Zat merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh zat tersebut. Berdasarkan dengan sifatnya zat terbagi menjadi dua yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisikia adalah ciri khas yang dimiliki suatu zat, tetapi tidak berkaitan dengan pembentukan zat baru. Sifat fisika ini bisa langsung diamati.
Sifat fisika meliputi kelarutan, kemagnetan, daya hantar, kekerasan, titik didih, titik leleh, bau, warna, dan rasa. Contoh :
Sifat kimia adalah ciri khas yang dimiliki suatu zat dan berhubungan dengan pembentukan zat baru. Sifat kimia ini menunjukkan kemampuan suatu zat untuk bereaksi atau bersenyawa dengan zat lain. Sedangkan sifat kimia meliputi : pembusukan, kereaktifan, dan daya ionisasi. Contohnya adalah :
Contoh sifat fisika dan kimia besi.
Sifat fisika besi : dapat meleleh, titik leburnya tinggi, dapat ditempa, mudah menghantarkan panas maupun listrik, tidak berbau, dan memiliki warna yang khas. Lalu, sifat kimia besi, yaitu dapat berkarat ketika bereaksi dengan air dan oksigen atau ketika di kenai asam.
Perubahan fisika adalah perubahan materi yang bersifat sementara dan tidak menghasilkan zat baru. Contoh : air membeku menjadi es batu, pelarutan gula dengan air, kayu dibuat menjadi meja.
Ciri-ciri :
Perubahan fisika dapat terjadi karena pencampuran, perubahan, wujud, aliran energi, dan perubahan bentuk.
Perubahan materi yang sifatnya tidak dapat balik dan menghasilkan zat baru (susunan rumus kimianya berubah). Contoh seperti kertas dibakar dan menjadi abu, perkaratan besi, telur dimasak.
Ciri-ciri :
Perubahan kimia dapat terjadi karena pembakaran, perkaratan, dan fotosintesis. Terjadinya reaksi kimia dapat dilihat dari tanda-tandanya, yakni terjadinya perubahan warna, terbentuk endapan, terbentuk gelembung gas, dan tercium bau.