Tinggi rendahnya nilai mata uang akan mempengaruhi biaya yang digunakan dalam barang maupun jasa. Terlebih lagi jika melakukan transaksi internasional. Semakin lemah nilai mata uang suatu negara, maka biaya yang dikeluarkan akan semakin besar.

Saat ini, setidaknya ada 180 mata uang yang digunakan sebagai alat perdagangan pada 197 negara. Selama ini, tinggi rendahnya nilai mata uang ditentukan atas nilai dolar AS. Namun, hal ini tak membuat dolar Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara dengan nilai mata uang tertinggi. Terdapat sejumlah negara dengan memiliki mata uang tertinggi.

Menurut Forbes Advisor, berikut ini sejumlah negara yang memiliki mata uang tertinggi.

1. Dinar Kuwait

Pada tahun 2023, Dinar Kuwait dinyatakan sebagai mata uang terkuat di dunia. Di mana satu dinar Kuwait sama dengan 3,26 dolar Amerika Serikat. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Rupiah, satu Dinar Kuwait setara dengan Rp 47.909,92. Perbandingan yang begitu jauh berbeda. Tidak heran, jika mata uang Kuwait dijadikan sebagai mata uang terkuat di dunia.

Kuwait adalah negara yang berada di antara Arab Saudi dengan Irak. Di mana negara ini mendapatkan pundi kejayaannya dari ekspor minyak global dunia. Pada tahun 1960-an, untuk pertama kalinya Dinar Kuwait dikenalkan. Semula berpatokan pada pound Inggris namun akhirnya berpatokan pada mata uang yang telah dirahasiakan itu.

Dinar Kuwait dibagi menjadi pecahan filis, di mana 1 KWD sama dengan 1000 filis. KWD merupakan kode untuk mata Dinar Kuwait. Dinar Kuwait diedarkan dalam dua bentuk yakni logam dan juga kertas. Meskipun menjadi mata uang tertinggi, faktanya Dinar Kuwait pernah digantikan dengan Dinar Irak akibat dari perang Teluk I.

2. Dinar Bahrain

Bahrain merupakan negara yang berada di Kepulauan Teluk Persia di lepas pantai Arab Saudi. Negara ini menjadi salah satu negara dengan mata uang tertinggi. Bahrain memiliki mata uang bernama dinar bahrain.

Nama Dinar berasal dari nama mata uang Romawi Kuno, yakni denarius. Di mana satu dinar Bahrain ini sama dengan 2,65 dolar Amerika Serikat atau US$ 1 sama dengan 0,38 dinar Bahrain. Sementara itu, jika dirupiahkan satu dinar Bahrain sama dengan Rp 38.930,53.

Pundi-pundi kekayaan dari negara ini berasal dari ekspor minyak dan gas. Memang negara-negara di kawasan ini sangat bergantung pada ekspor minyaknya. Pertama kali Dinar Bahrain dikenalkan pada tahun 1965 dan berpatokan pada dolar Amerika Serikat.

Keberadaan Dinar Bahrain menggantika Gulf Rupee, di mana 10 rupee sama dengan 1 Dinar Bahrain. Kode mata uang ini adaah BHD atau BD. Bahrain mengedarkan mata uangnya dalam bentuk kertas dan logam. Dulu, Abu Dhabi pernah mengadopsi mata uang negara ini, namun saat ini telah berganti menjadi dirham UEA.

3. Rial Oman

Oman merupakan negara yang berada di antara Yaman dan Uni Emirat Arab. Negara ini ada di semenanjung Arab. Oman memiliki mata uang bernama rial Oman. Di mana satu rial Oman sama dengan 2,69 dolar Amerika Serikat atau 1 US$ sama dengan 0,38 rial Oman. Jika dirupiahkan, satu rial Oman sama dengan Rp 38.377,24.

Sumber kekayaan negara ini berasal dari ekspor minyak serta gas. Pada tahun 1979-an, untuk pertama kalinya rial Oman dikenalkan dan berpatokan pada dolar Amerika Serikat. Adapun kode dari mata uang ini adalah OMR. Di mana satu rial oman terdiri atas 1000 baisa.

Rial Oman diedarkan dalam bentuk uang kertas maupun logam. Bank Sentral Oman mematok nilai aset Oman atas dolar Amerika Serikat dengan nilaik tukar yang tidak berubah. Hal ini dikarenakan agar nilai tukar Oman tetap stabil dan tidak mendapatkan masalah seperti negara berkembang lainnya.

4. Dinar Yordania

Yordania merupakan negara yang berbatasan dengan beberapa negara seperti Irak, Mesir, Suriah, dan Arab Saudi. Negara ini memiliki mata uang bernama Dinar Yordania. Satu dinar Yordania sama dengan 1,47 dolar atau 1 US$ sama dengan 0,71 dinar Yordania. Hal inilah yang membuat Yordania menjadi negara dengan mata uang tertinggi yang menempati posisi ke-empat.

