IPA

Resistor: Pengertian – Jenis dan Cara Kerjanya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Resistor adalah komponen yang digunakan di dalam rangkaian elektronik. Penggunaan dari resistor ini hampir ada di semua peralatan elektronik.

Pengertian Resistor

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resistor adalah alat untuk menimbulkan resistan (tahanan listrik).

Menurut para ahli:

  • Rusmadi (2009:10), resistor yaitu suatu tahanan atau sebuah hambatan arus listrik.
  • Budiharto (2008:1), resistor ialah salah satu komponen suatu elektronika yang mempunyai fungsi untuk memperlihatkan suatu hambatan terhadap fatwa arus listrik.

Pengertian secara umum, resistor merupakan sebuah komponen elektronika pasif dengan nilai hambatan tertentu yang memiliki fungsi untuk membatasi dan mengatur aliran listrik pada sebuah rangkaian elektronik.

Simbol Resistor

Resistor dalam teori serta penulisan formula dilambangkan dengan huruf “R”. Pada desain sekam elektronika resistor juga tetap dilambangkan dengan huruf “R”.

Resistor variabel disimbolkan dengan huruf “VR”, kemudian untuk resistor jenis potensiometer disimbolkan dengan huruf “VR” dan “POT”.

Fungsi Resistor

  • Resistor digunakan sebagai pengatur yang berguna untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian.
  • Resistor berfungsi untuk menahan sebagian dari arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika.
  • Dengan menggunakan resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan.
  • Berfungsi untuk membagi suatu tegangan.
  • Resistor berfungsi untuk membangkitkan frekuensi yang tinggi dan frekuensi rendah.
  • Resistor berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian eketronika.

Jenis Resistor

Jenis jenis resistor dibedakan berdasarkan jenis dan bahan serta berdasarkan nilai resistornya.

Berdasarkan Jenis dan Bahan

Berikut ini jenis resistor berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan yaitu:

  • Resistor Arang

Resistor arang ini merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama yaitu arang. Resistor arang ini merupakan jenis resistor yang banyak diperjual belikan.

Biasanya di pasaran kita jumpai jenis resistor ini dengan kapasitas daya yang sangat beragam. Kapasitas daya tersebut yaitu 1/6 Watt, 1/8 Watt, ¼ Watt, ½ Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.

  • Resistor Kawat

Resistor jenis ini merupakan resistor yang terbuat dari bahan dasar kawat yang kemudian dililitkan. Nilai dari resistansi resistor dapat ditentukan panjang dari kawat yang dililitkan. Pada resistor jenis kawat ini dibuat dengan kapasitas daya yang besar.

  • Resistor Oksida Logam

Resistor ini biasanya dikenal dengan nama resistor metal film adalah resistor yang dibuat dengan bahan utama yaitu oksida logam. Resistor jenis ini dapat ditemui dengan nilai toleransi 1% dan 2%.

Resistor jenis ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, ¼ Watt. ½ Watt. Biasanya resistor ini digunakan untuk keperluan perangkat industri, pengukuran dan perangkat militer.

Berdasarkan Nilai Resistensi

Kemudian berdasarkan nilai resistensinya, resistor dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:

Resistor Tetap

Resistor tetap ini merupakan resistor yang nilainya tidak dapat diubah, atau bersifat tetap. Biasanya resistor ini digunakan dalam rangkaian elektronika sebagai pembatas pembatas arus dalam suatu rangkaian elektronika.

Resistor Tidak Tetap

  • Pontensiometer, tipe variabel resistor ini dapat diatur nilai dari resistansinya secara langsung dikarenakan telah dilengkapi dengan tuas kontrol.
  • Thermistor, tipe resistor variabel yang nilai dari resistansinya berubah mengikuti suhu di sekitar resistor.
  • Trimer Potensiometer, tipe variabel resistor yang membutuhkan alat bantu dalam mengatur nilai resistansinya.
  • LDR (Light Depending Resistor), tipe resistor variabel yang nilai resistansinya akan berubah mengikuti cahaya yang diterima oleh LDR.

Kode Warna Resistor

Cincin warna pada resistor terdiri dari 4 ring, 5 ring dan 6 ring warna. Diantara cincin warna tersebut memiliki arti dan nilainya tersendiri, yaitu:

  • Resistor dengan 4 cincin kode warna. Cincin ke 1 dan ke 2 adalah digit angka, cincin ke 3 adalah faktor pengali dan cincin kode ke 4 menunjukkan nilai dari toleransi resistor.
  • Resistor dengan 5 cincin kode warna. Cincin ke 1, 2 dan ke 3 adalah digit angka dan cincin ke 4 merupakan faktor pengali. Selain itu, cincin kode warna ke 5 menunjukkan nilai dari toleransi resistor.
  • Resistor dengan 6 cincin kode warna. Resistor dengan 6 cincin kode warna memiliki prinsip yang mirip dengan resistor dengan 5 cinicn warna yang menentukan nilai resistansinya. Sedangkan cincin ke 6 menentukan koefisien dari temperatur yaitu temperatur maksimum yang diizinkan untuk resistor tersebut.

Kode Huruf Resistor

Pada umumnya, resistor yang dituliskan dengan kode huruf memiliki urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistensi dan toleransi resistor. Kode huruf pada resistor digunakan untuk penulisan nilai resistensi dan toleransi resistor.

Kode Huruf untuk Nilai Resistansi

  • R berarti x1 (Ohm)
  • K berarti x1000 (KOhm)
  • M berarti x1000000 (MOhm)

Kode Huruf untuk Nilai Toleransi

  • F untuk toleransi 1%
  • G untuk toleransi 2%
  • J untuk toleransi 5%
  • K untuk toleransi 10%
  • M untuk toleransi 20%

Cara Kerja Resistor

Cara kerja dari resistor ini cukup sederhana yaitu menghambat aliran arus listrik yang asalnya dari ujung kutub satu menuju ujung kutub lainnya, dengan nilai hambatan yang beragam sesuai dengan yang tertera pada resistor tersebut.

Arus mengalir ke komponen elektronik yang membutuhkan arus lebih kecil, sehingga komponen elektronik dapat terjaga dan awet. Selain itu resistor juga digunakan untuk pembagi arus, pembagi tegangan serta penurun arus.