietilentereftalat (PET)

Serat sintetik poliester (dakron) transparan dengan daya tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh.

Penggunannya sekitar 72% sebagai kemasan minuman dengan kualitas tebaik dan dapat dicampur dengan polimer alam seperti: sutera, wol dan katun untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama.

3. Plastik Polietena/Polietilena (PE)

Banyak digunakan sebagai kantung plastik serta pembungkus makanan dan barang dan banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-anak, pipa yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan hitam.

4. Polivinil Klorida (PVC)

Bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat serta kedap terhadap minyak dan bahan organik.

Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel. Bentuk kaku digunakan untuk membuat:

  • Konstruksi bangunan
  • Mainan anak-anak
  • Pipa PVC (paralon)
  • Meja, lemari
  • Piringan hitam
  • Komponen mobil.

5. Plastik Nilon

Plastik yang bersifat sangat halus ini banyak digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan rumah tangga serta peralatan laboratorium.

6. Karet Sintetik

Banyak digunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki kekuatan yang baik dan tidak mengembang apabila terkena minyak atau bensin.