Tidak seperti negara lainnya, Yordania tidak bergantung kepada minyak dan gas. Meskipun menjadi negara dengan mata uang tertinggi, namun pertumbuhan ekonomi di negara ini tergolong lamban. Dinar Yordania baru diedarkan pada tahun 1950 an dan berpatokan pada dolar Amerika Serikat.

Kode dari mata uang ini adalah JOD. DInar Yordania banyak digunakan oleh shekel Israel yang berada di Tepi Barat. Di mana dinar Yordania terbagi menjadi 10 dirham, 100 qirsh dan 1000 fulus. Bank Sentral Yordania mengedarkan dua bentuk mata uang ini yakni logam dan kertas.

5. Pound Sterling Inggris

Inggris merupakan negara yang memiliki produk domestik terbesar ke enam berdasarkan Bank Dunia. Inggris termasuk bagian dari Uni Eropa hanya saja negara ini tidak menggunakan Euro. Inggris justru memiliki mata uang sendiri yakni Pound Sterling Inggris. Selain itu, negara ini juga memiliki mata uang tertinggi yang bernama Pound Inggris.

Satu pound Inggris sama dengan 1,20 dolar Amerika Serikat atau 1 US$ sama dengan 0,83 pound Inggris. Sementara itu, jika dibandingkan dengan rupiah, I GBP sama dengan Rp 17.547,48. Untuk pertama kalinya Inggris memperkenalkan mata uangnya pada tahun 1.400-an. Kemudian pada tahun 1971, mata uang ini baru didesimalkan.

Tidak seperti mata uang lain, pound Inggris tidak berpatokan pada mata uang negara lain. Oleh karena itu, pound dapat bergerak bebas. Pound Sterling merupakan mata uang tertua dan mata uang ini tetap bertahan sejak 600 tahun terakhir. Kata Pound dan Sterling menunjuk pada logam perak dengan berat satu pound yang dijadikan nilai pembanding dari mata uang ini.

6. Dolar Kepulauan Cayman

Kepulauan Cayman merupakan wilayah yang berada di Karibia. Negara ini menjadi pusat keuangan di lepas pantai. Kepulauan Cayman memiliki mata uang bernama dolar Kepulauan Cayman. Di mana mata uang negara menjadi salah satu nata uang tertinggi yang menempati urutan ke enam di dunia.

Satu dolar Kepulauan Cayman sama dengan 1,20 dolar Amerika Serikat atau 1 US$ setara dengan 0,83 dolar Kepulauan Cayman. Jika dibandingkan dengan rupiah, 1 KYD sama dengan Rp 17.616,99. Pada tahun 1970 an, untuk pertama kalinya dolar Cayman diperkenalkan dengan berpatokan pada dolar Amerika Serikat.

Sejatinya, dolar Kepulauan Cayman merupakan bagian dari dolar Jamaika. Dengan adanya dolar Kepulauan Cayman menggantikan dolar Jamaika. Di mana nilai dolar ini sama dengan setengah dari nilai mata uang Pound Sterling Inggris. Meskipun dolar Kepulauan Cayman sebagai alat pembayaran yang sah, namun dolar AS masih berlaku di wilayah ini.

7. Pound Gibraltar

Gibraltar merupakan wilayah yang berada di ujung selatan Negara Spanyol. Wilayah ini masuk ke dalam wilayah pemerintahan Inggris. Gibraltar memiliki mata uang bernama Pound Gibraltar atau GIP. Di mana satu 1 Pound Gibraltar setara dengan 1,20 dolar Amerika Serikat atau 1 US$ sama dengan 0,83 pound Gibraltar.

Lain halnya jika mata uang ini dirupiahkan akan setara dengan Rp 18.500,78. Pada tahun 1920-an Pound Gibraltar baru dikenalkan dan berpatokan pada pound Inggris. Di mana satu GIP sama dengan satu GBP. Mata uang ini dapat ditukar dengan mata uang Inggris atau pound Inggris hanya saja mata uang Pound Gibraltar tidak diterima oleh Inggris.

Uang kertas dan uang koin yang diedarkan memang menggunakan nama Inggris hanya saja menggunakan desain yang berbeda dengan mata uang Inggris. Namun, koin serta dan uang kertas yang dterbitkan oleh Bank Inggris dapat berlaku di Gibraltar.

8. Franc Swiss

Swiss memiliki alat pembayaran bernama Franc Swiss. Mata uang negara ini ternyata termasuk mata uang tertinggi yang ada di dunia. Satu 1 Franc Swiss setara dengan 1,07 dolar Amerika Serikat atau 1 US$ sama dengan 0,93 franc Swiss.

Namun, jika dirupiahkan 1 CHF ini setara dengan Rp 16.352,91. Pada tahun 1850, mata uang negara Swiss ini baru dikenalkan ke publik dan berpatokan kepada mata uang euro. Namun, pada akhirnya mata uang ini bergerak bebas, tidak berpatokan pada mata uang mana pun.

Bank Swiss mengeluarkan mata uang berupa uang kertas sedangkan mint federal Swissmint mengeluarkan mata uang berupa uang koin. Di mana setiap satuan mata uang Frenc Swiss dibagi menjadi 100 rappen, centime, dan centesimi. Mata uang Frencs Swiss terbagi menjadi 10, 20, 50, 100, 200, hingga 1000 francs. 

9. Euro

Euro merupakan mata uang resmi yang digunakan oleh masyarakat kawasan Uni Eropa. Di mana terdapat 19 dari total negara yang menjadi bagian Uni Eropa menggunakan mata uang ini. Euro menjadi salah satu mata uang tertinggi. 1 Euro sama dengan 1,07 dolar Amerika Serikat atau 1US$ setara dengan 0,94 Euro.

Lain halnya jika kita sebagai masyarakat Indonesia ingin menggunakan Euro, maka kita perlu menukarnya dengan Rp 16.451,57 untuk satu Euro. Pada tahun 2002, mata uang fisik Euro baru dikenalkan pada publik dan bergerak bebas, tidak berpatokan pada mata uang mana pun. Sebenarnya Euro secara fisik sudah digunakan sejak tahun 1999.

Uang Euro berbentuk kertas dan logam, di mana uang kertas memiliki gambar yang sama. Hanya saja, pada bagian belakang uang logam mengalami perbedaan. Uang logam Euro diberikan lambang negara-negara Uni Eropa masing-masing untuk membedakan dari mana Euro ini berasal.

10. Dolar Amerika Serikat

Bukan rahasia umum lagi, jika mata uang Amerika Serikat memiliki nilai mata uang tertinggi. Namun, sayangnya mata uang negara ini bukan menjadi mata uang tertinggi yang menempati urutan pertama. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Dunia membuat mata uang Amerika menjadi mata uang yang paling banyak digunakan di pasar global.

Satu dolar Amerika (1 USD) sama dengan Rp 14.674,80. Dolar Amerika Serikat, pada tahun 1700-an menjadi alat pembayaran yang sah di Amerika Serikat dan beberapa negara berdaulat seperti Zimbabwe, Ekuador, dan Puerto Riko.

Selain menjadi mata uang tertinggi, dolar Amerika juga menjadi mata uang terbesar di dunia. Artinya, mata uang ini yang paling banyak dipegang oleh bank sentral di dunia. Tidak hanya itu, dolar Amerika menjadi acuan untuk menentukan beberapa komoditas barang dagang internasional seperti emas, tembaga dan juga minyak.

The post 10 Negara dengan Mata Uang Tertinggi appeared first on HaloEdukasi.com.

Kebijakan dolarisasi ini berasal dari istilah dolar. Seperti yang kita tahu bahwa dolar merupakan mata uang Amerika Serikat ang seringkali dijadikan patokan oleh banyak negara. Hal itu dikarenakan kondisi mata uang dolar relatif stabil dibandingkan dengan lainnya.

Mungkin banyak orang masih awam dengan istilah dolarisasi ini bukan? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai dolarisasi ini.

Pengertian Dolarisasi

Kebijakan dolarisasi (dollarization) ini mengadopsi dari istilah mata uang yang dimiliki oleh Amerika Serikat. Dalam kebijakan ini, mata uang Amerika Serikat ini dijadikan sebagai mata yang dan juga satuan hitung oleh sebagian negara yang ada di dunia. Istilah dari kebijakan dolarisasi ini juga dapat diartikan secara luas lagi.

Salah satunya adalah dolarisasi juga merupakan proses pengadopsian mata uang asing yang dimiliki oleh suatu negara selain negara penerbit yang menerbitkan mata uang tersebut. Sehingga konteks dari dolarisasi ini tidak selalu melibatkan penggunaan dolar Amerika Serikat.

Namun, pada dasarnya dolar Amerika Serikat ini seringkali menjadi pilihan yang dijadikan sebagai patokan adopsi. Hal itu dikarenakan dolar AS telah menjadi benchmart di pasar internasional. Sehingga lebih banyak negara yang memilih jenis mata uang dolar dibandingkan dengan mata uang euro dan yen Jepang.

Sehingga tidak kaget, bahwa kebijakan yang berkenaan dengan pengadopsian mata uang asing ini disebut dengan istilah dolarisasi.

Tujuan Pengadopsian Dolarisasi

Adapun beberapa tujuan dari pengadopsian dolarisasi dalam sebuah negara.

• Kebijakan dolarisasi ini ditetapkan sebagai suatu cara atau strategi yang tepat guna mengendalikan inflansi dan juga volatilitas suku bunga.
• Menghindarkan kondisi perekonomian dan moneter suatu negara dari kondisi yan krisis.
• Menjaga kestabilan dari kondisi perekonomian dan moneter suatu negara.
• Meminimalisir timbulnya berbagai dampak yang dihasilkan dari kondisi hiperinflasi di suatu negara.
• Mendukung dan memfasilitasi terjadinya perdagangan internasional antar negara.
• Menghindari krisis moneter yang ada di suatu negara.

Proses Pengadopsian Dolarisasi

Berikut merupakan beberapa tahapan dari proses pengadopsian kebijakan dolarisasi ini.

• Pada tahapan awal, pengadopsian dari kebijakan ini dapat terjadi ketika masyarakat mulai mengadopsi penggunaan mata uang asing sebagai unit penyimpan nilai, sehingga belum pada tahapan penggunaan mata uang asing sebagai alat transaksi.
• Setelah itu baru, penggunaan atau pengadopsian dari mata uang dolar digunakan secara menyeluruh oleh semua lapisan masyarakat dalam segala bentuk interaksi perekonomiannya.
• Tahapan selanjutnya adalah peresmian kebijakan dari dolarisasi. Pemerintah akan mengakui secara resmi penggunaan dari mata uang asing. Dan sudah digunakan secara resmi sebagai alat pembayaran dan penyimpanan nilai.

Jenis-jenis Dolarisasi

Berikut merupakan ketiga jenis dari penerapan kebijakan dolarisasi.

• Dolarisasi tidak resmi (unofficial dollarization)
  Mata uang asing hanya digunakan sebagai satuan penyimpan nilai. Dan masih belum digunakan sebagai alat pembayaran atau fasilitas transaksi yang resmi secara hukum.
• Dolarisasi semi resmi (semiofficial dollarization)
  Mata uang asing telah digunakan sebagai alat transaksi dan pembayaran yang sah.Namun, masih memainkan peran sekunder belum yang paling utama. Mata uang asing ini hanya dipergunakan untuk beberapa transaksi yang sifatnya spesifik saja. Sedangkan untuk interaksi yang erat kaitannya dengan proses jual beli sehari hari masih menggunakan mata uang domestik.
• Dolarisasi Resmi (official dollarization)
  Mata uang asing ini telah digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dan juga satuan hitung resmi. Sehingga penggunaan dari dolarisasi telah sepenuhnya berperan dalam transaksi jual beli sehari hari ataupun transaksi spesifik lainnya.

Kelebihan dan Kekurangan Dolarisasi

Adapun beberapa kelebihan serta kekurangan dari penerapan kebijakan dolarisasi.

Kelebihan Penerapan Dolarisasi

Berikut merupakan kelebihan dari penerapan dolarisasi.

• Untuk menyelesaikan permasalahan perekonomian yang berhubungan dengan hiperinflasi.
• Penerapan kebijakan dolarisasi secara resmi atau menyeluruh dapat membantu suatu negara untuk terhindar dari adanya krisis mata uang.
• Mengurangi premi risiko yang dimiliki suatu negara.
• Penerapan kebijakan dolarisasi ini memfasilitasi pertumbuhan perdagangan yang ada di suatu negara.
• Pengadopsian kebijakan ini dapat membantu suatu negara untuk memanfaatkan skala ekonomi yang ada dalam suatu kebijakan moneter yang terkait.

Kekurangan Penerapan Dolarisasi

Berikut merupakan kekurangan dari penerapan kebijakan dolarisasi.

• Mengeliminasi independensi yan ada dalam mengambil kebijakn moneter.
• Saluran suku bunga yang telah ditetapkan dalam suatu negara tidak berjalan efektif.
• Penerapan kebijakan dolarisasi ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kelayakan kredit yang ada dalam negara pengadopsi.
• Otoritas moneter domestik tidak lagi menghasilkan pendapat seigniorage. Hal tersbeut dikarenakan mata uang domestik sudah tidak lagi dipergunakan.

Negara yang Menerapkan Dolarisasi

Negara yang telah menerapkan sistem kebijakan dolarisasi adalah Zimbabwe. Dimana dengan penerapan dolarisasi itu, negara Zimbabwe berharap dapat mengatasi semua permasalahan perekonomian dan kondisi moneter yang melanda negaranya.

The post Dolarisasi: Pengertian – Tujuan dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

Itulah semua mata uang negara-negara yang ada di dunia. Semoga bermanfaat.

The post 100 Mata Uang Negara di Dunia yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.